Terjadinya Hak Guna Bangunan dan Objek Hak Guna Bangunan

41 Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun. Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik tidak dapat diperpanjang tapi dapat diperbaharui atas kesepakatan antara pemegang Hak Guna Bangunan dan pemegang Hak Milik dengan suatu akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. 72

3. Terjadinya Hak Guna Bangunan dan Objek Hak Guna Bangunan

Terjadinya Hak Guna Bangunan dapat dilihat dalam Pasal 37 UUPA yang menegaskan bahwa Hak Guna Bangunan terjadi pada tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain. Sedangkan Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 menegaskan bahwa tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Bangunan objek Hak Guna Bangunan adalah : 1. Tanah Negara 2. Tanah Hak Pengelolaan 3. Tanah Hak Milik Maka berdasarkan objeknya Hak Guna Bangunan dapat terjadi : 1. Hak Guna Bangunan atas tanah Negara terjadi dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk Pasal 22 ayat 1 PP 401996. 2. Hak Guna Bangunan yang berasal dari Hak Pengelolaan terjadi dengan keputusan pemberian hak pejabat yang berwenang yang ditunjuk 72 Sudargo Gautama dan Ellyda Soetiyarto, Komentar Atas Peraturan-peraturan Pelaksana UUPA 1996, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,1997, h.28. Universitas Sumatera Utara 42 berdasarkan usul pemegang Hak Pengelolaan Pasal 22 ayat 2 PP 401996. 3. Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik terjadi dengan perjanjian oleh pemegang Hak Milik dengan penerima hak dengan suatu akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. 73 Adapun Hak Guna Bangunan atas tanah yang diberikan diatas tanah Hak Milik adalah : 1. Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik terjadi dengan pemberian oleh pemegang Hak Milik dengan akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. 2. Pemberian ini didaftarkan pada Kantor Pertanahan. 3. Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik mengikat pihak ketiga sejak didaftarkan. 4. Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tiga puluh tahun. 5. Atas kesepakatan antara pemegang Hak Guna Bangunan dengan pemegang Hak Milik, Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Milik dapat diperbaharui dengan pemberian Hak Guna Bangunan baru yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah dan hak tersebut wajib didaftarkan. 73 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia-Jilid I Jakarta: Djambatan, 2002, h. 17. Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah, pemegang Hak Guna Bangunan mempunyai hak : 1. Menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentu. 2. Mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau keperluan usahanya. 3. Mengalihkan Hak Guna Bangunan tersebut kepada pihak lain melalui suatu perjanjian. 4. Membebani dengan Hak Tanggungan. 74 Hak Guna Bangunan ini dapat dijadikan jaminan hutang yaitu dengan dibebani Hak Tanggungan. Right of disposal dari Hak Guna Bangunan adalah sama seperti pada Hak Milik, yaitu dapat sebagai objek jaminan hutang dengan hak tanggungan. 75 Ditentukan pula sebagaimana halnya dengan Hak Guna Bangunan, bahwa apabila Hak Guna Bangunan ini telah hapus maka Hak tanggungan juga sebagai suatu hak yang Accesoir turut menjadi hapus. Dengan kata lain hak tersebut hapus dengan hapusnya Hak Guna Bangunan. 76 Pengertian Hak Tanggungan tersebut adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Hak Tanggungan, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan suatu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan hutang tertentu yang memberikan kedudukan yang 74 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah. 75 A.P.Parlindungan,Loc.cit.h.11. 76 Sudargo Gautama dan Ellyda Soetiyarto,Op.cit.h.30. Universitas Sumatera Utara 44 diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. 77 Prosedur pembebanan Hak Tanggungan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah antara lain diatur tentang: 1. Akta Tanah PPAT sebagai perjanjian ikutan. 2. Adanya pendaftaran Akta Pemberian Hak Tanggungan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat untuk dicatat dalam Buku Tanah dan diterbitkan Sertifikat Hak Tanggungan. 78

4. Peralihan Hak Guna Bangunan