Menurut  Duffy  dan  Roehler  dalam  Agustin,  2011:  82 pembelajaran  adalah  suatu  usaha  yang  sengaja  melibatkan  dan
menggunakan  pengetahuan  profesional  yang  dimiliki  guru  untuk mencapai  tujuan  kurikulum.  Gagne  dan  Briggs  dalam  Agustin,
2011:  82  pembelajaran  ini  adalah  suatu  sistem  yang  bertujuan untuk  membantu  proses  belajar  peserta  didik,  yang  berisi
serangkaian  peristiwa  yang  dirancang,  disusun  sedemikian  rupa untuk  memengaruhi  dan  mendukung  terjadinya  proses  belajar
peserta didik. Berdasarkan  beberapa  pendapat  diatas  peneliti  dapat
menyimpulkan  bahwa  pembelajaran  adalah  suatu  proses  kegiatan yang  merupakan  interaksi  dua  arah  antara  guru  dengan  peserta
didik  yang  bertujuan  untuk  mendukung  terjadinya  proses  belajar peserta didik.
2.1.3.3 Pembelajaran Matematika
Matematika  adalah  salah  satu  pengatahuan  manusia  yang bermanfaat  dalam  kehidupan  sehari-hari  hampir  dalam  setiap
bagian  dari  hidup  kita  semua  diisi  oleh  adanya  Matematika. demikian  pula  anak-anak  membutuhkan  pengalaman-pengalaman
yang  tepat  untuk  menghadapai  dan  menerima  adanya  kenyataan tersebut.
Pembelajaran Matematika adalah membentuk logika berpikir bukan  sekedar  pandai  berhiitung  Fatimah,  2009:  8.  Sedangkan
menurut  Susanto  2013:  186  pembelajaran  Matematika  adalah proses
belajar mengajar
yang dibangun
guru untuk
mengembangkan  kreatifitas  berpikir  peserta  didik  sehingga  dapat meningkatkan
kemampuan berpikir
serta kemampuan
mengkontruksi  pengetahuan  baru  sebagai  upaya  meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi Matematika.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  para  ahli  di  atas  peneliti dapat  menyimpulkan  bahwa  bahwa  pembelajaran  Matematika
merupakan    suatu  proses  belajar  mengajar  yang  dapat mengembangkan  kreatifitas  berfikir  serta  dapat  meningkatkan
kemampuan  berfikir  peserta  didik  sehingga  dapat  memberikan penguasaan yang baik mengenai materi Matematika.
2.1.3.4 Pembelajaran  Matematika di Kelas IV SD
Matematika  merupakan  salah  satu  mata  pelajaran  yang mengembangkan
kemampuan pemecahan
masalah dan
mengkomunikasikan  ide  dengan  menggunakan  simbol,  tabel, diagram dan media lainnya. Mata pelajaran Matematika di sekolah
dasar  meliputi  aspek  bilangan,  geometri,  dan  pengukuran,  serta pengolahan data Depdiknas, 2004: 134.
Tujuan utama dalam pembelajaran Matematika di  SD secara umum adalah agar peserta didik mampu dan terampil menggunakan
Matematika  serta  mampu  memberikan  tekanan  nalar  dalam penerapan  Matematika  Susanto,  2013:  189.  Dalam  pembelajaran
Matematika,  perlu  mempertimbangkan  kemampuan  Matematika yang  dibutuhkan  anak.  Belajar  Matematika  harus  praktis  dan
berfungsi  dalam  kehidupan  mereka.  Pembelajaran  Matematika yang  menarik  dan  bervariatif  juga  dapat  melatih  perkembangan
psikomotorik  yang  menyangkut  enam  tingkatan,  yakni  gerakan refleks,  kemampuan  fisik,  gerakan  keterampilan,  dan  komunikasi
nondiskursif seperti
gerakan-gerakan meniru
atau mengekspresikan, Harrow dalam Runtukahu, 2014: 229.
Namun, untuk menuju tahap tersebut harus melalui langkah- langkah  benar  yang  sesuai  dengan  kemampuan  dan  lingkungan
peserta  didik.  Berikut  adalah  pemaparan  pembelajaran  yang ditekankan  pada  konsep  Matematika  menurut  Heruman  2013:  2,
1 penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru Matematika, ketika peserta didik belum pernah mempelajari konsep
tersebut.  Pembelajaran  penanaman  konsep  dasar  merupakan jembatan untuk menghubungkan kemampuan kognitif peserta didik
yang konkret dengan konsep baru Matematika yang abstrak. Dalam kegiatan  ini,  media  atau  alat  peraga  diharapkan  dapat  digunakan
untuk  membantu  kemampuan  pola  pikir  peserta  didik.  2 Pemahaman  konsep,  yaitu  pembelajaran  lanjutan  dari  penanaman
konsep  yang  bertujuan  agar  peserta  didik  lebih  memahami  suatu konsep  Matematika.  Pemahaman  konsep  terdiri  atas  dua
pengertian.  Pertama,  merupakan  lanjutan  dari  pembelajaran
penanaman  konsep  dalam  satu  pertemuan.  Sedangkan  kedua, pembelajaran  pemahaman  konsep  dilakukan  pada  pertemuan  yang
berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari pemahaman konsep. Penanaman  konsep  dianggap  sudah  disampaikan  pada  pertemuan
sebelumnya.  3  Pembinaan  keterampilan,  yaitu  pembelajaran lanjutan  dari  penanaman  konsep  dan  pemahaman  konsep  yang
bertujuan  agar  peserta  didik  lebih  terampil  dalam  menggunakan berbagai  konsep  Matematika.  Pertama,  merupakan  lanjutan  dari
pembelajaran  pemahaman  konsep  dalam  datu  pertemuan. Sedangkan
kedua, pembelajaran
pembinaan keterampilan
dilakukan  pada  pertemuan  yang  berbeda,  tetapi  masih  merupakan lanjutan  dari  penanaman  dan  pemahaman  konsep.  Penanaman  dan
pemahaman  konsep  tersebut  sudah  disampaikan  pada  pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan  uraian  diatas  peneliti  dapat  menyimpulkan bahwa  pembelajaran  Matematika  di  kelas  IV  sekolah  dasar  dapat
membantu  peserta  didik  lebih  terampil  serta  dapat  membantu peserta didik dalam melatih perkembangan psikomotorik.
Peneliti  dalam  penelitian  ini  membatasi  pada  materi  sudut melalui kesenian yang salah satunya adalah seni tari. Peneliti hanya
akan  melakukan  penelitian  tentang  materi  sudut  mengenai  3  jenis sudut  yaitu  sudut  siku-siku,  sudut  tumpul  dan  sudut  lancip.  Sudut
merupakan  salah  satu  materi  geometri.  Geometri  dalam
Matematika  Sekolah  Dasar  sangat  berguna  dalam  kehidupan sehari-hari  peserta  didik  termasuk  dalam  hal  seni  tari  karena
peserta didik dapat langsung belajar melalui proses melakukan dan mengamati melalui kegiatan menari.
2.1.3.5 Konsep Sudut