pelaksanaan pengukuran parameter dan mengingatkan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam.
Penyebaran informasi dan konfirmasi kepada responden tentang pelaksanaan penelitian dilakukan menggunakan short message system sms dan
menggunakan telepon apabila responden tidak memberi konfirmasi melalui sms dan tidak hadir ketika pengukuran parameter.
4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Dua hal penting dalam kaitannya dengan pengukuran, yaitu validitas dan realibilitas. Kedua hal ini penting karena pengukuran terhadap obyek penelitian
menggunakan instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas berhubungan
dengan konsistensi. Suatu penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Jika hasil penilaian
tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Presisi merupakan parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan
realibilitas Ronny, 2003. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011 alat
kesehatan dikatakan baik bila Koefisien Variasi CV≤5. Pengujian reliabilitas instrumen meteran dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari masing-
masing instrumen sebanyak 5 kali. Koefisien variasi yang dihasilkan pada validasi meteran pengukur lingkar pinggang pada wanita dan pria sebesar 0,25 dan
0,21 secara berurutan dan meteran pengukur lingkar panggul sebesar 0 dan
0 secara berurutan. Berdasarkan nilai koefisien variasi yang dihasilkan dikatakan penelitian ini memiliki nilai presisi yang baik.
5. Pengukuran parameter
Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul. Pengambilan darah responden untuk memeriksa kadar
trigliserida dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium Parahita
®
. Pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio
lingkar pinggang panggul dilakukan dengan meminta responden untuk membuka celana dan menaikkan baju. Kemudian pengukuran dilakukan pada posisi
responden berdiri tegak, telapak kaki rapat, lengan berada di samping, dan saat responden ekspirasi normal. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan
melingkarkan meteran di pertengahan antara iliac crest dengan tulang rusuk terbawah pada saat ekspirasi normal, sedangkan lingkar panggul diukur dengan
melingkarkan meteran di atas greater trochanter. Pengukuran parameter dilakukan di Kampus III Universitas Sanata
Dharma Paingan dalam 2 tahap, yaitu tahap pertama pada tanggal 8 September 2012 dan tahap kedua tanggal 15 September 2012. Pada pengambilan data
pertama jumlah responden yang hadir adalah 33 responden wanita dari 48 responden yang bersedia bekerjasama dan 20 responden pria dari 26 responden
yang bersedia bekerjasama. Pengambilan data kedua dengan jumlah responden yang hadir adalah 36 responden wanita dari 41 responden wanita yang bersedia
bekerjasama dan 40 responden pria dari 56 responden pria yang bersedia bekerjasama. Dua data responden wanita dan satu data responden pria dieksklusi
karena responden tidak berpuasa, sehingga digunakan 129 data responden dalam penelitian. Skema responden dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 1. Skema Responden Penelitian
6. Pembagian hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometri