pertukaran kolesterol ester pada partikel LDL dan HDL dengan trigliserida pada partikel VLDL sehingga dapat dimetabolisme oleh enzim lipase hepatik dengan
lebih mudah Carr dan Brunzell, 2004. Partikel LDL yang mengandung banyak trigliserida dan kekurangan inti
kolesteril ester akan dihidrolisis oleh enzim lipase hepatik sehingga terbentuk partikel small dense LDL. Partikel small dense LDL lebih mudah memasuki
dinding pembuluh arteri dan lebih mudah berikatan dengan proteoglikan pada dinding arteri. Ketika berikatan dengan proteoglikan, partikel LDL mudah
mengalami oksidasi yang dapat memicu sekresi makrofag dan aterogenesis. Partikel LDL tersebut merupakan faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner
Carr dan Brunzell, 2004.
C. Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kampus III Universitas Sanata Dharma terletak di Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarrta. Mahasiswa dan mahasiswi Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri dari empat fakultas yaitu Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dengan jumlah keselur5uhan sebanyak 3.628 orang.
D. Landasan Teori
Antropometri adalah metode pengukuran yang sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya yang dapat digunakan untuk mengetahui proporsi
tubuh manusia. Pengukuran antropometri lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang panggul dapat digunakan untuk mengetahui distribusi lemak intra abdominal. Kriteria lingkar pinggang berdasarkan WHO 2008 untuk etnis Asia
Selatan, Chinese dan Japanese adalah 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria, sedangkan kriteria RLPP adalah 0,85 untuk wanita dan 0,90 untuk pria.
Trigliserida adalah asam lemak yang diproduksi di hati dan digunakan sebagai sumber energi. Kelebihan energi dalam jumlah yang besar akan
dikonversi menjadi trigliserida dan di simpan di dalam jaringan adiposa subkutan dan visceral. Akumulasi yang berlebihan di jaringan adiposa menyebabkan
obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan penyebab peningkatan kadar trigliserida. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah meningkatkan risiko
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. Kadar trigliserida dalam darah perlu dilakukan pengontrolan, salah satu
cara yang sederhana untuk mengontrol kadar trigliserida yaitu dengan pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri lingkar pinggang dan rasio lingkar
pinggang panggul dapat digunakan sebagai indikator awal untuk memprediksi peningkatan kadar trigliserida dalam tubuh.
E. Hipotesis
Terdapat korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian observasional analitik digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan rancangan secara cross-sectional potong lintang. Penelitian
observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Analisis korelasi kemudian dilakukan antara
fenomena yang terjadi, baik antara faktor risiko dan faktor efek. Faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu
fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek. Cross-sectional adalah suatu penelitian di mana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-
variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama Notoatmodjo, 2010.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: ukuran lingkar pinggang cm dan rasio lingkar pinggang panggul RLPP
2. Variabel tergantung: kadar trigliserida dalam darah mgdL 3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: jenis kelamin, kondisi patologis b. Variabel pengacau tak terkendali: gaya hidup subyek penelitian