akan mengalami perubahan tak banyak berarti apabila laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi daripada pertumbuhan
ekonominya. 3.
Tingkat Inflasi dan Deflasi Mengetahui tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi dalam waktu
tertentu tahunan, dengan membandingkan antara PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan tahun tetentu,
dapat diperoleh suatu indeks eksplisit yang bisa menggambarkan kenaikan atau penurunan harga barang dan jasa.
4. Struktur Perekonomian
Mengetahui gambaran perkonomian daerah, Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai indikator tentang komposisi
struktur perekonomian suatu wilayah, yaitu dengan menyusun peranan masing-masing sektor lapangan usaha.
5. Potensi Suatu Wilayah
Mengetahui potensi suatu daerah terhadap regional secara keseluruhan maupun sektoral. Dengan melihat peranan sektorial dalam
suatu wilayah kabupaten atau peranan keseluruhan suatu wilayah terhadap Wilayah Provinsi, bisa diketahui potensi suatu wilayah.
2.2.1.3 Metode Pendekatan
Untuk melakukan perhitungan PDRB atau Pendapatan Regional ada empat metode yang dipakai, yaitu Anonim, 2009 : 15:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pendekatan Produksi production approach
Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk mendapatkan Nilai Tambah Bruto Gross Value Added atau disingkat NTB.
NTB = O – BA Dimana,
NTB = Nilai tambah dari suatu produksi barang atau jasa O = Nilai output suatu barang atau jasa
BA = Nilai biaya antara yang digunakan dalam proses produksi
Perhitungan dengan pendekatan produksi ini biasanya digunakan untuk sektor pertanian, industri, gas, air minum, pertambangan dan
sebagainya. 2.
Pendekatan Pendapatan Pendekatan dengan cara ini dapat dilakukan secara langsung
menjumlahkan pendapatan, yaitu jumlah balas jasa faktor produksi yang berupa upah gaji, bunga netto, sewa tanah dan keuntungan,
sehingga diperoleh Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor. Untuk memperoleh Produk Domestik Regional Neto atas dasar
biaya faktor, harus ditambah dengan penyusutan dan pajak tak langsung neto.
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat. Barang dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jasa yang diproduksi akan digunakan untuk keperluan konsumsi, pembentukan modal investasi dan ekspor. Barang-barang yang
digunakan ada yang berasal dari produksi dari dalam daerah dan yang berasal dari luar daerah impor, maka yang di hitung hanya nilai
barang dan jasa yang yang berasal dari domestik saja, maka komponen nilai biaya diatas perlu dikurangi dengan nilai impor sehingga
komponen nilai ekspor diatas menjadi nilai ekspor netto. Dalam perhitungan tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
PDRB = C + I + G X – M Dimana ;
C = Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
I = Pembentukan Modal Tetap
G = Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
X = Nilai Ekspor
M = Nilai
Impor 4.
Metode Alokasi Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung,
yaitu dengan jalan mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan memakai indikator-indikator yang sekiranya dapat
menunjukkan peranan cabang yang berada di daerah itu terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kantor pusatnya. Indikator itu dapat berupa volume kerja, jumlah karyawan, jumlah penduduk dan lain-lain.
2.2.1.4. Struktur Pembentuk PDRB