B. Perumusan Masalah
Dari uraian mengenai latar belakang masalah pendekatan belajar, maka peneliti ingin mengeksplorasi dengan menjawab masalah berikut ini:
1. Bagaimana karakteristik peserta didik yang menggunakan
pendekatan mendalam dalam belajar fisika? 2. Bagaimana karakteristik peserta didik yang menggunakan
pendekatan permukaan dalam belajar fisika?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui
karakteristik peserta didik yang menggunakan pendekatan mendalam dalam belajar fisika.
2. Mengetahui karakteristik peserta didik yang menggunakan
pendekatan permukaan dalam belajar fisika.
D. Manfaat Penelitian
Eksplorasi mengenai pendekatan belajar fisika oleh siswa atau mahasiswa akan memperkaya teori tentang pembelajaran khususnya tentang
pendekatan belajar fisika. Secara konsep di setiap negara mempelajari ilmu pengetahuan dan teori tentang pembelajaran yang sama tetapi secara praktik
dan kenyataan di lapangan dapat memberikan sesuatu yang berbeda sehingga contoh konkret di lapangan akan menjadi sesuatu yang berharga baik bagi satu
individu pendidik maupun satu institusi pendidikan.
E. Batasan Pengertian
Dalam penelitian ini karakteristik peserta didik mencakup aspek motivasi dan strategi dalam belajar fisika. Karakteristik yang mencakup
motivasi dapat berupa minat, pandangan atau pendapat siswa terhadap segala hal yang berhubungan dengan fisika. Sedangkan karakteristik yang mencakup
strategi adalah berupa cara belajar peserta didik. Cara belajar adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik untuk memahami materi fisika. Karakteristik
yang mencakup strategi juga dapat dilihat berdasarkan variasi cara belajar, urutan cara belajar, atau bervariasi tidaknya cara belajar peserta didik
berdasarkan informasi dan data yang diperoleh. Karakteristik peserta didik fokus pada satu individu dan bukan melihat
pada sekelompok peserta didik dengan pendekatan yang sama. Artinya, peneliti tidak menggeneralisasi suatu pendekatan belajar tertentu berdasarkan
karakteristik yang muncul pada penelitian ini. Karakteristik yang muncul dalam penelitian dapat dipengaruhi banyak faktor termasuk latar belakang
peserta didik sendiri. Jika satu individu yang menggunakan pendekatan mendalam mengatakan dia hanya dapat belajar fisika sambil mendengarkan
musik jazz maka hal tersebut menjadi karakteristik individu tersebut. Sedangkan individu lain yang juga menggunakan pendekatan mendalam tidak
harus memiliki karakteristik yang sama dengan individu sebelumnya.
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Muhibbin Syah 1995 dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan mengutip beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli,
salah satunya adalah menurut Reber dalam kamusnya Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama,
belajar adalah “The process of acquiring knowledge”, yakni proses memperoleh pengetahuan. Pengertian ini biasanya lebih sering digunakan
dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kurang
representatif karena
tidak mengikutsertakan
perolehan keterampilan nonkognitif. Kedua, belajar adalah “A relatively permanent
change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practise”, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial
untuk memahami proses belajar. Berikut adalah istilah tersebut.
1. Relatively permanent Istilah ini lawannya adalah bahwa perubahan yang bersifat
sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan perubahan karena perubahan fisik tidak termasuk belajar.
2. Response potentiality Istilah ini maksudnya menunjukkan pengakuan terhadap
adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja hasil-hasil belajar.
3. Reinforced Istilah ini konotasinya adalah bahwa kemajuan yang didapat
dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila tidak diberi penguatan.
4. Practise Istilah ini maksudnya menunjukkan bahwa proses belajar itu
membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa.
Menurut Chaplin 1972 dalam Dictionary of Psychology
membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
latihan dan pengalaman. Sedangkan rumusan kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Dari beberapa pengertian tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar tidak lepas dari latihan. Belajar merupakan perolehan perubahan
secara permanen dan perolehan kemajuan sebagai akibat dari latihan secara terus menerus untuk menjaga kinerja yang telah dicapai.
Selanjutnya, menurut Syah 1995, perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam
belajar. Karena kemampuan berubah inilah manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai makhluk di bumi. Selain itu, dengan
kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting
untuk kehidupannya.
B. Pendekatan Belajar