14 Pendapatan dari angsurancicilan penjualan.
Secara konseptual, perubahan pendapatan akan berpengaruh terhadap belanja atau pengeluaran, namun tidak selalu seluruh
tambahan pendapatan tersebut akan dialokasikan dalam belanja. Abdullah Halim 2004 menemukan bahwa sumber pendapatan
daerah berupa PAD dan dana perimbangan berpengaruh terhadap belanja daerah secara keseluruhan. Meskipun proporsi PAD maksimal
hanya sebesar 10 dari total pendapatan daerah, kontribusinya terhadap pengalokasian anggaran cukup besar, terutama bila dikaitkan
dengan kepentingan politis Abdullah, 2004.
2.2.3 Belanja Daerah
Era otonomi daerah yang menitikberatkan peranan pemerintah daerah dalam mendorong kesejahteraan masyarakatnya ternyata telah
menggeser paradigma pemikiran pembangunan yang selama ini diterapkan, yang awalnya terfokus di pusat kini daerah pun dapat sedikit
lebih leluasa ikut andil dalam pembangunan daerah. Implikasi ini mengakibatkan adanya sharing of power dan sekaligus sharing of
financial. Sharing of power bisa dicermati dengan adanya UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, sedangkan sharing of financial
dapat dicermati pada UU no.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah daerah Prastiwi,
2008 : 30.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada ketentuan UU No.33 Tahun 2004 sendiri diatur beberapa aspek yang berkaitan dengan perimbangan keungan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Salah satu yang diatur dalam ketentuan ini yaitu permasalahan belanja daerah. Menurut UU No.33 Tahun 2004
tentang perimbangan keuangan daerah antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, Belanja Daerah dimaksudkan sebagai semua
kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Dan rincianya bisa dibagi dalam dua
bentuk yaitu berdasar sifat dan berdasar fungsinya. Berdasar sifat ekonominya belanja daerah terdiri atas belanja pegawai dan belanja
barang, subsidi, hibah dan bantuan sosial. Sedangkan berdasar fungsinya belanja daerah terdiri dari belanja untuk pembangunan perumahan dan
fasilitas umum, peningkatan kesehatan, pariwisata, budaya, agama, pendidikan serta perlindungan sosial Prastiwi, 2008 : 30.
Pendapatan daerah yang diperoleh baik dari pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan tentunya digunakan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai belanja daerah. Menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Berdasarkan struktur anggaran daerah,
elemen-elemen yang termasuk dalam belanja daerah terdiri dari Anonim, 2004 : 1 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Belanja aparatur daerah
Adalah bagian belanja yang berupa Belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modal pembangunan
yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat, dan dampaknya tidak secara langsung dinikmati oleh
masyarakat publik.
2. Belanja pelayanan publik
Adalah bagian belanja yang berupa : Belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modal pembangunan
yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat, dan dampaknya secara langsung dinikmati oleh
masyarakat publik. Baik belanja aparatur daerah maupun belanja pelayanan publik
terbagi menjadi 3 tiga kelompok belanja, yaitu belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modal
pembangunan Anonim, 2004 : 1. a.
Belanja Administrasi Umum Adalah belanja yang tidak langsung dialokasikan pada kegiatan
non investasi tidak menambah aset. b.
Belanja Operasi dan Pemeliharaan Adalah belanja langsung digunakan untuk membiayai kegiatan non
investasi tidak menambah aset.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Belanja ModalPembangunan
Adalah belanja langsung digunakan untuk membiayai kegiatan investasi menambah aset. Belanja Modal Pembangunan terdiri dari
belanja modal tanah; belanja modal jalan dan jembatan; belanja modal bangunan air irigasi; belanja modal instalasi; belanja modal jaringan;
belanja modal bangunan gedung dan lain-lain. Kelompok belanja administrasi umum dan belanja operasi
pemeliharaan terdiri dari : a.
Belanja Pegawai Personalia Adalah semua pembayaran berupa uang tunai yang dibayarkan
kepada pegawai daerah otonom. Belanja pegawai administrasi umum terdiri dari gaji dan tunjangan kepala daerah wakil kepala daerah ,
gaji dan tunjangan pegawai, biaya perawatan dan pengobatan, serta biaya pengembangan sumber daya manusia.
Pada belanja pegawai pelayanan publik ditambahkan belanja tetap dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD. Belanja Pegawai operasi
dan pemeliharaan terdiri dari honorarium upah, uang lembur, dan
insentif. b.
Belanja Barang dan Jasa Adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk biaya bahan
pakai habis kantor, jasa kantor, cetak , dan penggadaan keperluan kantor, sewa kantor, makanan dan minuman kantor, pakaian dinas,
bunga hutang, depresiasi gedung, depresiasi alat angkutan, depresiasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
alat-alat kantor dan rumah tangga serta depresiasi alat studio dan alat komunikasi.
Pada belanja barang dan jasa Pelayanan Publik ditambahkan biaya depresiasi alat-alat besar, depresiasi alat bengkel dan alat ukur,
depresiasi alat pertanian, depresiasi alat kedokteran, dan depresiasi alat laboratorium.
Belanja barang dan jasa Operasi dan pemeliharaan adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk biaya bahan material, jasa pihak
ketiga, cetak dan penggandaan, sewa, makanan dan minuman, bunga hutang dan pakaian kerja.
c. Biaya Perjalanan Dinas
Adalah semua pengeluaran biaya perjalanan dinas, biaya perjalanan pindah, dan biaya pemulangan pegawai yang gugur dan
dipensiunkan. d.
Biaya Pemeliharaan Adalah semua pengeluaran yang dilakukan dalm rangka
pemeliharaan bangunan gedung, alat-alat angkutan, alat-alat kantor dan rumah tangga, alat-alat studio dan alat komunikasi, buku perpustakaan,
serta alat-alat persenjataan. Sedikit berbeda dengan belanja aparatur daerah, pada belanja
pelayanan publik ditambahkan dengan pengeluaran bagi hasil dan bantuan keuangan, serta pengeluaran tidak tersangka:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan
Adalah terdiri dari bagi hasil retribusi kepada pemerintah kabupatenkota, bantuan keuangan kepada pemerintah kabupatenkota,
bantuan keuangan kepada pemerintah desakelurahan, bantuan keuangan organisasi kemasyarakatan, dan bantuan keuangan kepada
organisasi profesi. b.
Belanja tidak tersangka Adalah semua pengeluaranbelanja yang tidak terduga pada tahun
anggaran yang diteliti. Belanja tidak tersangka dianggarkan untuk pengeluaran penanganan bencana alam, bencana sosial atau
pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pengeluaran pembiayaan daerah bersumber dari transfer ke dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran utang pokok yang jatuh tempo,
dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. a.
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat
dibebankan dalam satu tahun anggaran. b.
Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayarkan daerah sebagai akibat penyerahan uang,barang dan atau jasa kepada daerah
atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Sisa lebih perhitungan Anggaran Tahun Berjalan adalah merupakan
selisih dari surplusdefisit ditambah dengan pos penerimaan pembiayaan dikurangi dengan pos pengeluaran pembiayaan.
Namun pada praktiknya belanja pemerintah daerah dibagi dalam 2 bentuk seperti yang terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Pendapatan Belanja daerah, yakni sebagai berikut :
1. Belanja Rutin
Belanja yang wujudnya tidak berupa fisik dan terjadi secara terus menerus sepanjang periode anggaran. Sebagai contoh belanja gaji dan
honorium pegawai, belanja perjalanan dinas, belanja barang dan belanja lain-lain. Belanja rutin umumnya digunakan untuk membiayai
operasional pemerintah daerah dan hasilnya tidak dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.
2. Belanja Pembangunan
Selain dari belanja rutin pemerintah juga mengeluarkan belanja yang sifatnya tidak rutin dan umumnya menghasilkan wujud fisik yang
manfaatnya lebih dari satu tahun. Belanja pembangunan dikeluarkan oleh pemerintah yang mana manfaatnya dapat dirasakan secara
langsung oleh masyarakat karena memang belanja pembangunan dimaksudkan untuk peningkatan pelayanan publik. Belanja
pembangunan ini pada akhirnya akan menghasilkan kapital publik dan dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat. Sebagai contoh
belanja untuk pembangunan jalan, gedung-gedung sekolah, rumah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sakit, pembangunan jembatan dan sebagainya. Kesemuanya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2 Kerangka Pemikiran yang Mempengaruhi Belanja Daerah