108
6.1.3 Kesiapan Guru dalam Mengajar Bahasa Indonesia Materi MembacaPuisi
Tingkat kesiapan guru memang terlihat dari cara guru mengajar. Berdasarkan hasil observasi, terdapat perbedaan kesiapan dari guru kelas. Pada
SD Slerok 2 guru mempersiapkan langsung teks puisi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa disuruh latihan menggunakan teks puisi tersebut
untuk selanjutnya dibacakan di hadapan teman satu kelas pada pertemuan yang akan datang.
Pada SD Pekauman 8 siswa diberi kebebasan untuk membuat atau mencari 5 buah puisi yang salah satunya akan dibacakan di hadapan teman satu kelas pada
pertemuan berikutnya. Pada SD Kalinyamat Kulon 3, siswa hanya disuruh mencari sebuah puisi. Puisi yang didapat akan dibaca di hadapan teman satu kelas,
sama seperti 2 SD lainnya. Hasilnya, di SD Slerok 2 siswa lebih terlihat kesiapannya dalam
melaksanakan pembelajaran materi membaca puisi, bahkan beberapa siswa reguler secara inisiatif mencari teks puisi lain. Pada SD Pekauman 8 dan SD
Kalinyamat Kulon 3 siswa diajarkan untuk lebih mandiri dan diberi kebebasan untuk mencari teks puisi sesuai keinginannya. Akan tetapi, untuk masalah
kesiapan siswa kurang, karena ada beberapa siswa yang lupa atau bahkan sengaja tidak membawa teks puisi, karena tidak mau membaca di hadapan teman satu
kelas. Hal ini mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran membaca puisi. Persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebaiknya dilakukan
dengan detail. Guru yang memahami keadaan kelas atau resiko apa saja yang akan terjadi ketika memberikan sebuah tugas. Misalnya, guru mengetahui mana saja
109 siswa yang sering tidak melaksanakan tugas, sehingga guru mempersiapkan teks
puisi sebagai cadangan apabila siswa tidak membawa. Tidak ada alasan bagi siswa tidak memiliki teks puisi untuk dibacakan di hadapan teman satu kelas.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Natawijaya 1989 dalam Satori, dkk 2008: 2.32 bahwa guru harus mampu memahami kepribadian siswa serta
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Guru memahami perbedaan setiap individu siswa, motivasi dan kesehatan mental siswa di kalangan siswa
yang lain. Sebelum guru mempersiapkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus memahami keadaan siswanya.
Menurut Akhmadi 1978 dalam Koswara dan Halimah 2008: 87, guru sebagai pengajar harus memiliki 3 persiapan yakni persiapan batin, materiil, dan
persiapan tertulis. Guru memiliki kesiapan batin untuk memikul tugasnya karena adanya kesanggupan dan kesediaan, yakni mampu memahami tugas dan perannya
sebagai guru sejak awal. Persiapan guru berupa pengetahuan guru memahami materi yang akan diajarkan serta kemampuan guru dalam mengondisikan keadaan
kelas. Guru perlu memiliki persiapan tertulis, yakni menuliskan setiap rancangan atau rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Guru hendaknya
selalu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara tepat, lancar, dan teratur. Dengan adanya
RPP, guru juga dapat mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai serta menyampaikan tujuan tersebut kepada siswa, agar siswa dapat diajak
bekerjasama.
110
6.1.4 Hubungan Guru Kelas, Guru Pembimbing Khusus, dan Orang TuaWali Siswa