b. Jumlah simpanan adalah variabel yang terbukti paling dominan.
Penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang ini terdapat perbedaan dan persamaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah waktu dilakukannya penelitian dan obyek penelitian yang digunakan. Pada penelitian sekarang dilakukan pada Koperasi Mina Putra Bahari
di Kabupaten Ende dilakukan pada tahun 2011, sedangkan penelitian Iramani dan Kristijadi, obyek penelitiannya adalah seluruh Koperasi Unit Desa yang ada di
Jawa Timur, dan dilakukan pada tahun 1997. Slamet Ardianto menjadikan Koperasi Setia Bhakti Wanita di Surabaya sebagai obyek penelitiannya yang
dilakukan pada tahun 2007. Astri Wihandiyani menjadikan KPRI Budi Luhur di Kecamatan Lamongan sebagai obyek penelitiannya yang dilakukan pada tahun
2009. Persamaan antara penelitian yang sekarang dengan penelitian terdahulu
adalah penggunasan Sisa Hasil Usaha sebagai variabel terikatnya dan teknik analisis linier berganda sebagai alat uji statistik. Penelitian terdahulu hanya
dipakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang mendukung penelitiann ini.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Uraian teoritis tentang koperasi
2.2.1.1 Pengertian Teoritis tentang Koperasi
Koperasi bersumber dari kata co-operation yang artinya kerjasama [Anoraga dan sudantoko, 2002 :1 – 3]. Menurut standar akuntansi keuangan No.
27 [2007 : 27.17] koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azaz kekeluargaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi adalah perkumpulan orang bukan perkumpulan modal, koperasi harus betul-betul
mengabdi pada kepentingan masyarakat, berdasarkan persamaan derajat dan kesadaran para anggotanya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Menurut International Labour Organization ILO definisi koperasi terdiri dari unsur-unsur :
Koperasi adalah perkumpulan orang-orang Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis badan usaha yang
diawasi dan dikendalikan secara demokratis Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang [Arifin, 2001 :16].
Menurut Chaniago 1984, koperasi adalah sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan
kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya [Arifin, 2001 : 17].
Menurut Moh. Hatta, koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Mereka didorong oleh
keinginan memberi jasa pada kawan “seorang buat semua dan semua buat seorang” [Arifin, 2001 : 17].
2.2.2 Landasan, Azaz dan Tujuan Koperasi
2.2.2.1 Landasan koperasi Indonesia UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menjadi dasar perekonomian Indonesia
disebutkan : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azaz kekeluargaan.
1. Landasan Sesuai dengan UUD 1945 tersebut maka dalam Undang-undang
perekonomian No. 12 Tahun 1967 landasan yang berlaku bagi koperasi Indonesia yaitu [Anoraga dan Sudantoko, 2002 : 14] :
1. Landasan Idiil Koperasi Indonesia Dalam hal ini, landasan idiil bagi koperasi adalah pancasila.
Pancasila ini memuat secara emplisit maupun eksplisit tujuan mengapa Negara ini dibangun. Koperasi adalah bagian kecil dan praktek
penyelenggaraan Negara ini, sehingga secara ideal koperasi haruslah dijiwai oleh pancasila terutama sila kelima. Sila kelima ini haruslah
benar-benar menjadi tumpuan perhatian siapa saja yang berurusan
dengan koperasi, baik sebagai pengurus maupun anggota. Keadilan sosial serta kesejahteraan adalah sesuatu hal yang benar-benar ingin
diwujudkan. 2. Landasan Struktural dan Gerak Koperasi Indonesia
Landasan struktural merupakan tempat berpijak koperasi dalam struktur kehidupan masyarakat. Landasan struktural koperasi Indonesia
adalah UUD 1945 pasal 33, sedangkan landasan operasionalnya adalah UU koperasi No. 1267. Koperasi dalam segala jenis dan macam
kegiatan harus mengacu pada kedua landasan ini. Demikian pula peratuan perundang-undangan lainnya yang berkenaan dengan
koperasi. 3. Landasan Mental Koperasi Indonesia
Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan keadaan pribadi. Rasa setia kawan serta gotongroyongan telah ada
dalam masyarakat Indonesia sejak dulu dan telah menjadi sifat asli bangsa Indonesia. Sifat ilmiah yang harus senantiasa ada dalam
aktivitas koperasi. Namun rasa kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk maju dan berkembang meningkatkan taraf
kesejahteraan. 2.2.2.2 Azaz Koperasi
Sesuai dengan UU Koperasi No. 25 tahun 1992 pasal 2 koperasi Indonesia berdasarkan kekeluargaan yang artinya segala keputusan yang diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2.2.2.3 Tujuan Koperasi Indonesia Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentanng perkoperasian pasal 33 disebutkan
bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakatpada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945 [Baswir, 1997 : 47].
2.2.3 Jenis-jenis dan Bentuk Usaha