Analisis pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen.

(1)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI HARGA, STRATEGI PRODUK, DAN DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Abraham Firdaus Ghiffari NIM: 122214065 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) strategi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, 2) strategi produk berpengaruh positif terhadap terhadap minat beli konsumen, 3) desain atmosfer toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.


(2)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COST STRATEGY, PRODUCT STRATEGY, AND THE STORE ATMOSPHERE DESIGN ON CONSUMERS’

PURCHASING INTENTION

A case study of K-musik music store’s consumers Jl. Imogiri Barat Km 8 bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Abraham Firdaus Ghiffari 122214065

Sanata Dharma University Yogyakarta

2016

The purpose of this study is to know influence of cost strategy, product strategy, and store atmosphere design on consumers’ purchasing intention. This study is a case study. The data used in this study is a primary data that obtained by distributing questionnaires. The data analysis technique used was multiple Linier Regression Analysis. The results show that 1) the cost strategy does not influence the consumers’ purchasing intention positively, 2) the product strategy influences the consumers’ purchasing intention, 3) the store atmosphere design influences the consumers’ purchasing intention positively.

Keywords: Cost Strategy, Product Strategy, Store Atmosphere Design, Consumers’ Purchasing Intention


(3)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Abraham Firdaus Ghiffari NIM : 122214065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

memudahkan memimpin orang-orang di atas, sedangkan harta akan memudahkanmu memimpin orang yang di bawah (masyarakat umum)

-Ali bin Abi Thalib-

Ingatlah Tuhan dalam kemakmuran, dan Dia akan mengingat anda

dalam kesulitan

-Sunan Al-Tirmidhi-

Petarung yang tangguh tidak dilihat dari kekuatan fisiknya, melainkan hati dan

fikirannya

-Abraham Firdaus Ghiffari-

Skripsi ini ku persembahkan untuk :  Allah SWT yang selalu menyertai hidupku setiap hari

 Kedua Orang tua yang selalu mendukung dalam doa dan pengorbanan  Iqbal Mohandas Al-Ghita adikku tercinta yang selalu mendoakanku dari

masuk kuliah hingga akhir kuliah

 Sherefina Yuliani Levellin Presisca wanita yang selalu mensuport saya dalam hal dan keadaan apapun


(7)

(8)

(9)

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen” Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, yang selalu menyertai kehidupan penulis dengan berkat dan kuasaNya. 2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing dengan kesungguhan hati selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 6. Bapak Hermawan selaku Owner toko musik K-Musik yang telah memberikan izin

sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

7. Mbak Nurul Kurnianingsih selaku Staff yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dapat melakukan penelitian ini.


(10)

9. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

10. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku.

11. Sherefina Yuliani Levellin Presisca wanita yang selalu mensuport dan mendampingi saya disaat saya dalam keadaan kesepian dan patah semangat dengan memberikan dorongan yang kuat agar saya mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga Cemara Sherefina Yuliani Levellin Presisca, Chris kikuk, Hap putih ya, Putra palsu, Dwi, Ferdiansyah Aritonang, Chika, Kakak Hapni, Kakak Riris, Kantona, yang selama ini telah berjuang bersama dan memberikan dukungan dan motivasi. 13. Christoper Gunawan, Mario Tora, Jeffri, Libert, Owen, yang sudah bersedia

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu siaga dalam membuat kopi ketika saya mengalami stress dan kesulitan.

14. Sahabat-sahabat dari awal masuk kuliah sampai saat ini Chris, Yosia, Riga Putra, Dian, Isye, Agnes, Erick Novalino, Tulus, Sius, Owen, Putra, Vero, Sadana, Siro, Monik, Jati, Dian Prakoso, Bawono, Bima Kencana, Angki, Longgi, Rima, Hap putih ya, Bima Damar, Cindy Leoni, Jatmiko, Yosef, Ando, Adel, Ira, Yohannes Watarajan (yanto) yang sekarang sudah hijrah ke Malaysia, Wisnu kucing, Lukas, Stanis, Bleki, Albeta, Bagas Rahardjo, Pandu gendut, Ajod Fajar bassis paling norak tapi kece, dan teman-teman seperjuangan yang lain. Terimakasih untuk doa dan semangat selama ini.

15. Teman-teman angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa dan telah memberikan banyak warna selama ini, dari perkuliahan awal sampai akhir


(11)

dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi ini.


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pemasaran ... 7

B. Strategi Harga ... 8

C. Strategi Produk ... 11

D. Desain Atmosfer Toko ... 13

E. Minat Beli Konsumen ... 23

F. Hasil Penelitian Sebelumnya... 24

G. Kerangka Konseptual ... 26

H. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ... 30

D. Definisi Operasional... 30

E. Variabel Penelitian ... 32

F. Teknik Pengambilan Sampel... 33

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 33

1. Uji Validitas ... 33

2. Uji Reliabilitas ... 35


(13)

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 35

2. Uji Asumsi Klasik ... 36

a. Uji Normalitas ... 36

b. Uji Multikolinearitas ... 37

c. Uji Heteroskedastisitas ... 37

3.

Uji Koefisien Determinasi ... 38

4.

Uji F atau Uji Simultan ... 38

5.

Uji t atau Uji Parsial ... 40

a. Menentukan Hipotesis ... 40

b. Menentukan Tingkat Signifikan ... 40

c. Menentukan t-hitung ... 40

d. Menarik Keputusan ... 41

e. Menarik Kesimpulan ... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 42

A. Sejarah Perusahaan... 42

B. Profil Perusahaan ... 44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 45

A. Karakteristik Responden ... 45

1. Jenis Kelamin ... 45

2. Usia ... 46

3. Status ... 46

4. Pendidikan Terakhir ... 47

B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47

1. Uji Validitas ... 47

2. Uji Reliabilitas ... 49

C. Analisis Linier Berganda... 49

D. Uji Asumsi Klasik ... 50

1. Uji Normalitas ... 50

2. Uji Multikolinearitas ... 51

3. Uji Heteroskedastisitas ... 52

E. Koefisien Determinasi ... 53

F. Uji F ... 54

G. Uji t ... 55

1. Penentuan Hipotesis ... 56

2. Penentuan Tingkat Signifikan ... 56

3. Penentuan t-hitung dan t-tabel ... 56

4. Penarikan Keputusan ... 57

5. Penarikan Kesimpulan ... 57

6. Pembahasan ... 58

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61


(14)

C. Keterbatasan ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 66

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 67

LAMPIRAN II Lampiran Kuesioner ... 70

LAMPIRAN III Uji Reliabilitas ... 82

LAMPIRAN IV Uji Validitas ... 83

LAMPIRAN V Uji Asumsi Klasik ... 87

LAMPIRAN VI Hasil Regresi Linier Berganda... 89

LAMPIRAN VII Surat Ijin Penelitian ... 91


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel V.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Status ... 46

Tabel V.4 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas ... 48

Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 49

Tabel V.12 Hasil Analisis Linier Berganda ... 50

Tabel V.15 Hasil Pengukuran Uji Normalitas ... 51

Tabel V.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52

Tabel V.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53

Tabel V.17 Hasil Uji Determinasi ... 54

Tabel V.15 Hasil Uji F ... 55

Tabel V.16 Hasil Uji t ... 56


(16)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI HARGA, STRATEGI PRODUK, DAN DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Abraham Firdaus Ghiffari NIM: 122214065 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) strategi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, 2) strategi produk berpengaruh positif terhadap terhadap minat beli konsumen, 3) desain atmosfer toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.


(17)

THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COST STRATEGY, PRODUCT STRATEGY, AND THE STORE ATMOSPHERE DESIGN ON CONSUMERS’

PURCHASING INTENTION

A case study of K-musik music store’s consumers Jl. Imogiri Barat Km 8 bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Abraham Firdaus Ghiffari 122214065

Sanata Dharma University Yogyakarta

2016

The purpose of this study is to know influence of cost strategy, product strategy, and store atmosphere design on consumers’ purchasing intention. This study is a case study. The data used in this study is a primary data that obtained by distributing questionnaires. The data analysis technique used was multiple Linier Regression Analysis. The results show that 1) the cost strategy does not influence the consumers’ purchasing intention positively, 2) the product strategy influences the consumers’ purchasing intention, 3) the store atmosphere design influences the consumers’ purchasing intention positively.

Keywords: Cost Strategy, Product Strategy, Store Atmosphere Design, Consumers’ Purchasing Intention


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dampak besar yang ditimbulkan oleh arus teknologi informasi dalam mempercepat proses peralihan peradaban, yang didukung oleh derasnya arus informasi memaksa orang untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas untuk mengimbanginya. Kemajuan peradaban membawa manudia ke dalam dinamika sosial yang semakin kompleks. Bukan saja terhadap pemenuhan pemuas kebutuhannya, tetapi juga terhadap pendekatan dan cara pandang untuk memperoleh dan mengkonsumsi apa yang jadi kebutuhan hidupnya. Peralihan jenis kebutuhan hidup dan pola konsumsi masyarakat didorong oleh pola hidup masyarakat yang berubah seiring dengan terus meningkatnya tingkat pendapatan masyarakatnya. Semenjak era reformasi bergulir pada tahun 1998, perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, dan ini tergambar dari data-data statistik yang menunjukkan PDB (Produk Domestik Bruto) terus mengalami tren yang positif.

Sampai saat ini, ekonomi berbasis konsumen yang kuat ini telah mendorong pertumbuhan PDB Negara dan diprediksikan akan terus meningkat. PDB Indonesia akan terus melonjak seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pola hidup yang didorong peningkatan pendapatan ini mendorong pula peningkatan dalam


(19)

pendapatan mendorong pola hidup yang lebih modern, salah satunya adalah masyarakat mulai paham dengan pentingnya kesenian sebagai salah satu media hiburan.

Di era globalisasi yang penuh dengan problema seperti sekarang ini, industri musik Indonesia semakin berkembang pesat dengan jumlah peminat yang juga bertambah banyak, terbukti dengan banyak munculnya ajang pencarian bakat menyanyi yang ditayangkan di televisi, semakin maraknya toko musik yang tersebar di seluruh penjuru kota, dan tempat kursus atau les musik yang jumlahnya semakin banyak.

Musik merupakan salah satu dari sekian hal yang dapat membantu kita untuk menghilangkan kepenatan setelah menjalani aktivitas atau pekerjaan yang berat. Musik merupakan hal pokok dibutuhkan di beberapa prospek kalangan masyarakat. Misalnya di cafe, kantor, tempat relaksasi, mall, dan tempat umum lainnya pasti membutuhkan alunan musik. Industri musik yang berkembang menimbulkan dampak positif bagi produsen alat musik di Indonesia. Sekarang sudah banyak dijumpai toko alat musik yang tersebar diseluruh penjuru kota. Di Yogyakarta sendiri sudah banyak ditemukan toko alat musik yang mempunyai ciri khas masing-masing mulai dari kualitas barang (alat musik) yang disediakan, harga yang bervariasi hingga atmosfer dari toko musik yang bermacam-macam.

Menurut Jacoby dan Chestnut (2012:127), konsumen yang loyal terhadap suatu merek akan membayar lebih untuk suatu produk atau jasa tersebut karena


(20)

mereka telah merasa mendapatkan nilai yang unik dalam merek tersebut dan tidak didapatkan pada merek lain. Di dalam persaingan yang ketat diferensiasi produk dan harga sangatlah penting, mengingat banyaknya ragam produk yang ditawarkan saat ini. Diferensiasi dari Perusahaan toko nusik K-Musik sendiri yaitu perusahaan menjual produk asli, menjual produk-produk impor, dan menjual merek terkenal. Hal itu bertujuan agar konsumen loyal terhadap suatu merek yang tentunya aset berharga bagi Toko musik K-Musik.

Dalam hal ini toko musik yang menjadi sorotan pemusik adalah toko musik K-Musik yang terletak di Jl. Imogiri Barat km 8 Bantul, Yogyakarta yang berkeinginan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan sebaik-baiknya. Toko musik K-Musik sangat memperhatikan juga desain atmosfer dari toko tersebut, diantaranya dari segi lokasi parker agar pengunjung yang berkendara baik sepeda motor atau mobil bisa ditata dengan rapi di tempat parker tersebut, kemudian dari segi bangunan, toko musik K-Musik memiliki bangunan yang luas sehingga memudahkan pengunjung dan pembeli untuk leluasa memilih barang yang diinginkan. Selain memiliki bangunaan yang luas Toko musik K-Musik juga mendesain ruangan dengan baik, seperti misalnya memberi warna-warna khusus pada bagian dinding, dan memberikan sentuhan poster di dinding untuk memperindah dinding dan menarik pengunjung.

Kebutuhan konsumen akan alat-alat musik yang semakin tinggi membuat para produsen berfikir supaya konsumen tidak kekurangan alat-alat musik yang


(21)

dibutuhkan, oleh karena itu toko musik K-Musik menyediakan lengkap alat-alat musik yang dijual sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain menyediakan alat-alat musik yang lengkap toko K-Musik juga menjaga kualitas barang yang dijualnya karena di Yogyakarta terdapat beberapa toko musik dengan ciri khas masing-masing, maka mereka harus saling berlomba untuk mempertahankan konsumen. Keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya terutama pada perilaku pembelian dan penggunaan produk (M. Pridge dan Farel 2010:182).

Untuk menarik perhatian konsumen hal yang biasanya dilakukan oleh toko-toko musik adalah menciptakan atmosfer toko-toko dengan sebaik mungkin atau memberikan diskon dan potongan harga pada konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen?

2. Apakah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen?


(22)

C. Batasan Masalah

Dengan memperhatikan Rumusan Masalah di atas Penulis membatasi masalah sebagai berikut: Karakteristik konsumen yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan alat musik yang dibeli.

1. Atribut alat musik yaitu: a) Kelengkapan fitur b) Bentuk

c) Nama Merek d) Kualitas Merek 2. Strategi harga yaitu:

a) Diskon khusus bagi pelanggan tetap b) Diskon bagi pelanggan umum c) Harga yang lebih murah

3. Desain Atmosfer toko yang dimaksud adalah memberikan suasana toko baik dari segi lokasi parker, desain toko musik, dan tata letak dari sebuah produk-produk atau alat musik yang dijual.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis yaitu sebgai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen.


(23)

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memasarkan produk yang dijual ke konsumen sehingga dapat meningkatkan laba bagi perusahaan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat menjadi referensi, menambah ilmu pengetahuan, dapat menambah koleksi perpustakaan Sanata Dharma, dan menjadi referensi bagi Mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama.

3. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi penulis, seandainya di waktu yang akan datang penulis membuka usaha di bidang alat musik.


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Dari sejumlah definisi pemasaran yang ditawarkan, dapat dibedakan antara definisi sosial dan definisi manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran pemasaran adalah menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi. Berikut ini ada sebuah definisi sosial yang sesuai, yaitu pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2011:9).

Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Akan tetapi, orang heran ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjualan. Penjualan itu hanya merupakan puncak kecil gunung es pemasaran. Peter Drucker (dalam Kotler, 2009:9) orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga


(25)

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

2. Manajemen Pemasaran

Apabila manajemen pemasaran melakukan pekerjaannya dengan baik dan mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil produksi perusahaan. Kegiatan pemasaran ini harus di koordinasikan dan dikelola secara baik. Dalam perusahaan dikenal istilah manajemen pemasaran yang menurut Kotler (2011:7) adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk bermaksud mencapai tujuan-tujuan organisasi.

B. Strategi Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.


(26)

Menurut Kotler (2009:87), Harga lebih ditentukan oleh konsumen (consumer) dan kompetitor atau dinamika persaingan (competition) dibanding biaya (cost). Sedikit banyak informasi yang diperoleh konsumen mempengaruhi terjadinya satu interaksi karena konsumen mempunyai informasi atau referensi untuk membandingkan harga produk yang satu dengan produk yang lain dan dengan produk alternatif. Konsumen dalam upaya pengambilan keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi dan dikenal dengan istilah peranan price awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat harga baik harga produk itu sendiri maupun harga produk kempetitor untuk dijadikan referensi. Sedangkan pengertian dari price consciousness adalah kecenderungan konsumen untuk mencari perbedaan harga.

Konsumen yang dikatakan price consciousness adalah konsumen yang cenderung untuk membeli pada harga yang relatif lebih murah. Umumnya pelanggan tersebut tidak memperhatikan kelebihan dari produk, tetapi hanya mencari harga yang mempunyai perbedaan yang tinggi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga menurut Kotler dan Armstrong (2010:341), yakni faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal. Faktor internal perusahaan mencakup tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya, dan organisasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan unsur-unsur lingkungan lainnya. Menurut Harper et. al (2011:82) mengajukan suatu model pengambilan


(27)

keputusan secara bertahap untuk penetapan harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal. Penyesuaian khusus terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas diskon, allowance, dan penyesuaian geografis (geographical adjustment).

Menurut Kotler (2010:350), Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk menrik konsumen. Terdapat empat jenis diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musimandiskon kas, dan trade discount. Ada beberapa macam diskon diantaranya:

1. Diskon kuantitas

Diskon kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk mendorong konsumen agar bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut sehingga mampu meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Misalnya seorang pembeli membeli produk paling sedikit 10 unit, maka diberi potongan 5% dan jika pembelinya kurang dari 10 unit tidak mendapat potongan.


(28)

2. Diskon Musiman

Diskon musiman adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli untuk melakukan pembelian di luar musim tertentu.

3. Diskon Kas

Diskon kas adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran suatu periode dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya. Misalnya penjual menawarkan produknya dengan syarat pembayaran. Jika pembeli dapat membayar dalam waktu 10 hari, mereka mendapat potongan 2% dan pembayaran harus dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah barang-barang diterima.

4. Trade Discount

Trade discount adalah potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan produknya. Mereka ini termasuk penyalur, baik pedagang besar maupun pengecer.

C. Strategi Produk 1. Definisi Produk

Menurut Kotler (2009:124), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau


(29)

dikonsumsi yang dapay memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler dan Keller (2008:98), produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. (Tjiptono 2008:138). Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas, dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualnya.

2. Kualitas produk

Kualitas produk adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar, dan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing, menjadi produsen utama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara bersaing yang paling efektif. Fitur-fitur yang nilainya rendah bagi


(30)

pelanggan dalam kaitannya dengan biaya yang harus dikurangi fitur-fitur yang nilainya tinggi bagi pelanggan harus ditambah.

D. Desain Atmosfer Toko

Penampilan toko atau outlet memposisikan gambaran tersendiri dalam benak konsumen. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian desain atmosfer. Menurut Kotler (2012:142), desain atmosfer toko adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Menurut Berman dan Evan (2007:215) desain atmosfer memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Exterior, interior, store layout, interior display, social dimensions. Levy dan Weitz

(2009:93) “Customer purchasing behavior is also influenced by the store

atmosphere”. Berdasarkan beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa desain atmosfer merupakan seluruh aspek visual maupun aspek non visual kreatif yang sengaja dimunculkan untuk merangsang indra konsumen guna melakukan pembelian. Lingkungan pembelian yang terbentuk pada akhirnya menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan bagi konsumen untuk melakukan pembelian. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko menurut Lamb et. al (2006:108) yaitu:


(31)

1. Jenis karyawan

Karakteristik umum karyawan, sebagai contoh: rapi, ramah, berwawasan luas, atau berorientasi pada pelayanan.

2. Jenis perlengkapan tetap dan kepadatan

Perlengkapan tetap bisa terlihat elegan, (misalnya terbuat dari kayu jati), trendi (misalnya dari logam dan kaca tidak tembus pandang). Perlengkapan tetap harus konsisten dengan suasana umum yang ingin diciptakan.

3. Bunyi suara

Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di toko. Musik dapat menciptakan suasana syahdu sesuai dengan alunan musiknya, dan menarik atau mengarahkan perhatian pembelinya.

4. Aroma

Aroma bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Penelitian menyatakan bahwa orang-orang menilai barang dagangan secara lebih positif, menghabiskan waktu yang lebih untuk berbelanja dan pada umumnya bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para pengecer menggunakan wangi antara lain sebagai perluasan dan strategi penjualan produk.


(32)

5. Faktor visual

Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian, warna merah kuning atau oranges dianggap sebagai warna yang hangat dan kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang menyejukkan seperti hijau, dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup, dan menciptakan suasana yang elegan dan bersih. Pencahayaan juga dapat mempunyai pengaruh penting pada suasana toko. Konsumen takut untuk berbelanja pada malam hari di daerah tertentu dan lebih merasa senang bila tempat itu memiliki pencahayaan yang kuat untuk alasan keselamatan. Tampak luar suatu toko juga mempunyai pengaruh pada suasana yang diinginkan dan hendaknya tidak menerbitkan kesan pertama yang mengkawatirkan bagi pembelanja. Menurut Berman dan Evans (2009:604), store atmosphere terdiri dari 4 elemen sebagai berikut:

a. Exterior (Bagian Luar)

Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin, kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko, elemen untuk eksterior ini terdiri dari sub elemen-elemen sebagi berikut:


(33)

1) Store front

Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee pintu masuk jendela pencahayaan dan konstruksi gedung. Store front harus mencerminkan keunikan, kematangan, dan kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Konsumen akan menilai toko dari penampilan warna terlebih dahulu sehingga eksterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko.

2) Marquee

Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainnya. Supaya efektif, marquee harus diletakkan di luar, terlihat berbeda dan lebih menarik atau mencolok dari pada toko lain. 3) Entrances (Pintu Masuk)

Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk dan melihat ke dalam toko. Serta harus dapat mengurangi lalu lintas kemacetan keluar masuk konsumen.


(34)

4) Display Window (Jendela Panjang/ etalase)

Etalase mempunyai dua tujuan, yaitu untuk mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang-barang yang ditawarkan, misalnya toko sepatu. Tujuan kedua adalah menarik konsumen untuk masuk. Dalam membuat pajangan yang baik harus dipertimbangkan mengelola ukuran jendela. Jumlah barang yang akan dipajang karena bentuk, tema, dan frekuensi penggantinya.

5) Height and size of building (Tinggi dan Luas Bangunan)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, misalnya tingginya. Langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah terlihat lebih luas.

6) Visibility (Jarak Pandang)

Orang harus melihat bagian depan marquee suatu toko dengan jelas. Jika suatu toko mempunyai jarak yang jauh dari jalan raya, maka toko dapat membuat billboard yang menarik agar para pengendara yang lewat dengan cepat dapat melihat toko tersebut.

7) Uniqueness (Keunikan)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, dan dapat melalui desain toko yang lain, seperti marquee yang mencolok, etalasi yang dekoratif, tinggi dan ukuran gedung yang berbeda dan sekitarnya.


(35)

8) Surrounding Area (Lingkungan Sekitar)

Citra toko dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat di mana toko itu berada. Atmosfer suatu toko akan memperjelas nilai yang negatif jika lingkungan sekitar toko mempunyai nilai yang negatif, dan jika lingkungan sekitar toko mempunyai tingkat kejahatan yang tinggi dan akan mempengaruhi citra toko itu sendiri.

9) Surrounding Store (Toko Sekitar)

Toko-toko lain sekitar toko itu berada juga dapat mempengaruhi citra suatu toko. Toko tersebut bisa berada di dalam gedung yang sama atau gedung lain yang berdekatan dengan toko.

10) Parking (Tempat Parkir)

Tempat parker merupakan hal yang snagat penting bagi konsumen. Konsumen biasanya bekerja untuk kebutuhan akan fashion, sehingga mereka pada umumnya selalu membawa kendaraan. Tempat parker yang luas, aman, gratis, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosfer yang positif bagi toko.

11) General Interior (Interior Umum)

General interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Seperti yang kita ketahui hal ini akan dapat menarik pembeli untuk datang ke toko. Namum yang paling utama yang dapat membuat penjual menarik pembeli setelah


(36)

berada di toko adalah display. Display yang baik yaitu display yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengatasi, memeriksa, dan memilih barang-barang dan akhirnya melakukan pembelian ketika konsumen masuk ke dalam toko ada banyak yang akan mempengaruhi persepsi mereka pada toko tersebut. Elemen-elemen dari general interior terdiri dari:

a) Flooring (Tata Letak Lantai)

Penentuan jenis lantai (kayu, keramik, karpet, ukiran) desain dan warna lantai penting karena konsumen dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.

b) Colors and Lighting

Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup dan mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu dan toko konsumen yang berbelanja akan tertarik pada sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat produk-produk yang ditawarkan terlihat lebih menarik, dan berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. c) Scent and Sound (Aroma dan Suara)

Tidak semua toko memberikan layanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada


(37)

konsumen, khususnya konsumen yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan maupun stress. Sambil berbelanja konsumen yang dihadapkan pada musik yang keras akan menghabiskan lebih sedikit waktu berbelanja. Sebaliknya, apabila mereka dihadapkan dengan musik yang lembut, maka konsumen akan menghabiskan lebih banyak waktu berbelanja

d) Fixtures (Perabot Toko)

Memilih peralatan penunjang dan cara penyusunan barang harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. Karena barang-barang tersebut berbeda bentuk, karakter, maupun harganya, sehingga penempatannya pun berbeda. Dengan bantuan peralatan penunjang dan cara penyusunan yang berbeda dapat diciptakan kesan atau image yang berbeda pula.

e) Wall Texture (Tekstur Dinding)

Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik. f) Temperature (Suhu Udara)

Pengelola toko harus mengatur suhu udara di dalam ruangan, diharapkan jangan terlalu panas atau dingin. Jika memasang AC,


(38)

mereka harus mengatur jumlah AC yang dipasang dan harus disesuaikan dengan luas toko. Mereka juga harus mengatur di bagian toko mana saja AC dipasang. Jika tidak memasang AC, maka mereka perlu memperhatikan masalah penggunaan jendela untuk pertukaran udara.

g) Widht of Aisles (Lebar Jalan)

Jarak antara rak barang harus diatur sedemikian rupa agar cukup lebar dan membuat konsumen merasa nyaman dan betah berada di dalam toko.

h) Merchandise (Barang Dagangan)

Pengelola toko harus memutuskan variasi warna, ukuran, kualitas, lebar, dan variasi pada produk yang akan dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini sangat penting, karena dengan pemilihan barang dagangan kesukaan konsumen yang tepat, akan menyebabkan waktu yang dibutuhkan konsumen untuk berbelanja sedikit.

i) Prices Levels and Display (Tingkat Harga dan Etalase Label) Label harga dicantumkan pada setiap kemasan produk. Pengelola toko harus selalu memastikan label harga tersebut selalu jelas dan


(39)

benar, sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui harga produk yang ditawarkan.

j) Cash Register (Kasir)

Pengelola toko harus memutuskan hal yang berkenan dengan kasir, yaitu penentuan jumlah kasir yang memadai agar konsumen tak terlalu lama antri atau menunggu untuk melakukan proses pembayaran.

k) Technology/ Modernization

Pengelola toko harus dapat melayani konsumen semaksimal mungkin dengan teknologi terbaru. Misalnya dalam proses pembayaran harus dibuat canggih dan cepat pada pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran dengan cara lain seperti kartu kredit atau debet, dan diskon voucher.

l) Cleanliness (Kebersihan)

Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk berbelanja di toko. Pengelola toko harus mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan toko walaupun eksterior dan interior baik. Apabila tidak dirawat kebersihannya, akan menimbulkan penilaian yang negatif dari konsumen.


(40)

E. Minat Beli Konsumen

Menurut Kotler dan Ketler (2008:181), customer buying decision altheir experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Menurut Durianto dan Liana (2004:44), minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Menurut Swastha dan Irawan (2008:142), faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen berhubungan dengan perasaan dan emosi. Jika seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa, maka hal itu akan memperkuat minat membeli. Menurut Super dan Crites (2003:173), ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang memiliki sosial ekonomi yang tinggi akan mudah mencapai apa yang diinginkannya dari pada yang mempunyai sosial ekonomi yang rendah.

c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.


(41)

e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

F. Hasil Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian ini, penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang Analisis Strategi Harga, Strategi Produk, dan Desain Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen. Penelitian terdahulu oleh Bahri (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Harga, Produk, dan Desain Toko Terhadap Minat Beli Konsumen, Studi Kasus pada Gardena Department Store. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, pelayanan, atmosfer kenyamanan, keragaman produk, dan desain toko terhadap minat beli konsumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh harga, produk, dan desain toko terhadap minat beli konsumen. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: berdasarkan uji F diperoleh variabel harga, produk dan desain toko secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 42,8%. Sedangkan melalui uji t diperoleh variabel pengaruh harga, produk, dan desain toko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen.


(42)

Penelitian berikutnya dilakukan oleh John (2013) dengan judul Analisa Pengaruh Produk, dan Desain Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen. Studi Kasus pada Art Resto Surabaya. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Simpulan yang didapat dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk dan desain atmosfer toko secara bersama-sama terbukti mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap minat beli konsumen di Art Resto Surabaya.


(43)

G. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian dari landasan teori yang telah ada, maka kerangka konseptual penelitian tentang analisis strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

(---) = Dugaan berpengaruh secara parsial

( ) = Dugaan berpengaruh secara bersama-sama

H. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja

Strategi Harga (X1)

Desain Atmosfer (X3) Strategi Produk (X2)

Minat Beli Konsumen (Y)


(44)

menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut dengan percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.

Penelitian ini berjudul analisis pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Strategi harga yang diterapkan toko tidak selalu harus yang tinggi, tetapi dimana konsumen bisa bersahabat dengan harga yang ditetapkan oleh toko tersebut agar konsumen tertarik untuk membelinya. Semakin harga yang ditetapkan oleh toko itu pas sesuai dengan budget yang dimiliki konsumen tersebut semakin tinggi pula minat untuk membeli produk tersebut. Strategi produk yang dipasarkan toko juga harus memiliki variasi, semakin produk yang dijual toko tersebut original atau asli dan produk tersebut hanya dimiliki oleh toko tersebut dan banyak dicari oleh konsumen semakin tinggi juga minat beli konsumen. Selain konsumen melihat dari segi harga dan produk konsumen juga melihat dari segi toko baik itu bangunan, desain interior, lokasi parker, dan suasana di dalamnya. Semakin baik desain yang diberikan toko terhadap konsumen dan semakin nyaman udara toko di dalamnya semakin tinggi pula minat konsumen untuk membeli suatu produk di toko tersebut.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa strategi, strategi produk, dan desain atmosfer toko diduga memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen. Maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:


(45)

H1: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

H2: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Raharjo dan Gunanto (2011:250), studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut serta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer biasanya dikumpulkan melalui kuisioner (Ferdinand, 2001:59). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh melalui kuisioner tentang strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko K-MUSIK Bantul, Yogyakarta.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian


(47)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah strategi harga, strategi produk, desain atmosfer toko, dan minat beli konsumen toko musik K-Musik tersebut.

C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016

Lokasi penelitian yaitu di toko K-Musik JL. Imogiri Barat km 8 Bantul, Yogyakarta.

D. Definisi Operasional 1. Strategi Harga (X1)

Menurut Monroe (2009:87), harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan strategi harga yang ditetapkan perusahaan bisa menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi.


(48)

2. Strategi Produk (X2)

Menurut Kotler (2009:124), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara kosneptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

3. Desain Atmosfer (X3)

Kotler (2012:142), atmosfer suasana toko adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Menurut Berman dan Evan (2007:215), desain atmosfer memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan.

4. Minat Beli Konsumen (Y)

Menurut Kotler dan Ketler (2008:181), customer buying decision altheir experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Menurut Durianto dan Liana (2004:44), minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Menurut Swastha dan Irawan (2008:142), faktor yang mempengaruhi minat beli


(49)

konsumen yaitu berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Variabel penelitian adalah atribut yang mencerminkan bangunan pengertian dan memiliki nilai.

a. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu (Martono, 2014:61). Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel independen adalah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Martono, 2014:61). Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel dependen adalah minat beli konsumen.

2. Pengukuran Variabel

Dengan menggunakan pertanyaan berskala (scaling questions). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:113). Dalam


(50)

penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari positif sampai negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukkan tabel berikut:

1. Sangat setuju (SS) diberi skor 5 2. Setuju (S) diberi skor 4 3. Netral (N) diberi skor 3 4. Tidak setuju (TS) diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

F. Teknik Pengambilan Sampel

Pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling nonprobability ini meliputi: systematic sampling, quote sampling, accidental sampling, purposive sampling, snowball sampling.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2013:126).


(51)

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Arikunto (2013:85) agar memperoleh data yang valid, maka instrumen atau alat untuk mengevaluasi harus valid. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif. Rumus untuk menguji validitas data adalah sebagai berikut:

√[ ][ ]

Arikunto (2013:87) Keterangan:

R = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y


(52)

Kriteria pengujian adalah: rhitung >rtabel Valid rhitung <rtabel tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013:100) suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tuntutan bahwa instrument evaluasi harus valid menyangkut harapan yang diperoleh data yang valid, sesuai dengan kenyataan. Jika validitas terkait dengan ketetapan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar. Untuk mengukur koefisien keandalan (reliability) digunakan rumus Croanbach Alpha (Idris, 2009:8) sebagai berikut:

r

11 =

{

} {

}

Dimana:

r11 = Koefesien reliabilitas

k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya jumlah item = Jumlah varians skor item


(53)

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: strategi harga (X1), strategi produk (X2), dan desain atmosfer toko (X3) terhadap variabel terikat yaitu minat beli konsumen (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana:

Y = Variabel dependen (minat beli) a = Konstanta

b1 = koefisien regresi strategi harga b2 = koefisien regresi strategi produk b3 = koefisien regresi desain atmosfer x1 = variabel strategi harga

x2 = variabel strategi produk x3 = variabel desain atmosfer 2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda yang berbasis ordinary least square. Dalam hal


(54)

tersebut akan dilakukan uji asumsi normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan guna melihat apakah variabel independen maupun variabel dependen mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Imam Ghozali (2002:86) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF (Variance Influence Factor) lebih kecil dari 10 mempunyai angka mendekati 1.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain (Ghozali,2011:139).


(55)

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat kelayakan penelitian yang dilakukan dengan melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berap persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Nilai R2 ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R2 mendekati 0 berarti sedikit sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Jika ternyata dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini menunjukkan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen. Nugroho (2005:74) menyatakan untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R square untuk melihat koefisien determinasi karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dimana jika variabel independen 1 (satu) maka menggunakan R square dan jika telah melebihi 1 (satu) menggunakan adjusted R square.

4. Uji F atau Uji Simultan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara serentak atau bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen Djarwanto PS dan Pangestu S (2008:42). Dengan hipotesis:


(56)

H0: β = 0 artinya, tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap minat beli konsumen. Ha: β > 0 artinya, ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap minat beli konsumen.

Keterangan:

R = Koefisien korelasi berganda K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%, distribusi F dengan derajat kebebasan (α:K-1, n-K).

Kriteria pengujian:

Bila F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima, artinya variabel independen secara serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Bila F hitung > F tabel maka H0 ditolak, artinya variabel independen secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.


(57)

5. Uji t

Pengujian secara individual (uji-t) yaitu pengujian koefisien regresi secara parsial dengan menentukan formula statistik yang akan diuji. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji t. untuk melakukan uji t ada beberapa langkah yang diperlukan, yaitu:

a. Menentukan Hipotesis

Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut:

H0 = b1 ; b2 ; b3 = 0 Ha = b1 ; b2 ; b3 ≠ 0 t hitung =

b. Menentukan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah sebesar 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 0,95 (95%).

c. Menentukan nilai t-hitung dan t-tabel

Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3 dan dirumuskan sebagai berikut: t hitung =


(58)

Nilai t- tabel dapat dilihat dengan tarif signifikansi dan derajat kebebasan (df) = n-k-2

d. Menarik Keputusan

ditolak dan diterima jika diterima dan ditolak jika e. Menarik Kesimpulan

1) Jika diterima dan ditolak dapat disimpulkan bahwa strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsialtidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

2) Jika ditolak dan diterima dapat disimpulkan bahwa strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Pada penelitian ini, setiap variabel strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer dinyatakan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal tersebut berdasarkan perhitungan thitung> ttabel variabel strategi harga (X1) sebesar -3,361 lebih besar dari 1,661 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Strategi produk (X2) sebesar 4,049 lebih besar dari 1,661 (thitung< ttabel),

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Desain atmosfer (X3) sebesar 2, 656 lebih besar dari 1,661 (thitung> ttabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima.


(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Toko musik K Musik dimulai sejak tahun 2013 dimana Bapak Wawan selaku pemilik toko musik K Musik mendirikan perusahaan dagang dan jasa yang mengoperasikan toko seluas 30 meter persegi di jalan imogiri barat km 8 Bantul, Yogyakarta yang menjual peralatan musik. Dari konsentrasi penjualan alat musik ini lebih di fokuskan kepada masyarakat bantul, imogiri dan sekitarnya karena banyak sekali konsumen yang lari ke kota untuk membeli sebuah produk alat musik. Hal tersebut membuat Bapak Wawan selaku pemilik memiliki inisiatif untuk mendirikan toko musik di Imogiri, Bantul.

Pada awal tahun 2014 setelah setahun berjalan toko musik K Musik banyak di kunjungi oleh konsumen, hal tersebut membuat Bapak Wawan selaku pemilik untuk mengembangkan idenya kembali, beliau membuka kursus musik dengan menyediakan tempat dan tutor untuk mengajar calon murid−murid yang akan mengikuti kursus musik tersebut. Toko musik K Musik membuka kursus berbagai macam alat musik dan instrument diantaranya: vocal, gitar, bass, drum, piano classic, keyboard, biola, harmonica, saxophone. Hanya selang beberapa bulan toko K Musik telah memiliki kurang lebihnya 31 siswa.

Dibalik kesuksesannya dalam mengelola toko musik Bapak Wawan selalu memiliki keyakinan bahwa membuka usaha dilandasi atas ketulusan, tanggung


(60)

di pertahankan agar perusahaan atau toko yang dipegang tidak lepas dan tidak mudah goyah akan gangguan-gangguan di sekitar kita.

Seiring berjalannya waktu perkembangan dunia musik sangatlah pesat, hal ini sangat menguntungkan bagi toko-toko musik karena semakin banyak peminat yang membutuhkan alat-alat musik. Selain hobi dari para konsumen yang membeli alat musik tersebut ada juga yang membeli alat musik untuk bekerja mencari penghasilan, banyak sekali para konsumen yang memanfaatkan sedemikian rupa. Banyak sekali toko-toko musik yang berdiri di Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi yang menarik Pak Wawan selaku owner mendirikannya di desa jauh dari kota Yogyakarta. Karena beliau berfikir agar pemusik atau orang yang butuh alat-alat musik yang dari desa tidak harus jauh-jauh ke kota untuk mendapatkannya. Hal ini mempermudah akses konsumen di desa untuk mendapatkan alat-alat musik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

Toko musik K Musik sendiri memiliki 8 orang karyawan, 3 karyawan di dalam toko guna untuk melayani pembeli dan yang 5 karyawan lagi khusus untuk stand by di gudang, karena biasanya barang−barang atau alat musik yang ingin di beli konsumen lebih lengkap di gudang dari pada di toko. Selain itu juga Bapak Wawan dibantu dengan istrinya yang bernama Ibu Nurul untuk meringankan pekerjaannya terutama dibagian perhitungan barang dan keuangan dari toko tersebut. Bisnis ini bisa dikatakan bisnis keluarga karena Bapak Wawan dan Ibu Nurul yang sama−sama memiliki hobi bermusik tercetuslah ide untuk membuat toko musik.


(61)

B. Profil Perusahaan

Berikut ini akan disajikan profil perusahaan pada penelitian ini: Logo Perusahaan

Visi Perusahaan

“Visi utama kami adalah menjadi Toko Musik yang terbaik dan terlengkap dengan standard yang berkualitas”.

Misi Perusahaan

Menjadikan toko alat musik sebagai sarana pertemuan para pemain musik di daerah Bantul dan sekitarnya.

Motto Perusahaan

Kreatif, Inovatif, dan Terdidik. Fasilitas Perusahaan

Toko musik K-Musik memiliki berbagai macam fasilitas, antara lain:

1. Memiliki ruangan khusus (Studio musik) sebagai sarana kursus untuk siswa-siswi yang sedang kursus.

2. Memiliki tempat khusus semacam gudang besar di belakang toko guna untuk menyimpan alat-alat musik yang tidak di tampilkan di depan. 3. Memiliki tempat kebersihan khusus untuk membersihkan peralatan


(62)

(63)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran tentang responden yang diteliti. Populasi yang diteliti adalah konsumen toko K-Musik Imogiri, Bantul Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan kedalam beberapa kelompok berdasarkan atas jenis kelamin, usia, status dan pendidikan terakhir.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka diperoleh data sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.1

Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Pria 68 68%

Wanita 32 32%


(64)

2. Usia

Usia menunjukkan umur mereka pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.2

Persentase Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase

15-25 tahun 72 72%

26-35 tahun 23 23%

36-45 tahun 5 5%

>45 tahun 0 0%

Total 100 100%

3. Status

Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.3

Persentase Responden Berdasarkan Status

Status Jumlah Responden Presentase

Menikah 42 42%

Belum Menikah 58 58%

Janda/duda 0 0%


(65)

4. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel V.4

Persentase Responden Berdasarkan Pendididkan Terakhir Pendidikan

Terakhir

Jumlah Responden

Presentase

Diploma 48 48%

S1 49 49%

S2 3 3%

S3 0 0%

Total 100 100%

B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau atribut yang diteliti.

1. Uji Validitas

Analisis uji validitas penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai korelasi Product Moment (Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf signifikansi (α) = 5% dan derajad kebebasan (dk = n-2), yaitu dk= 100-2. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh rtabel sebesar 0,16. Butir pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir pernyataan dikatakan tidak valid jika r lebih kecil dari r


(66)

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan

Strategi Harga

1 0,476 0,16 Valid

2 0,494 0,16 Valid

3 0,396 0,16 Valid

4 0,385 0,16 Valid

5 0, 553 0,16 Valid

Strategi Produk

6 0,712 0,16 Valid

7 0,737 0,16 Valid

8 0, 604 0,16 Valid

9 0,817 0,16 Valid

10 0,383 0,16 Valid

Desain Atmosfer

11 0,478 0,16 Valid

12 0,495 0,16 Valid

13 0,702 0,16 Valid

14 0,606 0,16 Valid

15 0,711 0,16 Valid

Minat Beli

16 0,780 0,16 Valid

17 0,819 0,16 Valid

18 0,244 0,16 Valid

19 0,725 0,16 Valid

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan tentang strategi harga, strategi produk, desain atmosfer toko, dan minat beli. Semua butir pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.16 sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan valid.


(67)

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan nilaiCronbach's Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel V.6 berikut ini:

Tabel V. 6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Keterangan

Srtrategi Harga 0,606 Reliabel

Strategi Produk 0,764 Reliabel

Desain Atmosfer 0,734 Reliabel

Minat Beli 0,760 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2016

Dari hasil analisis dapat dilihat nilai strategi harga sebesar 0,606, strategi produk sebesar 0,764, desain atmosfer sebesar 0,734, minat beli sebesar. 0,760. Berdasarkan nilai Cronbach's Alpha berada di atas 0,60, maka dapat disimpulkan butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

C. Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk menjawab hipotesis apakah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer, secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen.


(68)

Tabel V.12

Hasil Analisis Linier Berganda

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,383 0,656 2,107 0,038

Strategi Harga ,271 0,199 5 61 0,047

Strategi Produk 0,390 0,096 0,382 4,049 0,000

Desain Atmosfer 0,348 0,131 0,247 2, 656 0,009

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai koefisien konstanta sebesar 1,383, koefisien strategi harga ,271, koefisien strategi produk 0,390, koefisien desain atmosfer 0,348. Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y= 1,383 0,271X1+0,390X2+0,348X3

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan nilai unstandardized residual dari model regresi dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.


(69)

Tabel V.15

Hasil Pengukuran Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,10329524

Most Extreme Differences

Absolute 0,120

Positive 0,099

Negative -0,120

Kolmogorov-Smirnov Z 1,205

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,110

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel V.14, hasil pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance ≥ 0,05 (0,110 ≥ 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian multikolinearitas.


(70)

Tabel V.13

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Strategi Harga 0,934 1,071

Strategi Produk 0,889 1,125 Desain

Atmosfer

0,917 1,090

Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Sumber: Data diolah, 2016

Hasil nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan menggunakan SPSS 20 pada tabel di atas, nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesalahan variancedari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian heteroskedastisitas.


(71)

Tabel V.14

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model T Sig.

1 (Constant) 2,939 0,004

Strategi Harga 0,773 0,441 Strategi Produk -0,481 0,101 Desain

Atmosfer

-0,181 0,100

a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji Glejser di atas, diperoleh nilai signifikansi variabel strategi harga sebesar 0,441 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Nilai signifikansi variabel strategi produk sebesar 0,101 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Nilai signifikansi variabel desain atmosfer sebesar 0,100 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

E. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen (Minat beli konsumen) dipengaruhi oleh variabel


(72)

independen (strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko). Hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.17 Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0,491a 0,241 0,217 0,10490

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan data diatas, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 241 atau (24,1%). Hal ini menunjukkan bahwa 24,1% minat beli konsumen toko K Musik dipengaruhi oleh variabel strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer. Sedangkan 75,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

F. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer) terhadap variabel terikat (minat beli konsumen) secara bersama-sama. Tabel di bawah ini, merupakan tabel hasil uji F.


(73)

Tabel V.15 Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 0,335 3 0,112 10,148 0,000b

Residual 1,056 96 0,011

Total 1,391 99

Sumber: Data diolah, 2016

Dari uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 20, berdasarkan tabel diatas didapat Fhitung adalah 10,148. Berdasarkan tabel F dengan taraf signifikansi (α) = 5% diketahui bahwa Ttabel dengan df1 = k-1 = 3-1 = 2 dan df2 = n-k-2 = 100 - 3 – 2 = 95, maka Ftabel (df1) (df2) = 3,951. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 10,148 sedangkan Ftabel 3,951, maka Fhitung> Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

G. Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer) terhadap variabel terikat (minat beli konsumen) secara parsial. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:


(74)

1. Penentuan Hipotesis

Penentuan hipotesis pada penelitan ini adalah sebagai berikut:

Ho: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara bersama sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Ha: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

2. PenentuanTingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi pada penelitian ini adalah sebesar 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 0,95 (95%).

3. Penentuan t-hitung dan t-tabel

Tabel berikut ini merupakan tabel hasil uji t: Tabel V.16

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 1,383 0,656 2,107 0,038

Strategi Harga -0,271 0,199 -0,125 -3,361 0,047

Strategi Produk 0,390 0,096 0,382 4,049 0,000

Desain Atmosfer 0,348 0,131 0,247 2,656 0,009

a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Sumber: Data diolah, 2016


(75)

Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung yang diperoleh pada tabel diatas, dengan tarif signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-k-2 = 100 – 3 – 2 = 95. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh ttabel sebesar 1,661. 4. Penarikan Kesimpulan

a. Strategi Harga (X1)

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya strategi harga secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

b. Strategi Produk (X2)

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya strategi produk secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

c. Desain Atmosfer (X3)

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya desain atmosfer secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

H. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, variabel strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen yang dibuktikan dengan Fhitung= (10,148)>Ftabel (3,951). Hal tersebut membuktikan bahwa strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen di toko musik K Musik Imogiri, Bantul Yogyakarta.


(76)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada toko musik K Musik Imogiri Bantul, Yogyakarta. Hal tersebut menjelaskan bahwa harga yang ditetapkan pada produk alat musik tertentu tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen karena produk alat musik adalah produk prestise dimana semakin wajar harga semakin tinggi minat beli konsumen.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2009). Bahri menyimpulkan bahwa strategi harga secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Perbedaan penelitian oleh Bahri dengan penelitian yang saya lakukan adalah tempat penelitian yang dilakukan dan produk yang di jual, apabila penelitian yang dilakukan oleh Bahri adalah di Gardena yang menjual produk alat−alat kecantikan sedangkan penelitian yang saya lakukan adalah di toko musik yang menjual beraneka ragam alat musik.

Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa strategi produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, hal ini diketahui dalam perhitungan uji t dimana thitung 4,049 ≥ ttabel 1,661. Hal ini mungkin terjadi karena produk yang dijual di toko musik K Musik Imogiri Bantul, Yogyakarta lebih bervariasi dan lebih lengkap. Semakin bervariasi dan lengkap produk yang dijual semakin tinggi minat beli konsumen. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2009). Bahri menyimpulkan bahwa strategi produk berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Kecenderungan


(77)

konsumen relatif lebih menyukai toko yang menjual produk lebih lengkap dan bervariasi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi produk yang lengkap dan bervariasi akan mengakibatkan minat beli konsumen yang tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain atmosfer toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, yang artinya semakin bagus desain toko baik dari segi lokasi parkir yang luas, bangunan yang bagus, udara di dalam toko tersebut yang nyaman, dinding yang kokoh, dan desain interior didalamnya semakin baik semakin tinggi minat beli konsumen di toko tersebut.

Menurut Berman dan Evan (2007:215), desain atmosfer memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Exterior, interior, store layout, interior display, social dimensions. Desain atmosfer merupakan seluruh aspek visual maupun aspek non visual kreatif yang sengaja dimunculkan untuk merangsang indra konsumen guna melakukan pembelian. Lingkungan pembelian yang terbentuk pada akhirnya menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan bagi konsumen untuk melakukan pembelian. Berdasarkan hal tersebut, konsumen mempunyai kecenderungan untuk mengunjungi toko yang atmosfernya menarik. Semakin bagus Exterior, interior, store layout, interior display, social dimensions semakin tinggi minat beli konsumen.


(78)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh John (2013). John (2013) menyimpulkan bahwa desain atmosfer toko berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Kecenderungan konsumen relatif lebih menyukai toko yang memiliki desain atmosfer yang baik dan nyaman. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa desain atmosfer toko yang menarik dan baik akan mengakibatkan minat beli konsumen yang tinggi. Sebaliknya, desain atmosfer toko yang kurang menarik dan kurang baik akan mengakibatkan minat beli konsumen rendah.


(79)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari 100 sampel konsumen toko musik K Musik Imogiri, Bantul Yogyakarta yang telah dijelaskan dalam analisis data yang terdapat dalam bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden didominasi oleh konsumen jenis kelamin Laki− laki yaitu sebanyak 68 (68%), usia yang mendominasi adalah 15−25 tahun sebanyak 72 (72%), pendidikan terakhir yang mendominasi adalah diploma sebanyak 49 (49%), dan status yang mendominasi adalah belum menikah sebanyak 58 (58%). Konsumen yang membeli alat musik di toko

K musik cenderung berusia 15−25 tahun.

2. Hasil uji F menunjukkan bahwa strategi harga (X1), strategi produk (X2), desain atmosfer toko (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen, dimana perhitungan Fhitung sebesar 10,148 dengan tingkat signifikansi 0,000.

3. Hasil uji t menunjukkan bahwa strategi harga (X1) secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan dengan thitung sebesar -3,361 lebih kecil dari ttabel 1,661 yang menjelaskan bahwa harga yang ditetapkan pada produk alat musik tertentu tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen karena produk alat


(1)

LAMPIRAN 6

HASIL REGERSI LINEAR BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Desain Atmosfer,

Strategi Harga, Strategi Produkb

. Enter

a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen b. All requested variables entered.

KOEFIEISEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,491a ,241 ,217 ,10490

a. Predictors: (Constant), Desain Atmosfer, Strategi Harga, Strategi Produk b. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen

UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,335 3 ,112 10,148 ,000b

Residual 1,056 96 ,011

Total 1,391 99

a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen


(2)

UJI t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,383 ,656 2,107 ,038

Strategi Harga -,271 ,199 -,125 -3,361 ,047

Strategi Produk ,390 ,096 ,382 4,049 ,000

Desain Atmosfer ,348 ,131 ,247 2,656 ,009


(3)

LAMPIRAN 7


(4)

LAMPIRAN 8


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Strategi Meningkatkan Minat Beli Ulang Apotek Terhadap Produk Obat PT. Novell Pharmaceutical Labs Medan

4 105 78

Strategi IklanTelkomsel 4G LTE Terhadap Minat Beli Pelanggan. (Studi Korelasional tentang Strategi Iklan Telkomsel 4G LTE terhadap Minat Beli Pelanggan di kalangan Mahasiswa FISIP USU )

13 103 93

PENGARUH ATMOSFER, DESAIN LAYOUT, GAIRAH EMOSIONAL DAN SIKAP KONSUMEN TOKO ONLINE TERHADAP MINAT BELI.

0 7 15

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

1 9 15

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Analisis Pengaruh Store Atmosphere, Harga Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Togamas Solo.

0 2 14

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN P ADA SWALAYAN TOKO BARU Pengaruh Variabel-Variabel Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Toko Baru Wonogiri Kota Tahun 2014.

0 2 13

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN P ADA SWALAYAN TOKO BARU Pengaruh Variabel-Variabel Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Toko Baru Wonogiri Kota Tahun 2014.

1 2 15

PENGARUH LOKASI, HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK PENGARUH LOKASI, HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK ELEKTRONIK DI TOKO KURNIA ELEKTRONIK SRAGEN.

0 1 12

Pengaruh Strategi Kebijakan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen di Warnet P@S.NET.

0 0 30

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN PELANGGAN, ATMOSFER TOKO, PERIKLANAN DAN PROMOSI, LOKASI TOKO, PRODUK, DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA | Oematan | Jurnal Strategi Pemasaran 3649 6898 1 SM

0 0 9