Analisis Kadar Amilosa Juliano 1971 Pembuatan kurva standar
10 darah manusia. Digunakan manusia sebagai objek pengujian indeks glikemik
karena metabolisme tubuh manusia sangat rumit sehingga sulit untuk ditiru secara in vitro Ragnhild et al. 2004. Relawan yang akan diuji sampel darahnya adalah
10 orang dengan persyaratan individu yang sehat dan tidak menderita penyakit diabetes kadar glukosa darah normal.
Pengukuran nilai IG pangan dilakukan dengan memberikan pangan uji dengan jumlah yang setara dengan 50 g karbohidrat kepada seluruh subyek
penelitian. Standar yang digunakan adalah glukosa murni. Sebelum pengambilan sampel darah, relawan harus menjalani puasa penuh kecuali air putih selama 10
jam mulai pukul 22.00 sampai pukul 08.00 keesokan harinya. Pada hari pengambilan sampel darah, relawan mengonsumsi 1 porsi bihun ubi jalar yang
jumlahnya setara dengan 50 g karbohidrat. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel darah.
Jumlah bihun ubi jalar yang dikonsumsi dihitung berdasarkan kesetaraan dengan 50 g karbohidrat glukosa murni Rimbawan dan Siagian 2004.
Kesetaraan tersebut dihitung dari total karbohidrat by difference yang didapat pada analisis proksimat. Jumlah bihun yang dikonsumsi ditentukan dengan rumus
berikut:
Sampel darah yang diambil sebanyak ± 20µ L finger prick capillary blood sampel method setiap 30 menit selama 2 jam. Pengambilan darah juga dilakukan
untuk menguji kadar IG glukosa murni dengan prosedur yang sama dengan pengambilan darah pada sampel bihun ubi jalar. Pengukuran kadar gula darah
dilakukan dengan alat Glucometer One Touch Ultra.
Kadar glukosa darah pada waktu setiap pengambilan sampel di plot pada dua sumbu, yaitu sumbu waktu pengambilan glukosa darah X dan sumbu kadar
glukosa darah Y. Indeks glikemik ditentukan dengan membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur IG-nya dengan glukosa standar
dengan rumus berikut :
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor dan dua kali pengulangan.
Faktor pertama A adalah varietas Ayamurasaki, Beta-1, dan Sawentar dan faktor kedua B adalah proses modifikasi native dan termodifikasi.
Y
ijz
= Nilai respon yang timbul akibat varietas ke-i, proses modifikasi ke-j, dan ulangan ke-z
µ = nilai rata-rata umum