dari 10 m dan suhu sekitar 25
o
C sampai 29
o
C Nybaken, 1988 ; Veron, 1985 ; Nybaken dan Bertness, 2005.
Berdasarkan posisi dan letak terumbu karang terhadap daratan atau pulau- pulau kecil dibedakan atas beberapa tipe sebagai berikut:
2.2.1 Frengging Reef
Frengging reef atau terumbu karang tepi ditemukan tersebar di sepanjang pesisir daratan benua atau pulau-pulau kecil. Terumbu karang tepi fringing reef
ini berkembang di sepanjang pantai dan mencapai kedalaman tidak lebih dari 40m. Terumbu karang ini tumbuh ke atas atau ke arah laut. Pertumbuhan terbaik
biasanya terdapat dibagian yang cukup arus. Sedangkan diantara pantai dan tepi luar terumbu, karang batu cenderung mempunyai pertumbuhaan yang kurang baik
bahkan banyak mati karena sering mengalami kekeringan dan banyak endapan yang datang dari darat Veron 1995 ; 2000. Terkadang ditemukan terumbu
karang tepi yang mengalami modifikasi menjadi bagian-bagian yang terpisah dan mengelompok di luar garis pantai Hubbard, 1997
2.2.2 Barrier Reef
Terumbu karang tipe penghalang Barrief reef terletak di berbagai jarak kejauhan dari pantai dan dipisahkan dari pantai tersebut oleh dasar laut yang
terlalu dalam untuk pertumbuhan karang batu 40-70 m. Umumnya memanjang menyusuri dan sejajar pantai dan biasanya berputar-putar seakan – akan
merupakan penghalang bagi pendatang yang datang dari luar. Contohnya adalah The Greaat Barier reef yang berderet disebelah timur laut Australia dengan
panjang 1.350 mil Veron, 2000
2.2.3 Atoll
Terumbu karang cincin atol yang melingkari suatu goba laggon. Kedalaman goba didalam atol sekitar 45 meter jarang sampai 100 meter seperti
terumbu karang penghalang. Contohnya adalah atol di Pulau Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan. Veron 1985 ; 2000 menjelaskan teori kejadian terumbu atol
sebagai sebuah gejala geologis yang melibatkan gerakan lempeng tektonik dan aktifitas vulkanik. Hubbard 1997 merinci lebih jelas kejadian terumbu
dikombinasikan dengan peristiwa pertumbuhan terumbu yang bergerak ke atas akibat kenaikan muka air laut.
Ketiga tipe di atas dapat mengalami modifikasi akibat perubahan kondisi geografis atau kejadian-kejadian tektonik. Modifikasi tersebut adalah pemisahan
bagian terumbu menjadi kelompok-kelompok kecil terumbu dalam rangkaian terumbu utama atau dikenal juga dengan patch reef. Tipe terumbu lain adalah
terumbu laut dalam yang sampai sekarang masih belum banyak teori yang mengungkap asal usul kejadiannya.
2.3 Persyaratan ligkungan