Makanan Kaya Kalsium Pola Makan Remaja Putri Vegan

dan sayuran hijau juga merupakan sumber kalsium yang baik juga, walaupun kandungannya tidak sebanyak pada makanan hewani. Adapun jumlah kalsium pada jenis kacang-kacangan, seperti tempe, tahu, kacang merah, kacang tanah, dan kacang hijau, masing-masing berjumlah 129 mg, 124 mg, 293 mg, 315 mg, dan 259 mg dalam setiap 100 gramnya, sedangkan jumlah kalsium untuk jenis sayuran, yakni brokoli, buncis, sawi, kangkung, dan bunga kol, masing-masing berjumlah 75 mg, 65 mg, 220 mg, dan 74 mg dan 67 mg dalam setiap 100 gramnya. Makanan nabati yang lain, seperti jenis serealia dan buah-buahan merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh vegan. Serealia umumnya merupakan sumber karbohidrat, sedangkan buah-buahan merupakan sumber vitamin. Kandungan kalsium dalam jenis makanan tersebut jumlahnya sangat kecil. Adapun kandungan kalsium untuk golongan serealia, seperti nasi, yakni sebanyak 3 mg untuk setiap 100 gramnya, sedangkan kandungan kalsium untuk golongan buah-buahan, seperti apel, pisang dan melon, masing-masing berjumlah 7 mg, 6 mg dan 4 mg untuk setiap 100 gramnya. Berdasarkan keterangan mengenai jumlah kalsium dalam setiap golongan makanan tersebut, maka pola makan remaja putri vegan akan dibagi menjadi makanan kaya kalsium dan makanan miskin kalsium untuk dapat melihat asupan kalsium yang diperoleh setiap hari.

5.1.1. Makanan Kaya Kalsium

Makanan kaya kalsium merupakan makanan yang mengandung kalsium cukup banyak. Adapun makanan nabati yang merupakan sumber kalsium yang baik, yakni, makanan golongan kacang-kacangan dan sayuran hijau. Makanan golongan Universitas Sumatera Utara kacang-kacangan yang sering dikonsumsi oleh remaja putri vegan di vihara Maitreya Medan tahun 2011, yakni kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, tahu, tempe dan susu kedelai. Kacang merah biasanya dijadikan sup dan dikonsumsi satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan pagi pada pukul 07.30 WIB. Selain kacang merah, remaja putri vegan tersebut juga mengonsumsi kacang hijau. Kacang hijau biasanya dijadikan bubur untuk dikonsumsi pada waktu makan pagi, namun frekuensi makan bubur kacang hijau lebih jarang dibandingkan dengan sup kacang merah, yakni empat sampai enam kali dalam seminggu atau satu sampai tiga kali dalam seminggu. Hasil olahan kacang-kacangan, seperti tahu dan tempe sering dijadikan lauk untuk dikonsumsi. Sebagian remaja putri vegan mengonsumsi tahu dan tempe dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan siang dan makan malam, sedangkan sebagian remaja putri vegan yang lain mengonsumsi tahu dan tempe dengan frekuensi satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan siang saja. Menurut Yuliarti 2009, remaja putri vegan dianjurkan untuk mengonsumsi lauk dari kacang-kacangan sebanyak lima kali dalam sehari. Oleh sebab itu, remaja putri vegan yang mengonsumsi tahu dan tempe lebih dari satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan siang dan makan malam serta mengonsumsi sup kacang merah pada waktu makan pagi dapat memenuhi kebutuhan zat gizi, termasuk kalsium dalam sehari. Kacang tanah biasanya dikonsumsi sebagai bagian dari sup sayuran. Sebagian remaja putri vegan mengonsumsi kacang tanah dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan siang dan makan malam dan ada juga yang mengonsumsi dengan frekuensi satu kali dalam sehari, yakni pada waktu makan siang Universitas Sumatera Utara saja. Susu kedelai biasanya dikonsumsi satu sampai tiga kali dalam seminggu oleh remaja putri vegan. Kacang almond dan kacang mente hanya dikonsumsi sebagai makanan selingan saja, sehingga jarang dikonsumsi oleh remaja putri vegan. Selain makanan dari jenis kacang-kacangan, kalsium juga dapat diperoleh dari jenis makanan sayuran hijau. Sayuran hijau merupakan sumber vitamin, terutama karoten dan vitamin C, juga sumber mineral, seperti kalsium, zat besi dan fosfor . Jenis sayuran hijau yang paling banyak dikonsumsi oleh remaja putri vegan, yaitu sawi dengan frekuensi satu kali dalam sehari. Selain sawi, jenis sayuran hijau yang sering dikonsumsi oleh remaja putri vegan, yakni brokoli, buncis, bunga kol, daun singkong dan kangkung. Sayuran hijau tersebut dijadikan rebusan untuk dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, maupun malam. Daun pepaya dan daun katuk umumnya jarang dikonsumsi remaja putri vegan. Hal ini dikarenakan faktor rasa yang menyebabkan makanan tersebut kurang disukai oleh remaja putri vegan. Remaja putri vegan dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran hijau sebanyak 100 gram dengan frekuensi empat kali dalam sehari agar dapat mencukupi kebutuhan gizi, termasuk kebutuhan kalsium. Selain jenis makanan kacang-kacangan dan sayuran hijau yang disebutkan di atas, ada makanan lain yang merupakan sumber kalsium, seperti agar-agar, emping, kuaci, selai serikaya dan wijen. Jenis makanan ini dikonsumsi sebagai makanan selingan saja, sehingga jarang dikonsumsi.

5.1.2. Makanan Miskin Kalsium