Pengaruh Mach Number 0,8 Terhadap Perubahan Angle of Attack.

nilai koefisien drag yang meningkat pada setiap peningkatan sudut serang dikarenakan semakin meningkatnya nilai tekanan maka kecepatan aliran semakin berkurang pada bagian atas airfoil. Gambar 4.10 menunjukan tekanan di bawah airfoil sekitar 14.510 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -16.900 Pa hingga -6.432 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° lebih kecil dibanding sudut serang 8°, sehingga pada sudut serang 12° airfoil memiliki nilai koefisien lift yang lebih rendah dibanding sudut serang 8°. Gambar 4.11 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 16° sama seperti sudut serang 12° tetapi cenderung menurun Mayurkumar kevadiya, 2013 .

4.8.2 Pengaruh Mach Number 0,8 Terhadap Perubahan Angle of Attack.

Gambar 4.12 Kontur tekanan pada sudut 0° dengan bilangan mach 0,8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.13 Kontur tekanan pada sudut 4° dengan bilangan mach 0,8. Gambar 4.14 Kontur tekanan pada sudut 8° dengan bilangan mach 0,8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.15 Kontur tekanan pada sudut 12° dengan bilangan mach 0,8. Gambar 4.16 Kontur tekanan pada sudut 16° dengan bilangan mach 0,8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.12 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut 0° sekitar 2.417 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -26.400 Pa hingga -4.788 Pa. Gambar 4.13 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 4° sekitar 9.264 Pa hingga 19.440 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -41.600 Pa hingga -908 Pa. Airfoil dengan sudut serang 4° memiliki nilai koefisien lift lebih tinggi di bandingkan sudut serang 0°. Tekanan di bawah airfoil yang memiliki nilai tekanan cukup besar pada bilangan mach 0,8 tidak merata ke seluruh bagian bawah airfoil. Hal ini berbeda dengan bilangan Mach 0,6 dimana tekanan yang memiliki nilai cukup besar lebih merata pada bagian bawah airfoil. Sehingga, nilai koefisien lift pada sudut serang 4° lebih tinggi pada bilangan Mach 0,6. Gambar 4.14 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut 8° sekitar 11.330 Pa hingga 27.060 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -67.350 Pa hingga -4.406 Pa. Nilai koefisien lift pada sudut serang 8° lebih besar dibanding sudut serang 4°. Sudut serang 8° dengan bilangan mach 0,8 memiliki tekanan lebih besar dan lebih merata pada bagian bawah airfoil dibandingkan dengan bilangan Mach 0,6 sehingga nilai koefisien lift pada bilangan mach 0,8 lebih besar dari bilangan Mach 0,6. Sudut serang 0°, 4° dan 8° menunjukkan tekanan di bawah airfoil lebih besar dibandingkan tekanan di atas airfoil sehingga mengakibatkan adanya nilai koefisien lift. Gambar 4.15 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° sekitar 25.720 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar -30.310 Pa hingga -11.630 Pa. Tekanan di bawah airfoil pada sudut serang 12° lebih kecil dibanding sudut serang 8°, sehingga sudut serang 12° memiliki nilai koefisien lift yang lebih rendah dibanding sudut serang 8°. Gambar 4.16 menunjukan tekanan di bawah airfoil pada sudut 16° sekitar 25.720 Pa dan tekanan di atas airfoil sekitar - 30.310 Pa hingga -11.630 Pa. Nilai koefisien drag semakin meningkat pada sudut 12° dan 16° karena kecepatan aliran semakin berkurang pada bagian atas airfoil. Tekanan di bawah airfoil pada sudut 16° cenderung menurun dibanding sudut serang 12° Mayurkumar Kevadiya, 2013 .

4.9 Analisis Kontur Tekanan pada Aliran Supersonic Terhadap Perubahan