Pengujian sifat mekanis Pengaruh Letak Sambungan Terhadap Sifat Fisis Mekanis Bambu Lapis Yang Terbuat Dari Anyaman Bambu Tali (Gigantochloa Apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz)

¾ Pengembangan tebal Contoh uji berukuran 5 cm × 5 cm × 1 cm dalam keadaan kering udara diukur dimensi tebalnya dan diukur pada tiap sudut kemudian dihitung rata- ratanya D 1 . Selanjutnya contoh uji direndam dalam air dingin selama 24 jam dan dilakukan pengukuran dimensinya setelah perendaman D 2 . Nilai pengembangan tebal dihitung menggunakan rumus: Pengembangan tebal 100 1 1 2 × − = D D D Keterangan : D 1 = dimensi awal cm D 2 = dimensi setelah perendaman cm

c. Pengujian sifat mekanis

¾ Modulus of Elasticity MOE Pengujian dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM merk Instron. Contoh uji berukuran 5cm × 20cm pada kondisi kering udara dibentangkan dengan jarak sangga 12 cm. Pembebanan dilakukan di tengah-tengah jarak sangga dengan kecepatan pembebanan sebesar 10 mmmenit. Kemudian ukur besarnya beban yang mampu ditahan oleh contoh uji tersebut sampai batas proporsi. Nilai MOE dihitung menggunakan rumus: 3 3 4 ybh PL MOE Δ Δ = Keterangan : MOE = Modulus of Elasticity Kgcm 2 ∆P = perubahan beban yang digunakan kg L = jarak sangga cm ∆y = perubahan defleksi setiap perubahan beban cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm Keteran gan : P = Beban L = Panjang bentang ¾ Modulus of Rupture MOR Pengujian dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM merk Instron. Contoh uji berukuran 5cm × 17cm pada kondisi kering udara dibentangkan dengan jarak sangga 12 cm seperti terlihat pada Gambar 3. Pembebanan dilakukan di tengah-tengah jarak sangga dengan kecepatan pembebanan sebesar 10 mmmenit. Pada pengujian ini, pembebanan pada pengujian MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan patah. Nilai MOR dihitung menggunakan rumus: 3 2 3 bh PL MOR = Keterangan : MOR = Modulus of Rupture Kgcm 2 P = berat beban sampai patah kg L = jarak sangga cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm Gambar 3. Pengujian MOE dan MOR Contoh Uji L2 L2 L = 12 cm P ¾ Keteguhan Geser Tarik Penentuan keteguhan geser tarik panil bambu lapis berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-2704-1992 mengenai Kayu Lapis Penggunaan Umum. Contoh uji dengan perekat MDI merupakan tipe eksterior sehingga pada pengujiannya sampel direndam dalam air panas pada suhu 100±3°C selama 4 jam, kemudian dicelupkan ke dalam air dingin sampai suhu mencapai suhu kamar. Selanjutnya contoh uji tersebut diuji dengan alat geser tarik pada waktu masih basah. Beban maksimum yang dapat dicapai dicatat pada saat contoh uji putus atau rusak. Bentuk sampel dari keteguhan rekat ini dapat dilihat pada Gambar 4. 100 mm 34.4mm 3.1mm 25mm 3.1mm 34.4mm Gambar 4. Pembuatan Potongan Uji Keteguhan Geser Tarik Nilai keteguhan geser tarik diperoleh dengan persamaan: Keterangan : KGT = nilai keteguhan geser tarik kgcm 2 B = beban tarik kg P = panjang bidang geser cm L = lebar bidang geser cm KGT = PxL B BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisis Bambu Lapis dari Anyaman Bambu Tali