kimia yang digunakan untuk penampak bercak yaitu amonia, AlCl
3
, KOH etanolik, Liebermann-Burchard, vanilin asam sulfat, besi III klorida,
pereaksi asam sulfat, dan pereaksi Dragendorff KLT LP.
D. Alat atau Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan pada proses penelitian meliputi: a. Alat untuk pembuatan simplisia kering oven.
b. Alat untuk pembuatan serbuk meliputi blender, ayakan tepung. c. Alat untuk uji tabung dan pemeriksaan KLT meliputi neraca analitik
Mettler Toledo AB 204, Waterbath Memert, vortex Dijkstra, lampu UV 254 nm dan 365 nm, mikro pipet, alat penyemprot dan seperangkat
alat-alat gelas Pyrex.
E. Tata cara penelitian
1. Determinasi tumbuhan tembelekan Determinasi tumbuhan dilakukan untuk memastikan bahwa
tumbuhan yang digunakan Lantana camara L.. Determinasi dilakukan di Laboratorium Kebun Obat, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta dengan menggunakan buku acuan Van Steenis, 1975. 2. Penyiapan bahan
Daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan dikumpulkan dari Kaliurang, Yogyakarta pada bulan September 2007. Daun
yang diambil yaitu daun yang tua dan berwarna hijau, batang yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu batang dari cabang yang dipotong-potong dengan panjang tertentu, bunga yang diambil yaitu bunga mekar berwarna oranye, buah yang diambil
yaitu buah yang masak dan berwarna hijau tua, sedangkan pada akar yang diambil yaitu akar dari permukaan bawah tanah yang dipotong dengan ukuran
tertentu. Daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan yang telah dikumpulkan dicuci bersih dengan air mengalir dan diangin-anginkan
kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 40ºC sampai kering mudah dipatahkan. Daun, batang, bunga, buah, dan akar yang telah dikeringkan
diserbuk dengan menggunakan blender, kemudian diayak lalu disimpan di tempat yang kering.
3. Uji identifikasi kimiawi a. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan
ditambah dengan 5 tetes asam sulfat P, kemudian diamati warna yang terjadi.
b. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan ditambah dengan 5 tetes asam sulfat 10 N, kemudian diamati warna yang
terjadi. c. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan
ditambah dengan 5 tetes natrium hidroksida P 5 bv dalam metanol, kemudian diamati warna yang terjadi.
d. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan ditambah dengan 5 tetes amoniak 25 P, kemudian diamati warna yang
terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan ditambah dengan 5 tetes besi III klorida P 5 bv, kemudian diamati
warna yang terjadi. f. Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan
ditambah dengan 5 tetes kalium hidroksida P 5 bv, kemudian diamati warna yang terjadi.
4. Uji tabung a. Uji pendahuluan
Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan 2 g ditambah air 10 ml, dipanaskan selama 30 menit diatas
air mendidih, kemudian larutan disaring melalui kapas. Suatu larutan yang berwarna kuning sampai merah menunjukkan adanya senyawa yang
mengandung kromofor, dengan gugus hidrofilik. Pada penambahan larutan kalium hidroksida beberapa tetes, warna larutan menjadi lebih intensif.
b. Uji alkaloida Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan
tembelekan 2 g dipanaskan dalam tabung reaksi besar dengan asam klorida 1 10 ml selama 30 menit dalam penangas air mendidih.
Suspensi kemudian disaring dengan kapas dan dibagi ke dalam tabung reaksi A dan tabung reaksi B sama banyak. Larutan A dibagi dua sama
banyak, lalu ke dalam larutan A-1 ditambah pereaksi Dragendorff 3 tetes dan larutan A-2 ditambah pereaksi Mayer 3 tetes. Terbentuknya endapan
dengan kedua pereaksi tersebut menunjukkan adanya alkaloida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keberadaan alkaloida dari basa tertier dan kuartener dapat ditunjukkan dengan penambahan serbuk natrium karbonat sampai pH 8-9, kemudian
dicampur dengan kloroform 4 ml dan diaduk pelan-pelan. Setelah kloroform memisah kemudian diambil dan ditambah asam cuka 5
sampai pH 5, diaduk lalu dipisahkan lapisan atas dengan pipet. Setelah itu pereaksi Dragendorff 5 tetes ditambahkan pada lapisan atas.
Terbentuknya endapan menunjukkan adanya alkaloida dari basa kuartener. Kemudian lapisan bawah ditambah asam klorida 1 10 tetes dan diaduk,
maka akan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas diambil serta ditambahkan pereaksi Dragendorff 2 tetes, apabila terbentuk endapan maka
menunjukkan adanya alkaloida dari basa tertier. c. Uji antrakinon
Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan 300 mg dipanaskan selama 2 menit dengan kalium
hidroksida 0,5 N 10 ml dan larutan hidrogen peroksida 1 ml. Setelah dingin, suspensi disaring melalui kapas. Filtrat 5 ml ditambah asam
asetat glasial 10 tetes sampai pH 5, lalu ditambahkan toluena 10 ml. Lapisan atas 5 ml dipisahkan dengan dipipet dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, kemudian ditambah kalium hidroksida 0,5 N. Warna merah yang terjadi pada lapisan air basa menunjukkan adanya antrakinon.
d. Uji polifenol Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan
tembelekan 2 g dipanaskan dengan air 10 ml selama 10 menit dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penangas air mendidih, kemudian disaring panas-panas. Setelah dingin larutan ditambah 3 tetes pereaksi besi III klorida. Apabila terjadi warna
hijau-biru maka menunjukkan adanya polifenolat. e. Uji tanin zat samak
Serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan 2 g dipanaskan dengan air 10 ml selama 30 menit di atas
penangas air mendidih, kemudian disaring. Filtrat 5 ml ditambah larutan natrium klorida 2 1 ml, apabila terjadi suspensi atau endapan disaring
melalui kertas saring, kemudian filtrat ditambah larutan gelatin 1 5 ml. Apabila terbentuk endapan maka menunjukkan adanya tanin.
f. Uji kardenolida Filtrat 2 ml dari hasil pemanasan serbuk tumbuhan 2 g
dengan air 10 ml selama 30 menit di atas penangas air tadi ditambah 3,5- dinitro benzoat 0,4 ml dan kalium hidroksida 1 N 0,6 ml dalam
metanol. Terjadinya warna biru-ungu menunjukkan adanya kardenolida glikosida jantung. Untuk penegasan lebih lanjut, filtrat yang lain 2 ml
dicampur dengan kloroform 2 ml. Lapisan atas diambil dengan pipet, lapisan bawah ditambah 3,5-dinitro benzoat 0,5 ml. Apabila terjadi
warna biru ungu maka menunjukkan adanya kardenolida. g. Uji saponin
Tabung reaksi yang berisi serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar tumbuhan tembelekan 100 mg ditambah air sebanyak 10 ml,
kemudian ditutup dan dikocok kuat-kuat selama 30 detik. Tabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibiarkan dalam posisi tegak selama 30 menit, apabila terbentuk buih setinggi 3 cm dari permukaan cairan maka menunjukkan adanya saponin.
h. Uji minyak atsiri Sebanyak 10 g serbuk daun, batang, bunga, buah, dan akar
tumbuhan tembelekan ditambah 20 ml eter, dikocok dan disaring, kemudian filtrat dikeringuapkan. Apabila sedikit berbau aromatik, residu
dilarutkan dengan sedikit etanol dan diuapkan lagi sampai kering. Apabila terjadi bau aromatik spesifik menunjukkan adanya minyak atsiri.
5. Uji KLT Serbuk simpleks 2-3 gram
disari dengan petroleum eter 10 ml, 50 °C selama 5 menit
sisa fraksi petroleum eter disingkirkan disari dengan kloroform-asam asetat 99:1,
10 ml, 50 °C selama, 5 menit
sisa fraksi CHCl
3
-HAc larutan A disari dengan metanol-kloroform-asam asetat 49,5:49,5:1,
10 ml, 50 °C selama 5 menit
sisa fraksi CHCl
3
-MeOH-HAc larutan B disari dengan metanol:air 1:1 10 ml, 50
°C selama 5 menit
sisa dibuang fraksi metanol-air larutan C
Gambar 3. Skema pembuatan larutan percobaan untuk KLT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Larutan A : antrakinon, flavonoida Fase diam : silika gel GF 254, selulosa
Fase gerak: n-butanol, asam asetat, air 4:1:5 vv etil asetat, metanol, air 100:13,5:10 vv
Larutan B : glikosida antrakinon, saponin, tanin Fase diam : silika gel GF 254
Fase gerak : etil asetat, asam formiat, asam asetat, air 100:11:11:27 vv etil asetat, metanol, air 100:13,5:10 vv
kloroform, metanol 95:5 vv Larutan C : kardenolida, saponin, glikosida antrakinon, glikosida flavonoida
Fase diam : silika gel GF 254, selulosa Fase gerak : etil asetat, metanol, air 100:13,5:10 vv
kloroform, metanol 95:5 vv n-butanol, asam asetat, air 4:1:5 vv fase atas
Larutan pembanding yang digunakan: a. Flavonoida
: larutan rutin 0,05 dalam metanol b. Antrakinon
: larutan Rhei Radix 0,5 g dipanaskan 5 menit dalam metanol 5 ml, saring, filtrat diuapkan sampai 0,5 ml.
c. Saponin : larutan Liquiritae Radix 2 g, direfluks dengan etanol
75 10 ml selama 10 menit. d. Tanin
: larutan asam tanat 0,05 dalam etanol 70 10 ml e. Kardenolida
: larutan digoksin lanatosida C 5 mg dalam 2 ml metanol pada 60
°C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pereaksi semprot yang digunakan: a. Flavonoida
: amonia, AlCl
3
b. Antrakinon : kalium hidroksida etanolik
c. Saponin : Liebermann Burchard, vanilin asam sulfat
d. Tanin : besi III klorida
e. Kardenolida : pereaksi asam sulfat
Harborne, 1987; Wagner, 1984 serbuk simplisia 2-3 gram
disari dengan petroleum eter 10 ml selama 5 menit
sisa fraksi petroleum eter dibuang disari dengan HCl 1 10 ml,
50 °C selama, 5 menit
sisa fraksi asam klorida dibuang diuji dengan Dragendorff, bila positif + NaHCO
3
1 M sampai pH 8-9, disari dengan kloroform 10 ml lapisan atas lapisan bawah
dinetralkan dengan disari dengan HCl 1 asam asetat
larutan E lapisan bawah lapisan atas larutan D dibuang
Gambar 4. Skema penyarian alkaloida untuk KLT
Larutan D : untuk uji alkaloida tertier
Larutan E : untuk uji alkaloida kuartener
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sistem KLT yang digunakan: Fase diam
: silika gel GF 254 Fase gerak
: kloroform : aseton : dietilamina 5:4:1 toluen : etil asetat : dietilamina 70:20:10
Larutan pembanding yang digunakan: nikotin, skopolamin, sinkonin, teofilin Pereaksi semprot : Dragendorff KLT LP
Anonin, 1987; Wagner, 1984
F. Analisis Hasil