2
pun perlu
dicermati karena
kemungkinan besar
dapat terjadi
ketidaksesuaian dengan praktik sebenarnya.
Sehingga dibutuhkan
pemahaman tentang undang-undang dan peraturan perpajakan yang terkait. Hal ini dikarenakan, apabila pajak yang dipotong tidak sesuai dengan
peraturan yang terkait, maka dapat terjadi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, apabila pajak yang dipotong terlalu besar maka Take Home Pay
yang diterima oleh pegawai menjadi lebih kecil. Dan kemungkinan kedua, apabila pajak yang dipotong terlalu kecil, maka Take Home Pay yang
diterima oleh pegawai akan menjadi lebih besar. Dari kesalahan-kesalahan yang muncul tersebut, maka penulis ingin mengevaluasi penghitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada pegawai terhadap peraturan perpajakan untuk mengetahui kebenarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan penulis adalah apakah penghitungan Pajak Penghasilan Pasal
21 untuk pegawai tetap atas penghasilan teratur dan penghasilan tidak teratur serta pegawai tidak tetap di PT X tahun pajak 2011 mengacu pada peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku tersebut
meliputi: Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43PMK.032009 tentang
3
Pajak Penghasilan Pasal 21 Ditanggung Pemerintah atas Penghasilan Pekerja pada Kategori Usaha Tertentu, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
250PMK.032008 tentang Besarnya Biaya Jabatan ayau Pensiun yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pegawai Tetap atau Pensiunan,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252PMK.032008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi, Peraturan Dirjen Pajak Nomor 57PJ2009 tentang Perubahan atas Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-
31PJ2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21danatau Pajak Penghasilan Pasal 26
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara garis besar adalah untuk memberikan penilaian tentang penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 di PT. X tahun pajak 2011.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan koleksi dan informasi serta wawasan dalam penelitian mahasiswa yang
membacanya.
4
2. Bagi Perusahaan yang diteliti Bagi perusahaan yang diteliti, penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat berupa pengetahuan dan referensi kepada perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan evaluasi yang dibutuhkan untuk kemajuan
perusahaan tersebut. 3. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang perpajakan, khususnya penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
pada suatu Perusahaan. Serta dapat menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dalam praktek yang sesungguhnya.
E. Sistematika Penulisan