1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah memiliki Sumber Daya Manusia atau pegawai yang berkualitas. Pegawai
memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional perusahaan, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil kerja yang maksimal sesuai dengan
target yang diinginkan dalam suatu perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pimpinan suatu perusahaan juga diharapkan dapat memberikan motivasi
kepada para pegawainya. Salah satu motivasi yang diberikan dapat berupa pemberian gaji dan upah yang sesuai dengan jasa yang telah diberikan oleh
seorang pegawai kepada perusahaannya. Gaji dan upah yang diterima oleh pegawai tersebut, nantinya akan dikenai pajak yaitu Pajak Penghasilan Pasal
21. Pajak Penghasilan Pasal 21 yang harus dibayarkan oleh pegawai biasanya telah dipotong badan usaha pemberi kerja tempat dimana
pegawai tersebut bekerja. Hal ini telah diatur dalam UU Nomor 36 tahun 2008 yang didalamnya terdapat aturan tentang besarnya tarif pajak dan tata
cara pembayaran pajak. Hal ini pula yang membuat perusahaan tersebut harus menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi pegawai dan
melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak KPP. Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 ini tergolong rumit dan banyak
peraturan yang dapat berubah sewaktu-waktu serta pada penghitungannya
2
pun perlu
dicermati karena
kemungkinan besar
dapat terjadi
ketidaksesuaian dengan praktik sebenarnya.
Sehingga dibutuhkan
pemahaman tentang undang-undang dan peraturan perpajakan yang terkait. Hal ini dikarenakan, apabila pajak yang dipotong tidak sesuai dengan
peraturan yang terkait, maka dapat terjadi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, apabila pajak yang dipotong terlalu besar maka Take Home Pay
yang diterima oleh pegawai menjadi lebih kecil. Dan kemungkinan kedua, apabila pajak yang dipotong terlalu kecil, maka Take Home Pay yang
diterima oleh pegawai akan menjadi lebih besar. Dari kesalahan-kesalahan yang muncul tersebut, maka penulis ingin mengevaluasi penghitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada pegawai terhadap peraturan perpajakan untuk mengetahui kebenarannya.
B. Rumusan Masalah