Sampel Instrumentasi Pendekatan belajar fisika siswa SMP, SMA, dan mahasiswa : tinjauan menurut model Biggs.

individu pada mata pelajaran fisika akan dicatat, direkam, dan kemudian dianalisis secara kualitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tiga jenjang pendidikan, yaitu pada tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Perguruan Tinggi. Tempat Penelitian : 1. SMP Joannes Bosco Yogyakarta 2. SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta 3. Universitas Sanata Dharma Waktu Penelitian : Bulan Oktober tahun 2012

C. Sampel

Sampel adalah sejumlah subjek atau individu yang memberikan data atau informasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Joannes Bosco tahun ajaran 20122013 kelas VII Happiness yang berjumlah 28 siswa dan kelas VII Responsibility yang berjumlah 27 siswa. Untuk jenjang pendidikan SMA sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 tahun ajaran 20122013 yang berjumlah 33, serta mahasiswa-mahasiswi S1 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma angkatan 2010 dan angkatan 2012 yang berjumlah 50 mahasiswa. Untuk pengambilan data dengan wawancara, digunakan teknik convenience sampling, yaitu teknik sampling dengan meneliti suatu kelompok individual yang secara convenient siap untuk diteliti Suparno, 2010. Dalam hal ini untuk memperoleh informasi tentang pendekatan belajar tipe permukaan diambil dua subjek untuk masing-masing jenjang pendidikan. Begitu pula untuk pendekatan mendalam dipilih dua subjek untuk masing-masing jenjang pendidikan. Maka satu pendekatan belajar berjumlah enam subjek, sehingga total subjek yang diwawancarai untuk kedua jenis pendekatan belajar adalah 12 subjek. Jumlah subjek yang akan diwawancarai bergantung pada hasil analisis kuesioner pada tahap pertama. Jika hasil analisis menunjukkan hasil yang tidak memenuhi untuk mewawancarai 12 subjek, maka selanjutnya jumlah subjek yang diambil menyesuaikan dengan hasil analisis.

D. Instrumentasi

Untuk memperoleh data dan informasi, instrumen yang digunakan ada dua macam, yaitu The revised two-factor Study Process Questionnaire R-SPQ-2F dan interview atau wawancara. 1. Revised two-factor Study Process Questionnaire R-SPQ-2F Revised two-factor Study Process Questionnaire R-SPQ-2F adalah instrumen hasil revisi dari Study Process Questionnaire SPQ yang dikembangkan oleh Biggs, Kember, dan Leung 2001 untuk mengukur jenis pendekatan belajar yang digunakan oleh suatu individu atau kelompok, apakah pendekatan mendalam atau pendekatan permukaan. Pada penelitian ini, R-SPQ-2F digunakan pada tahap pertama, yaitu untuk mengukur kecenderungan pendekatan belajar fisika pada setiap subjek. Revised two-factor Study Process Questionnaire R-SPQ-2F terdiri dari 20 item atau pernyataan yang mewakili dua skala utama, yaitu pendekatan mendalam PM dan pendekatan permukaan PP. Dua skala utama ini dibagi menjadi empat skala kecil, yaitu motivasi PM, strategi PM, motivasi PP, dan strategi PP. Berikut ditampilkan pembagian nomor item soal dengan empat skala tersebut. Tabel 3.1 Pembagian item dalam R-SPQ-2F Skala kecil Nomor item Jumlah item motivasi PM MPM 1, 5, 9, 13, 17 5 strategi PM SPM 2, 6, 10, 14, 18 5 motivasi PP MPP 3, 7, 11, 15, 19 5 strategi PP SPP 4, 8, 12, 16, 20 5 Responden yang terdiri dari siswa dan mahasiswa diminta mengisi kuesioner R-SPQ-2F yang masing-masing item terdiri dari lima pilihan jawaban dengan skor yang ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 3.2 Pembagian skor pada masing-masing item soal Nomor pilihan Keterangan Skor 1 Tidak pernah atau jarang 1 2 Kadang-kadang benar 2 3 Sebagian benar 3 4 Benar atau biasanya benar 4 5 Selalu atau hampir selalu benar 5 Dimensionalitas untuk keempat skala kecil tersebut telah diuji menggunakan comparative fit index CFI dan standardised root mean squared residual SRMR untuk memastikan item-item soal tersebut memang mengukur komponen yang akan diteliti. Nilai CFI yang lebih besar dari 0,95 dan nilai SRMR yang kurang dari 0,08 menunjukkan penentuan relatif yang baik antara model hipotesis dengan data. Tabel 3.3 menunjukkan setiap skala kecil memberi penentuan yang baik terhadap data. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap item soal adalah unidimensional Kember dan Leung, 2001. Cronbach’s alpha digunakan untuk menentukan reliabilitas skala kecil dalam R-SPQ-2F. Nilai pada tabel 3.3 menunjukkan setiap skala kecil adalah konsisten Kember dan Leung, 2001. Kember dan Leung 2001 kemudian membenarkan penggunaan R-SPQ-2F dalam penilaian pengajaran dan instrumen penelitian. Maka untuk penelitian ini, versi R-SPQ-2F telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Tabel 3.3 Unidimensionalitas dan reliabilitas skala kecil R-SPQ-2F Skala kecil CFI SRMR Cronbach’s alpha MPM 0,997 0,01 0,62 SPM 0,998 0,02 0,63 MPP 0,988 0,02 0,72 SPP 0,998 0,02 0,57 2. Wawancara Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti dan narasumber untuk memperoleh informasi yang diperlukan Suparno, 2010. Pada penelitian ini wawancara digunakan pada tahap kedua, yaitu untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan motivasi dan strategi siswa atau mahasiswa dalam belajar fisika dengan pendekatan belajar tertentu. Setelah tahap pertama selesai dan diperoleh siswa atau mahasiswa yang memiliki kecenderungan menggunakan pendekatan belajar tertentu maka wawancara dilakukan terhadap siswa atau mahasiswa yang memiliki skor pendekatan mendalam atau pendekatan permukaan yang tinggi sesuai dengan hasil analisis. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara dengan beberapa daftar pertanyaan lengkap ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya perlu untuk ditanyakan. Berikut adalah daftar rencana pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek yang diwawancarai. Tabel 3.4 Rencana pertanyaan wawancara No. Pertanyaan wawancara 1 Fisika berada diurutan berapa untuk mata pelajaran yang paling Anda sukai? 2 Apa alasan Anda menyukaitidak menyukai fisika? 3 Bagaimana tanggapan Anda ketika diberi tugas oleh gurudosen? 4 Bagaiman cara Anda belajar fisika? 5 Anda lebih suka belajar secara mandiri atau bersama orang lain? Beberapa pertanyaan tersebut tidak bersifat mutlak tetapi dapat berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan lain yang diperkirakan lebih memberikan informasi yang diperlukan.

E. Metode Analisis Data