Hubungan Guru Kelas, Guru Pembimbing Khusus, dan Orang TuaWali Siswa

110

6.1.4 Hubungan Guru Kelas, Guru Pembimbing Khusus, dan Orang TuaWali Siswa

Faktor penghambat dari guru tidak hanya dari guru kelas, melainkan juga kurang adanya hubungan yang baik dan teratur antara guru kelas dengan guru pembimbing khusus ataupun guru kelas dengan orang tuawali siswa. Guru Pembimbing Khusus GPK hadir di sekolah inklusi 2 kali dalam seminggu untuk memberi bimbingan atau pembelajaran khusus untuk seluruh siswa berkebutuhan khusus. Waktu pelaksanaan 2 kali dalam seminggu dirasa kurang intensif untuk membimbing siswa berkebutuhan khusus agar dapat mengikuti pembelajaran bersama siswa reguler atau siswa normal yang lain. Hubungan yang terjalin antara guru kelas dan guru pembimbing khusus kurang harmonis. Hal ini juga dirasakan langsung oleh Guru Pembimbing Khusus GPK. Menurut pandangan guru pembimbing khusus, mereka juga merasa ada beban sendiri mengajar di sekolah inklusif yang hanya bisa hadir 2 kali dalam seminggu. Mereka merasa bahwa mendidik siswa berkebutuhan khusus juga merupakan tanggung jawab mereka. Apabila ada siswa berkebutuhan khusus yang belum bisa membaca, maka mereka merasa bahwa bimbingan yang dilakukan gagal dan mengecewakan guru kelas. Latar belakang siswa berkebutuhan khusus sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang mampu dan keluarga kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Orang tua atau wali siswa berkebutuhan khusus hanya bergantung pada sekolah inklusi untuk mendidik anak mereka. Guru dipandang lebih ahli dari orang tua siswa, sehingga tidak jarang terdapat orang tua merasa terbebas atau 111 setidaknya berkurang tanggung jawab pendidikan anaknya. Dalam masa sekolah, tidak sedikit orang tua yang memandang bahwa gurulah yang sepenuhnya memiliki tanggung jawab mengenai pendidikan anaknya. Menurut Koswara dan Halimah 2008: 24, pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama, sehingga wajar apabila antara guru dan orang tua diadakan kerjasama yang baik. Hal ini dikarenakan kedua pihak mempunyai kepentingan bersama, yakni membantu anak mencapai kemampuan yang baik agar mampu melaksanakan hidupnya sebagai manusia yang mandiri dan dewasa.

6.2 Faktor Siswa