31
3 Jumlah pajak penghasilan pasal 21 yang dipotong merupakan kredit pajak bagi penerima penghasilan yang dikenakan
pemotongan untuk tahun pajak yang bersangkutan, kecuali pajak penghasilan pasal 21 yang bersifat final.
4 Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dari badan
perwakilan negara asing dan organisasi internasional yang dikecualikan sebagai pemotong pajak penghasilan pasal 21,
diwajibkan untuk menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak penghasilan yang terutang dalam tahun berjalan dan atas
penghasilan tersebut dilaporkan dalam surat pemberitahuan.
2. Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21
Yang tidak termasuk dalam pengertian Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 Supramono dan Damayanti, 2009: 50:
a. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak
menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta Negara yang bersangkutan memberikan
perlakuan timbal balik. b. Pejabat perwakilan organisasi internasional dan pejabat perwakilan
organisasi Internasional yang tidak termasuk sebagai subjek pajak
32
penghasilan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor 601KMK.032005 dengan
syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaanm lain untuk memperoleh penghasilan
dari Indonesia.
3. Objek Pajak Penghasilan Pasal 21
Penghasilan yang dapat dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Mardiasmo, 2009: 167:
a. Penghasilan pegawai tetap yang bersifat teratur, yaitu penghasilan bagi pegawai tetap berupa gaji atau upah, segala macam tunjangan
dan imbalan dengan nama apapun yang diberikan secara periodik berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi kerja,
termasuk yang lembur b. penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara
teratur uang pensiun atau penghasilan sejenisnya; c. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja
penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan
hari tua atau jaminan hari tua atau pembayaran lain sejenis; d. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas berupa
upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah potongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan;
33
e. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa.
f. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku,
uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apa pun, dan imbalan
sejenis dengan nama apa pun. g. Penerimaan dalam bentuk natura danatau kenikmatan lainnya
dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diberikan oleh: 1 Bukan Wajib Pajak;
2 Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau
3 Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus
Penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa penerimaan dalam bentuk natura danatau kenikmatan lainnya didasarkan pada
harga pasar atas barang yang diberikan atau nilai wajar atas pemberian kenikmatan yang diberikan. Dalam hal penghasilan diterima atau
diperoleh dalam mata uang asing, penghitungan PPh pasal 21 didasarkan pada nilai tukar kurs yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan yang.berlaku pada saat pembayaran penghasilan tersebut atau pada. saat dibebankan sebagai biaya.
Penghasilan yang dipotong pajak penghasilan pasal 21 yang bersifat final yaitu sebagai berikut Waluyo, 2008:199:
34
a Uang tebusan pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan tunjangan hari tua yang
dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja.
b Uang pesangon. c Hadiah dan penghargaan lomba.
d Honorarium atau komisi yang dibayarkan kepada penjaja barang dagangan dan petugas dinas luar asuransi. Barang dagangan yang
dimaksud adalah barang dagangan berupa kosmetik, sabun, pasta gigi, buku, dan barang-barang keperluan rumah tangga sehari-hari
lainnya. e Penghasilan bruto berupa honorarium dan imbalan lain dengan
nama apapun yang diterima oleh pejabat negara, pegawai negeri sipil, anggota TNIPOLRI yang sumber dananya berasal dari
keuangan negara atau keuangan daerah, kecuali yang dibayarkan oleh pegawai negeri sipil golongan Iid ke bawah dan anggota
TNIPOLRI berpangkat pembantu letnan satu ke bawah atau ajun inspektur tingkat satu ke bawah.
4. Penghasilan yang dikecualikan dari Pajak Pengahasilan Pasal 21