18
motivasi dan daya nalar, sedangkan factor eksternal meliputi kondisi lingkungan, kurikulum, sarana prasarana dan guru.
d. Kriteria Hasil Belajar
Menurut Woordworth dalam ismihyani 2000, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga
mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan actual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah yang akan digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Indikator hasil belajar meliputi penilaian kognitif, penilaian afektif, dan
penilaian psikomotor. Hasil belajar dikatakan meningkat apabila ketiga penilaian tersebut secara perhitungan statistik hasil belajar siswa menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar awal sebelum diterapkanya model pembelajaran kontekstual tipe learning community dengan hasil belajar
setelah model pembelajaran kontekstual tipe learning community diterapkan. Selain itu, setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar
lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan juga siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan.
Hasil belajar merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan maupun peningkatan suatu proses pembelajaran.
Kriteria hasil belajar dalam penelitian ini mengacu pada : 1
Hasil belajar dapat dikatakan meningkat apabila sekurang-kurangnya 80 dari jumlah siswa telah memperoleh ni
lai ≥ 70 dalam peningkatan hasil belajar KKM.
2 Nilai afektif atau sikap dikatakan meningkat apabila menunjukkan
peningkatan ketuntasan belajar klasikal dan rata-rata antara afektif siklus I
19
dengan hasil afektif siklus II serta menunjukkan perbedaan suasana pembelajaran yang baik, nyaman, dan kondusif.
Kategori kriteria penilaian hasil belajar antara lain dilihat dari nilai ketuntasan minimal :
Table 1. Kriteria Ketuntasan Minimal
Nilai Kategori
90 – 100
Sangat Baik 80
– 89 Baik
70 – 79
Cukup Baik – 69
Kurang Baik KKM SMP Negeri 8 Batang, 2015
2. Pembelajaran