G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Uji  validitas  dilakukan  untuk  mengetahui  sejauh  mana  suatu  alat  pengukur dapat  mengukur  apa  yang  ingin  diukur.  Menurut  Arikunto  2013:85  agar
memperoleh  data  yang  valid,  maka  instrumen  atau  alat  untuk  mengevaluasi harus  valid.  Bila  suatu  alat  ukur  sudah  dikatakan  valid,  maka  selanjutnya
dapat  dilakukan  pengujian  reliabilitas  alat  ukur.  Sebaliknya  bila  alat  ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus
dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif. Rumus untuk menguji validitas data adalah sebagai berikut:
√[ ][
] Arikunto 2013:87
Keterangan: R = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X
2
= Jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y
2
= Jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = Banyak responden
Kriteria pengujian adalah: rhitung rtabel Valid
rhitung rtabel tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Menurut  Arikunto  2013:100  suatu  tes  dapat  dikatakan  mempunyai  taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Tuntutan  bahwa  instrument  evaluasi  harus  valid  menyangkut  harapan  yang diperoleh  data  yang  valid,  sesuai  dengan  kenyataan.  Jika  validitas  terkait
dengan  ketetapan  objek  yang  tidak  lain  adalah  tidak  menyimpangnya  data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar. Untuk mengukur koefisien
keandalan  reliability  digunakan  rumus  Croanbach  Alpha  Idris,  2009:8 sebagai berikut:
r
11 =
{ } {
}
Dimana: r
11
= Koefesien reliabilitas k
= Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya jumlah item = Jumlah varians skor item
= varians skor total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis  tersebut  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  pengaruh variabel  bebas  yaitu:  strategi  harga  X1,  strategi  produk  X2,  dan  desain
atmosfer toko X3 terhadap variabel terikat  yaitu minat beli konsumen Y. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + b
1
X
1
+ b
2
X
2 +
b
3
X
3
Dimana: Y = Variabel dependen minat beli
a = Konstanta b
1
= koefisien regresi strategi harga b
2
= koefisien regresi strategi produk b
3
= koefisien regresi desain atmosfer x
1
= variabel strategi harga x
2
= variabel strategi produk x
3
= variabel desain atmosfer 2.
Uji Asumsi Klasik Uji  asumsi  klasik  adalah  persyaratan  statistik  yang  harus  dipenuhi  pada
analisis  regresi  berganda  yang  berbasis  ordinary  least  square.  Dalam  hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut  akan  dilakukan  uji  asumsi  normalitas,  multikolinearitas,  dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  guna  melihat  apakah  variabel  independen maupun  variabel  dependen  mempunyai  distribusi  normal  ataukah  tidak.
Model  regresi  yang  baik  adalah  distribusi  data  normal  atau  mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian  ini  dilakukan  untuk  melihat  apakah  pada  model  regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi
yang  kuat,  maka  dapat  dikatakan  telah  terjadi  masalah  multikolinearitas dalam  model  regresi.  Imam  Ghozali  2002:86  menyatakan  pedoman
suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF  Variance  Influence  Factor  lebih  kecil  dari  10  mempunyai  angka
mendekati 1. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model
regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu  pengamatan yang lain Ghozali,2011:139.
3. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat kelayakan penelitian yang dilakukan  dengan  melihat  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel
dependen.  Koefisien  determinasi  R
2
digunakan  untuk  mengetahui  berap persen  variasi  variabel  dependen  dapat  dijelaskan  oleh  variasi  variabel
independen.  Nilai  R
2
ini  terletak  antara  0  dan  1.  Bila  nilai  R
2
mendekati  0 berarti sedikit sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel
independen. Jika ternyata dalam perhitungan nilai R
2
sama dengan 0 maka ini menunjukkan  bahwa  variabel  dependen  tidak  bisa  dijelaskan  oleh  variabel
independen.  Nugroho  2005:74  menyatakan  untuk  regresi  linier  berganda sebaiknya  menggunakan  R  square  yang  sudah  disesuaikan  atau  tertulis
adjusted  R  square  untuk  melihat  koefisien  determinasi  karena  disesuaikan dengan  jumlah  variabel  independen  yang  digunakan  dimana  jika  variabel
independen  1  satu  maka  menggunakan  R  square  dan  jika  telah  melebihi  1 satu menggunakan adjusted R square.
4. Uji F atau Uji Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara serentak atau bersama-sama variabel  independen  berpengaruh  secara  signifikan  atau  tidak  terhadap
variabel  dependen  Djarwanto  PS  dan  Pangestu  S  2008:42.  Dengan hipotesis:
H : β = 0 artinya, tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan
terhadap  minat  beli  konsumen.  Ha:  β    0  artinya,  ada  pengaruh  antara variabel bebas secara simultan terhadap minat beli konsumen.
Keterangan: R = Koefisien korelasi berganda
K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel
Dengan  tingkat  signifikansi  α  yang  digunakan  adalah  5,  distribusi  F dengan derajat kebebasan α:K-1, n-K.
Kriteria pengujian: Bila F hitung
≤ F tabel maka H diterima, artinya variabel independen secara
serentak  atau  bersamaan  tidak  mempengaruhi  variabel  dependen  secara signifikan.  Bila  F  hitung    F  tabel  maka  H
ditolak,  artinya  variabel independen  secara  serentak  atau  bersama-sama  mempengaruhi  variabel
dependen secara signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Uji t
Pengujian  secara  individual  uji-t  yaitu  pengujian  koefisien  regresi  secara parsial  dengan  menentukan  formula  statistik  yang  akan  diuji.  Untuk
mengetahui  apakah  suatu  variabel  secara  parsial  berpengaruh  nyata  atau tidak,  digunakan  uji  t.  untuk  melakukan  uji  t  ada  beberapa  langkah  yang
diperlukan, yaitu: a.
Menentukan Hipotesis Variabel  bebas  berpengaruh  tidak  nyata  apabila  nilai  koefisiennya  sama
dengan  nol,  sedangkan  variabel  bebas  akan  berpengaruh  nyata  apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis selengkapnya adalah
sebagai berikut: H
= b
1
; b
2
; b
3
= 0 Ha = b
1
; b
2
; b
3
≠ 0 t hitung =
b. Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat  signifikan  pada  penelitian  ini  adalah  sebesar  0,05  5  dengan tingkat kepercayaan 0,95 95.
c. Menentukan nilai t-hitung dan t-tabel
Nilai t-hitung untuk koefisien b
1
, b
2,
b
3
dan dirumuskan sebagai berikut: t hitung =
Dimana: Sei bi = koefisien regresi = standar error. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai t- tabel dapat dilihat dengan tarif signifikansi dan derajat kebebasan df = n-k-2
d. Menarik Keputusan
ditolak dan diterima jika
diterima dan ditolak jika
e. Menarik Kesimpulan
1 Jika
diterima  dan ditolak  dapat  disimpulkan  bahwa  strategi
harga,  strategi  produk,  dan  desain  atmosfer  toko  secara  parsialtidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
2 Jika
ditolak  dan diterima  dapat  disimpulkan  bahwa  strategi
harga,  strategi  produk,  dan  desain  atmosfer  toko  secara  parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Pada penelitian ini, setiap variabel strategi harga, strategi produk, dan desain  atmosfer  dinyatakan  berpengaruh  terhadap  minat  beli
konsumen. Hal  tersebut  berdasarkan perhitungan  t
hitung
t
tabel
variabel strategi  harga  X
1
sebesar  -
3,361
lebih  besar  dari  1,661  maka  Ho ditolak  dan  Ha  diterima.  Strategi  produk  X
2
sebesar
4,049
lebih besar dari 1,661 t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Desain atmosfer X
3
sebesar
2, 656
lebih besar dari 1,661 t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN