Pengaruh Mach Number 2 Terhadap Perubahan Angle of Attack.

tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° sekitar 89.960 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -108.100 Pa hingga -42.060 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° lebih kecil dibanding sudut 8°, sehingga pada sudut serang 12° airfoil memiliki nilai koefisien lift yang cendrung menurun dibanding sudut 8°. Nilai koefisien drag pada sudut serang 12° mengalami peningkatan karena kecepatan aliran semakin berkurang pada bagian atas airfoil seperti pada Tabel 4.4. Gambar 4.26 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 16° sekitar 89.960 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -108.100 Pa hingga -42.206 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 16° sama seperti sudut serang 12°, tetapi cenderung menurun Mayurkumar Kevadiya, 2013 .

4.9.3 Pengaruh Mach Number 2 Terhadap Perubahan Angle of Attack.

Gambar 4.27 Kontur tekanan pada sudut 0° dengan bilangan mach 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.28 Kontur tekanan pada sudut 4° dengan bilangan mach 2. Gambar 4.29 Kontur tekanan pada sudut 8° dengan bilangan mach 2. Gambar 4.30 Kontur tekanan pada sudut 12° dengan bilangan mach 2. Gambar 4.31 Kontur tekanan pada sudut 16° dengan bilangan mach 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.27 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 0° sekitar 14.540 Pa hingga 59.590 dan tekanan di atas airfoil sekitar -120.600 Pa hingga -30.510 Pa. Gambar 4.28 menunjukan tekanan di bawah airfoil sekitar 59.540 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -183.500 Pa hingga -122.800 Pa, sehingga pada sudut serang 4° airfoil memiliki nilai koefisien lift cendrung meningkat dari sudut serang 0°. Gambar 4.29 menunjukkan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 8° sekitar 72.720 Pa hingga 169.100 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -216.400 Pa hingga - 23.640 Pa. Nilai koefisien lift pada sudut serang 8° meningkat dari sudut serang 4°. Sudut serang 0°, 4° dan 8° menunjukkan tekanan di bawah airfoil lebih besar dibandingkan tekanan di atas airfoil sehingga mengakibatkan adanya nilai koefisien lift. Gambar 4.30 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° sekitar 159.100 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -196.000 Pa hingga -77.620 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° lebih kecil dibanding sudut 8°. Sudut serang 12° memiliki nilai koefisien lift yang cendrung menurun dibanding sudut 8°. Sudut serang 12° memiliki tekanan yang lebih merata dan lebih besar nilainya pada bagian atas airfoil dibandingkan pada sudut sebelumnya, sehingga ada peningkatan nilai koefisien drag karena kecepatan aliran semakin berkurang pada bagian atas airfoil seperti pada Tabel 4.5. Gambar 4.31 menunjukan tekanan di bawah airfoil sekitar 159.100 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -196.000 Pa hingga -77.620 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut 16° sama seperti 12° ,tetapi cenderung menurun. Nilai koefisien lift cenderung menurun dan nilai koefisien drag cenderung meningkat Mayurkumar Kevadiya, 2013.

4.9.4 Pengaruh Mach Number 2,5 Terhadap Perubahan Angle of Attack.