Deskripsi Penelitian Pendekatan belajar fisika siswa SMP, SMA, dan mahasiswa : tinjauan menurut model Biggs.

31

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2012 dan berakhir pada tanggal 3 November 2012. Penelitian dilaksanakan di SMP Joanes Bosco, SMA Muhammadiyah 3, dan Universitas Sanata Dharma baik pada jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Penelitian ini melibatkan peserta didik sebagai subjek penelitian, guru sebagai penghubung antara peserta didik dan peneliti, dosen, mahasiswa dan instansi terkait dalam hal ini adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Secara umum ada 2 tahap penelitian. Tahap pertama, yaitu pengumpulan data oleh siswa dari hasil menjawab kuesioner. Data yang diperoleh dari tahap ini digunakan untuk menentukan subjek yang akan diwawancarai. Tahap kedua, yaitu pengumpulan data dari hasil wawancara dengan peserta didik. Kedua tahap ini sudah dilakukan pada setiap jenjang pendidikan. Pada tanggal 29 Agustus 2012, peneliti membagikan kuesioner untuk dua kelas di SMP Joanes Bosco, Yogyakarta. Dua kelas tersebut adalah kelas VII Happiness dengan jumlah 28 siswa dan kelas VII Responsibility dengan jumlah 29 siswa sehingga total subjek penelitian untuk jenjang pendidikan SMP adalah 57 siswa. Pengisian kuesioner di dua kelas tersebut dilakukan pada jam pelajaran fisika, tepatnya pada awal sebelum pembelajaran. Untuk kelas VII Happiness dilaksanakan pada jam pelajaran ke-3, sedangkan untuk kelas VII Responsibility dilaksanakan pada jam pelajaran ke-5 setelah istirahat. Pada saat pengisian kuesioner di kelas VII Responsibility, keadaan kelas cukup ramai dan ada satu siswa yang cukup aktif dan sering bertanya kepada peneliti tentang maksud pernyataan pada kuesioner. Meskipun begitu, siswa-siswa lain tetap mengisi kuesioner seperti biasa. Pengisian kuesioner membutuhkan waktu antara 15 – 20 menit. Pada tanggal 18 September 2012, wawancara pertama dilakukan terhadap 2 siswa SMP Joannes Bosco. Wawancara dilakukan diluar jam pelajaran, tepatnya setelah jam pelajaran di sekolah selesai. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang karakteristik pendekatan belajar siswa. Peneliti cukup kesulitan untuk memperoleh informasi pada wawancara pertama. Peneliti menduga peserta didik yang diwawancarai masih sedikit kesulitan dalam menyampaikan secara langsung apa yang ada dalam pikirannya sehingga jawaban yang diperoleh bersifat minim informasi. Pada tanggal 27 September 2012 penelitian tahap pertama dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2010 dan sebagian mahasiswa angkatan 2012. Pengisian kuesioner dilakukan pada awal sebelum perkuliahan dimulai dan memerlukan waktu antara 15 - 20 menit. Sedangkan untuk sebagian mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2012, pengisian kuesioner dilakukan diluar jam kuliah. Total mahasiswa yang mengisi kuesioner adalah 50 mahasiswa. Pada tanggal 10 Oktober 2012 wawancara kedua dilaksanakan terhadap 2 siswa SMP Joannes Bosco. Wawancara dilakukan di ruang kelas VII Responsibility diluar jam pelajaran tepatnya setelah pulang sekolah. Dari hasil wawancara kedua, masih ditemukan adanya kesulitan peserta didik yang diwawancarai dalam memberikan jawaban. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan tetapi jawaban yang diperoleh tidak sebanyak yang diharapkan. Namun dari hasil tersebut peneliti cukup memperoleh informasi tentang pendekatan belajar. Pada tanggal 17 Oktober 2012 penelitian tahap pertama dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada jam pelajaran Bimbingan Konseling tepatnya pada jam pelajaran ke-8 di kelas XI IPA 3 yang berjumlah 33 siswa. Guru BK memberikan waktu satu jam pelajaran penuh kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Pada 25 menit pertama diisi dengan sharing tentang minat terhadap fisika. Secara sepintas dapat diduga bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPA 3 tidak menyukai fisika. Hal ini terlihat ketika ditanyakan pendapat mereka tentang mata pelajaran fisika sebagian besar siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika itu sulit. Alasan yang paling banyak diutarakan adalah karena rumus fisika yang banyak. Peneliti juga melakukan sedikit demonstrasi mengenai gerak jatuh bebas. Demonstrasi itu berupa menjatuhkan sebuah pulpen dan seorang siswa harus menangkap pulpen tersebut sebelum jatuh ke lantai. Dengan memperkirakan kapan pulpen mulai dijatuhkan, siswa yang ditunjuk tadi diharapkan dapat menangkap pulpen tersebut sebelum jatuh ke lantai. Kesempatan pertama dia tidak berhasil menangkap pulpen tersebut karena peneliti menjatuhkannya sambil berbicara dengan mahasiswa lain dan siswa yang ditunjuk tadi tidak siap. Ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian siswa yang lain karena dia tidak berhasil menangkap pulpen terebut. Kesempatan kedua, siswa yang ditunjuk tadi berhasil menangkap pulpen yang dijatuhkan karena siswa dalam kondisi siap menangkap pulpen tersebut. Akhirnya pulpen diberikan kepada siswa yang berhasil mengangkap pulpen tersebut. Tujuan dari demonstrasi ini adalah untuk menunjukkan adanya gaya gravitasi yang membuat pulpen jatuh ke lantai. Selebihnya adalah sebagai penarik perhatian siswa. Selain demonstrasi kecil, peneliti juga sedikit bercerita tentang pengalaman pribadi saat masih belajar fisika di SMA. Kegiatan ini berlangsung kira-kira 20 menit. Pada 15 menit terakhir barulah digunakan untuk pengisian kuesioner. Pada tanggal 29 Oktober 2012 wawancara dilakukan terhadap 2 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Wawancara terhadap mahasiswa pertama dilakukan di depan sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma pada pukul 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB. Sedangkan wawancara terhadap mahasiswa kedua dilakukan di lantai 3 gedung pusat Kampus 3 Paingan, Universitas Sanata Dharma, dimulai pukul 13.00 WIB berakhir pukul 14.00 WIB. Wawancara kedua berlangsung cukup lama karena narasumber memberikan informasi yang cukup banyak mengenai pemikiran dan cara belajarnya. Pada tanggal 2 November 2012 wawancara dilakukan terhadap 2 siswa SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Wawancara ini dilakukan di kelas XI IPA 3 setelah jam sekolah selesai. Wawancara berjalan dengan cukup lancar dan masing-masing wawancara dengan siswa menghabiskan waktu antara 15 – 20 menit. Dari pengalaman wawancara tersebut semakin terasa adanya perbedaan karakter dari masing-masing siswa yang mempengaruhi banyak sedikitnya informasi yang diberikan. Ada siswa yang saat diberikan satu pertanyaan dapat dijawab dengan sangat panjang dan deskripsi yang jelas. Hal ini terjadi pada siswa pertama yang diwawancarai. Sedangkan ada juga siswa yang saat diberikan satu pertanyaan yang sama hanya memberikan jawaban seperlunya. Ini terjadi pada siswa kedua yang diwawancarai. Pada tanggal 3 November 2012 wawancara dilakukan terhadap satu siswa SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Wawancara ini dilakukan di kelas XI IPA 3 setelah jam sekolah selesai. Wawancara berjalan lancar dan jawaban yang diperoleh cukup memberikan informasi. Pada tanggal 5 November 2012 wawancara terakhir dilakukan terhadap satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Wawancara dilakukan di lantai 2 gedung sebelah timur Kampus 3 Paingan, Universitas Sanata Dharma. Wawancara berlangsung lancar dimulai pada pukul 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.20 WIB.

B. Data dan Analisis Data 1. The Revised Two-Factor Study Process Questionnaire R-SPQ-2F