Pentingnya Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Prinsip-Prinsip Desain Multimedia

Singkatnya, multimedia interaktif adalah penggunaan berbagai jenis media yang dapat digunakan secara visual, audio, bahkan audiovisual dan dapat dioperasikan dengan alat pengontrol yang bertujuan sebagai sarana penyampaian dan dapat menimbulkan terjadinya antar hubungan atau saling aktif antara sumber pesan dengan penerima pesan.

2. Pentingnya Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

Pentingnya multimedia yang dapat diperoleh secara umum adalah proses pembelajaran akan lebih menarik serta interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar maupun sikap siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapanpun Daryanto, 2011: 50. Multimedia interaktif juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan multimedia interaktif menurut Daryanto 2011: 50 antara lain, dapat membantu memperbesar atau memperkecil benda yang tidak memungkinkan untuk dapat dihadirkan ke sekolah. Peristiwa yang jauh, kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti perkembangan teknoilogi produksi, komunikasi dan transportasi dari masa ke masa juga dapat disajikan di dalam kelas dengan lebih mudah dan dapat meningkatkan daya tarik atau perhatian siswa dalam pembelajaran. Multimedia interaktif membutuhkan komponen lain yang mendukung seperti komputer sebagai alat pengoperasiannya. Tidak semua sekolah memiliki komputer yang memadai, dan hal tersebut menjadi salah satu kelemahan dari multimedia Interaktif.

3. Prinsip-Prinsip Desain Multimedia

Bagi seorang guru maupun pengembang software pembelajaran, penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam mendesain multimedia pembelajaran. Berikut prinsip-prinsip desain multimedia pembelajaran menurut Richard E. Mayer 2009:93 : a. Prinsip multimedia: Murid-murid bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar- gambar dari pada kata-kata saja. b. Prinsip kedekatan ruang: Murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar- gambar terkait disajikan saling berdekatan dari pada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar. c. Prinsip keterdekatan waktu: Murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar- gambar terkait disajikan secara simultan dari pada bergantian. d. Prinsip koherensi: Murid-murid bisa belajar lebih baik jika materi ekstra disisihkan dari pada dimasukkan. Prinsip ini dijabarkan menjadi tiga versi yang saling melengkapi, yaitu 1 Pembelajaran si murid akan terganggu jika kata-kata dan gambar- gambar menarik, namun tidak relevan, ditambahkan ke presentasi multimedia, 2 Pembelajaran murid terganggu jika suara dan musik menarik, namun tidak relevan ditambahkan ke presentasi multimedia, 3 Pembelajaran murid meningkat jika kata-kata, yang tidak diperlukan disingkirkan dari persentase multimedia. e. Prinsip modalitas: Murid bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi dan teks on-screen, yakni, murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata dalam pesan multimedia disajikan sebagai teks yang terucapkan dari pada teks yang tercetak. f. Prinsip redudansi: Murid bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi dan teks. g. Prinsip perbedaan individu: Pengaruh desain lebih kuat bagi murid-murid berpengetahuan rendah daripada murid-murid bepengetahuan tinggi, dan bagi murid- murid dengan kemampuan spatial tinggi daripada spatial rendah.

4. PAKEMATIK