Uji Tabung Tumbuhan Tembelekan

D. Uji Tabung Tumbuhan Tembelekan

Uji tabung dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia suatu tumbuhan melalui pengamatan warna yang terbentuk oleh karena adanya reaksi antara zat aktif yang ada dengan pereaksi yang digunakan. Masing-masing zat akan memberikan warna yang spesifik terhadap pereaksi tertentu Tabel II. Tabel II. Hasil uji tabung tumbuhan tembelekan No UJI TABUNG DAUN BATANG BUNGA BUAH AKAR 1 Uji pendahuluan + + + + + 2 Uji alkaloida + + _ _ _ 3 Uji antrakinon _ _ _ _ _ 4 Uji polifenol + + + + + 5 Uji tanin zat samak _ _ _ _ _ 6 Uji kardenolida _ _ _ _ _ 7 Uji saponin + _ _ _ + 8 Uji minyak atsiri + + + + + Keterangan: + = bereaksi positif terhadap pereaksi yang digunakan - = bereaksi negatif terhadap pereaksi yang digunakan Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa yang mengandung gugus kromofor seperti flavonoida, antrakinon dan sebagainya. Uji dinyatakan positif apabila larutan hasil pendidihan serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dengan air berwarna kuning sampai merah. Dari uji yang dilakukan diperoleh larutan berwarna coklat dan terdapat warna merah setelah penambahan larutan kalium hidroksida. Ini berarti di dalam serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan terdapat senyawa yang mengandung gugus kromofor. Pemeriksaan terhadap adanya alkaloida dilakukan dengan menambahkan asam klorida 1 pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan. Hal ini bertujuan untuk menggaramkan alkaloida yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terdapat dalam bentuk basa. Adanya alkaloida dapat dipertegas dengan reaksi pengendapan, yaitu dengan penambahan Dragendorff dan Mayer. Hasil uji hanya pada serbuk daun yang menunjukkan adanya pengendapan pada penambahan Dragendorff sedangkan pada penambahan Mayer baik pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tidak menunjukkan adanya pengendapan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya ikatan kompleks antara alkaloida dari serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dengan ion-ion logam berat dari pereaksi yang digunakan. Pada bagian lain ditambah dengan natrium karbonat sampai pH 8-9 kemudian dicampur dengan kloroform untuk mengetahui adanya alkaloida yang terkandung di dalam simplisia sehingga dapat dipisahkan. Setelah memisah fase kloroform yang terbentuk ditambah dengan asam cuka 5 sampai pH 5. Penambahan asam cuka 5 bertujuan untuk pembentukan garam sehingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas ditambah dengan Dragendorff untuk mengetahui adanya alkaloida dari basa kuartener yang terlihat dengan terbentuknya endapan. Hasil uji hanya pada serbuk daun dan batang yang menunjukkan adanya pengendapan. Sedangkan pada lapisan bawah ditambah dengan asam klorida 1 sehingga terbentuk dua lapisan. Dari terbentuknya dua lapisan tersebut, lapisan atas ditambah dengan Dragendorff sehingga terbentuk endapan yang menunjukkan adanya alkaloida dari basa tertier, namun pada uji baik serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tidak ada yang menunjukkan adanya pengendapan. Berdasarkan keseluruhan uji alkaloida ini, hanya di dalam serbuk daun dan batang tumbuhan tembelekan yang mengandung alkaloida dari basa kuartener. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji terhadap antrakinon dilakukan dengan menggunakan larutan kalium hidroksida 0,5 N, hidrogen peroksida, asam asetat glasial, dan toluena. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dipanaskan dengan larutan kalium hidroksida 0,5 N dan hidrogen peroksida dalam penangas air selama 2 menit. Pemanasan dengan larutan kalium hidroksida 0,5 N bertujuan untuk menghidrolisis glikosida antrakinon menjadi aglikonnya, yaitu antrakinon. Sedangkan larutan hidrogen peroksida berfungsi untuk mengoksidasi bentuk tereduksi dari antrakinon yaitu antron, oksantron dan diantron menjadi antrakinon. Setelah dingin suspensi serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar disaring dan filtratnya ditambah dengan asam asetat glasial sampai pH 5 lalu ditambah toluena untuk memisahkan lapisan air dengan fase pelarut organik. Reaksi dinyatakan positif apabila pada lapisan air berwarna merah setelah ditambahkan kalium hidroksida 0,5 N. Dari uji yang dilakukan diperoleh hasil negatif yaitu berwarna jernih yang berarti di dalam serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan tidak mengandung antrakinon. Uji terhadap senyawa polifenol dilakukan dengan menambahkan air pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan kemudian dipanaskan. Kemudian suspensi disaring dan dilakukan penambahan pereaksi besi III klorida pada filtrat setelah dingin. Sebagai cairan penyari menggunakan air karena senyawa polifenol cenderung mudah larut dalam air. Terjadinya warna hijau-biru menunjukkan adanya polifenol. Dari hasil uji ini pada serbuk daun, batang, bunga, buah diperoleh larutan berwarna hijau tua sedangkan pada serbuk akar diperoleh larutan berwarna kuning kehijauan yang berarti pada serbuk daun, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan menunjukkan reaksi positif terhadap adanya senyawa polifenol. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dipanaskan dengan air pada penangas air untuk mengetahui adanya kandungan tanin. Penambahan natrium klorida 2 pada filtrat hasil pendidihan serbuk dengan air bertujuan untuk mengendapkan campuran tanin. Apabila terjadi endapan disaring melalui kertas saring. Pada hasil uji serbuk daun menghasilkan warna coklat tua dan terbentuk endapan, namun pada serbuk batang, bunga, buah, dan akar tidak terbentuk endapan. Dari uji dengan penambahan natrium klorida 2 apabila terbentuk endapan maka endapan disaring dan dilakukan penambahan larutan gelatin 1 pada filtrat. Adanya tanin dapat diketahui jika pada larutan terbentuk endapan. Serbuk batang, bunga, buah, dan akar setelah penambahan natrium klorida 2 tidak terbentuk endapan sehingga tidak dilakukan penambahan larutan gelatin 1. Hanya pada serbuk daun saja yang dilakukan penambahan larutan gelatin 1, dan setelah disaring menghasilkan larutan berwarna cokat tua keruh namun tidak terbentuk endapan. Hal ini menunjukkan bahwa serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan tidak mengandung tanin. Pemeriksaan terhadap glikosida jantung kardenolida dilakukan dengan pemanasan serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dengan air yang dilakukan penambahan 3,5-dinitro benzoat untuk mengikat bagian kardenolida sehingga terbentuk kompleks warna biru ungu dan kalium hidroksida 1 N untuk menghidrolisis glikosida. Terjadinya warna biru- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ungu menunjukkan adanya glikosida jantung kardenolida. Untuk penegasan lebih lanjut adanya kardenolida, filtrat dicampur dengan kloroform. Lapisan atas diambil dengan pipet, lapisan bawah ditambah 3,5-dinitro benzoat. Terjadinya warna biru ungu menunjukkan adanya kardenolida. Dari uji yang dilakukan tidak didapatkan larutan berwarna biru ungu yang berarti pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan tidak mengandung kardenolida. Pemeriksaan terhadap adanya saponin dilakukan dengan mengocok serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan yang telah diberi air. Hasil menunjukkan reaksi positif apabila terbentuk buih yang stabil dari permukaan cairan setinggi kurang lebih 3 cm. Saponin memiliki gugus hidrofil dan hidrofob yang seimbang sehingga bila dicampur dengan air lalu dikocok bagian hidrofob akan membentuk buih seperti sabun. Dari uji yang dilakukan pada serbuk daun menimbulkan larutan jernih muda kehijauan dan terbentuk buih, pada serbuk batang menimbulkan larutan kuning kecoklatan namun tidak terbentuk buih, pada serbuk bunga dan buah menimbulkan larutan coklat muda tidak terbentuk buih, sedangkan pada serbuk akar menimbulkan larutan putih keruh dan terbentuk buih. Maka dapat diketahui hanya serbuk daun dan akar tumbuhan tembelekan yang mengandung saponin. Pemeriksaan terhadap adanya minyak atsiri dilakukan dengan menambahkan eter pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan untuk mengisolasi minyak atsiri yang kemudian dikocok dan disaring. Filtrat kemudian dikeringuapkan, reaksi positif dihasilkan apabila timbul bau aromatik. Dari uji pada serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar berbau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aromatik yang berarti serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan mengandung minyak atsiri. Dari data yang diperoleh pada uji tabung maka dapat diketahui bahwa pada serbuk daun tumbuhan tembelekan mengandung senyawa yang mengandung kromofor flavonoida, antrakinon, dsb, alkaloida, saponin, senyawa polifenol, dan minyak atsiri. Serbuk batang tumbuhan tembelekan mengandung senyawa yang mengandung kromofor flavonoida, antrakinon, dsb, alkaloida, senyawa polifenol, dan minyak atsiri. Serbuk bunga dan buah tumbuhan tembelekan mengandung senyawa yang mengandung kromofor flavonoida, antrakinon, dsb, senyawa polifenol, dan minyak atsiri. Sedangkan pada serbuk akar tumbuhan tembelekan mengandung senyawa yang mengandung kromofor flavonoida, antrakinon, dsb, saponin, senyawa polifenol, dan minyak atsiri. Hasil yang diperoleh ada yang berbeda dengan literatur misalnya pada akar tumbuhan tembelekan tidak mengandung flavonoida Dalimartha, 1999. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan tempat tumbuh, tahap perkembangan ontogeni, dan keturunan. Adanya ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan perbedaan kadar kandungan kimia suatu tumbuhan Tyler, Brady, Robbers, 1988.

E. Penyarian Serbuk Simplisia