2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem di perairan dangkal laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur. Hampir sebagian
besar bentuk, struktur serta material kapur pembentuk terumbu dibentuk dan
dihasilkan oleh biota karang sehingga terumbu karang sering juga didefinisikan
sebagai ekosistem perairan tropis yang didominasi oleh biota karang. Menurut Veron 1995 terumbu karang dibentuk dari endapan deposit massif padat
kalsium karbonat CaCo
3
yang dihasilkan oleh biota karang dan tambahan dari alga berkapur Calcareous algae serta biota lain yang juga menghasilkan
kalsium karbonat CaCo
3
. Berdasarkan definisi di atas dapat dibedakan dengan jelas antara biota karang coral sebagai individu suatu organisme atau komponen
dari suatu komunitas, sedangkan terumbu karang coral reef merupakan suatu ekosistem Nybaken, 1988 ; Sorokin, 1993.
Dalam proses pembentukan terumbu karang, biota karang batu Scleractinia merupakan penyusun dan pembangun terumbu reef building
corals paling penting. Berdasarkan kepada kemampuannya memproduksi kapur maka biota karang batu dibedakan menjadi dua kelompok yaitu karang hermatipik
dan karang ahermatipik. Karang hermatipik adalah karang yang dapat
menghasilkan material kapur sebagai bahan dasar pembangun terumbu. Karang kelompok hermatipik sebarannya hanya ditemukan di daerah tropis sampai sub
tropis. Karang ahermatipik tidak menghasilkan material kapur pembentuk terumbu dan kelompok ini tersebar luas di seluruh dunia. Perbedaan utama
karang hermatipik dan karang ahermatipik adalah adanya alga simbion zooxhantella dalam jaringannya yaitu sejenis algae uniselular Dinoflagellata
uniselular, seperti Gymnodinium microadriatum Sorokin, 1993 ; Colin dan Anerson, 1995 ; Veron, 2000
Endapan padat terumbu terdiri dari material kapur yang terjadi dalam proses jutan tahun yang dihasilkan oleh jutaan individu penghasil kapur. Laju
pembentukan endapan kapur sangat dipengaruhi oleh kondisi oseanografi dan proses biologis dalam biota pembentuk terumbu. Selanjutnya Sumich 1992
menjelaskan bahwa adanya proses fotosintesa oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida
dan merangsang reaksi kimia sebagai berikut: Ca HCO3 CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
Fotosintesa oleh algae yang bersimbiose membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposist cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10
kali lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu ahermatipik dan tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.
2.2 Sebaran dan Tipe Terumbu Karang