4.3.Topografi
Bentang alam Lempur secara umum terbagi atas tiga tipologi yaitu rawa, atau dataran lembah, perbukitan dan pengunungan. Kawasan Hutan adat Lekuk 50
Tumbi Lempur merupakan daerah berbukit-bukit yang setiap bukitnya dipisahkan oleh lembah curam. Derajat kemiringan kawasan ini antara 10-85
dengan ketinggian antara 500-2.505 m dpl. Lempur merupakan wilayah jalur patahan-patahan kecil yang rawan mengalami erosi dan longsor dan sangat labil
terhadap gempa. Hal ini ditandai dengan ditemukannya sumber-sumber panas bumi solfatara. Selain itu ditandai dengan pola penyebaran danau yang
membentuk suatu basin atau cekungan menandakan bahwa daerah tersebut terbentuk karena proses pengangkatan tenaga endogen.
Hutan adat Lekuk 50 Tumbi Lempur sebagian besar berupa batuan-batuan dengan lubang besar di bawahnya, kondisi tanah yang didominasi oleh jenis
andosol menyebabkan tanah di lokasi ini sangat gembur sehingga mudah amblas. Semakin tinggi didaki, kawasan perbukitan ini semakin sulit untuk dilewati.
4.4. Iklim
Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi yang berupa daerah perbukitan memiliki curah hujan tahunan yang tinggi, yaitu berkisar antara 2.500 - 3.000 mm. Tingginya
curah hujan ini menyebabkan kawasan ini potensial sebagai daerah tangkapan air untuk daerah di bawahnya. Kawasan ini memiliki kelembaban sebesar 84, suhu
rata-rata 21,8°C dengan suhu maksimum 27,9°C dan minimum 17,5°C.
4.5. Potensi
Jauh sebelum dikukuhkan sebagai Hutan Hak Adat, kawasan di sekitar Hutan Hak Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur secara turun temurun telah
dimanfaatkan sebagai perkebunan yang didominasi jenis kayu manis cinnamomum burmanii oleh masyarakat sekitar. Secara umum, perkebunan kayu
manis di Kabupaten Kerinci tersebar luas di seluruh daerah, hal ini yang menyebabkan Kabupaten Kerinci menjadi salah satu penghasil kulit kayu manis
terbesar di Indonesia.
Hutan Hak Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur memiliki potensi antara lain: a.
Tumbuhan, yaitu paku resam, Bambusa sp, Ardisia sp, Syzygium sp, dan Ficus sp. Di sini juga terdapat jenis tanaman obat-obatan, misalnya selasih
gunung, kudo bawah, anggrek jambu, kap simpai, rukam, bintunangan, pulut- pulut dan paku jantan. Selain itu terdapat jenis-jenis kayu keras yang dapat
digunakan sebagai bahan bangunan seperti surian, kayu apit, dan kayu bayo. Namun, dalam pemanfaatannya harus melalui persetujuan dari lembaga adat.
b. Hutan hak adat sebagai tempat rekreasi atau obyek wisata, bentang alam yang
berbukit-bukit dan panorama alam yang indah bisa ditawarkan sebagai obyek wisata. Selain itu, baik di dalam maupun di luar Hutan Hak Adat terdapat
beberapa danau seperti Danau Lingkat, Danau Kaca, Danau Nyalo dan lainnya yang bisa dikembangkan menjadi obyek daya tarik wisata alam.
4.6. Kondisi masyarakat sekitar Kawasan
Masyarakat Lempur merupakan masyarakat asli yang sudah lama dan secara turun temurun menempati daerah Lempur. Pada awal terbentuknya, masyarakat
Lempur hanya berjumlah 50 keluarga. Hal ini yang mendasari penamaan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur, dimana tumbi memiliki arti keluarga. Seiring
berjalannya waktu, jumlah keluarga yang menempati daerah ini semakin bertambah sampai saat sekarang. Mayoritas masyarakat bermata pencaharian
sebagai petani dan peladang. Sehingga sejak pagi hari masyarakat lempur sudah disibukkan dengan aktivitas berladangnya masing-masing, Pada sore hari mereka
baru kembali ke rumah masing-masing. Kepatuhan terhadap hukum adat membuat mereka terikat pada suatu kekerabatan yang erat, sehingga setiap diadakannya
kegiatan adat mereka pasti berkumpul bersama. Kehidupan bermasyarakat adat Lempur dipimpin oleh seorang Depati
Agung. Namun dalam menjalankan peraturan adat dan pengambilan keputusan, Depati Agung dibantu oleh Depati Suko Berajo dan Depati Anum. Ketiga pemuka
adat ini dibantu oleh depati-depati dan ninik mamak yang dikenal dengan istilah “Depati Nan Sepuluh dan Ninik Mamak Nan Berenam”. Gambar 7 menunjukkan
struktur kelembagaan adat Lekuk 50 Tumbi Lempur.
Gambar 7 Struktur kelembagaan adat Lekuk 50 Tumbi Lempur.
DEPATI AGUNG
DEPATI ANUM DEPATI SUKO BERAJO
DEPATI NAN BERENAM Lempur Mudik dan
Dusun Baru Lempur 1.
Depati Pulang 2.
Depati Serampas 3.
Depati Kerinci 4.
Depati Telago 5.
Depati Anggo 6.
Depati Naur DEPATI NAN BEREMPAT
Lempur Hilir dan Lempur Tengah
1. Depati Suko Berajo
2. Depati Muncak
3. Depati Mudo
4. Depati Nalo
Nenek Mamak Nan Batigo Lempur Mudik dan
Dusun Baru Lempur 1.
Kedemang Sri Memanti 2.
Manggung Sri Menanti 3.
Seri Paduko Rajo Nenek Mamak Nan Batigo
Lempur Hilir dan Lempur Tengah
1. Rajo Depati
2. Rajo Bujang
3. Raja Mangkuto Alam
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN