Kategorisasi data penelitian Deskripsi Data Penelitian

47 hipotesa alternatif dapat diterima apabila p0.05. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Korelasi Harga Diri dengan Asertifitas r p Keterangan 0.682 0.000 Berkorelasi positif Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh nilai r xy = 0.682 dengan nilai p = 0.000 p0.05, yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dan asertifitas pada remaja. Hubungan positif artinya, jika harga diri tinggi, maka asertifitas remaja juga tinggi. Sebaliknya, jika harga diri rendah, maka asertifitas remaja juga rendah.

D. Deskripsi Data Penelitian

1. Kategorisasi data penelitian

Berdasarkan deskripsi data penelitian, dapat dilakukan pengelompokan terhadap yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini berdasarkan asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. a. Variabel harga diri Deskripsi data yang diperoleh dari skor skala harga diri dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Deskripsi Skor Harga Diri Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Harga Diri 62 126 99.18 11.78 35 140 87.5 17.5 Berdasarkan data pada Tabel 11. dapat dilihat bahwa rata-rata skor empirik skala harga diri adalah 99.18 dengan standar deviasi sebesar 11.78 dan rata-rata skor hipotetik 87.5 dengan standar deviasi 17.5. Hal ini menunjukkan bahwa rata- Universitas Sumatera Utara 48 rata empirik lebih tinggi daripada rata-rata hipotetik. Artinya adalah bahwa harga diri pada subjek penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan populasi. Pada penelitian ini, subjek penelitian akan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan skor harga dirinya, yaitu tinggi dan rendah. Untuk mengelompokkan subjek penelitian ke dalam masing-masing kelompok terlebih dahulu akan dihitung besarnya standar eror pengukuran dengan rumusan sebagai berikut: 1 xx x e r S S   Besarnya nilai S e akan memperlihatkan kisaran estimasi skor sebenarnya pada taraf kepercayaan tertentu. Selanjutnya nilai S e akan digunakan untuk melihat nilai Z pada tabel deviasi normal.   e S Z X 2   r xx ’ = koefisien reliabilitas skala S x = deviasi standar skor S e = eror standar dalam pengukuran  = taraf kepercayaan pengukuran Untuk Skala Harga Diri dengan rata-rata = 99.18 yang dibulatkan menjadi 99, standar deviasi = 11.78 dan r xx ’ = 0.906 pada taraf kepercayaan 95, maka nilai Z tabel adalah 1.96, sehingga diperoleh standar eror pengukuran harga diri sebesar:   61 . 3 906 . 1 78 . 11    e e S S Universitas Sumatera Utara 49 Gambaran kecermatan skor skala harga diri adalah 1.963.61 = 7.07 yang dibulatkan menjadi ± 7, maka fluktuasi skor menjadi 99 ± 7, sehingga diperoleh skor X ≥ 106 untuk skor harga diri tinggi dan X ≤ 92 untuk skor harga diri rendah. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan maka gambaran skor harga diri dapat dilihat dalam Gambar 2. Adapun untuk kasus membagi kategori ke dalam dua kategori dapat dilakukan dengan menggunakan batas kisaran skor atau fluktuasi skor mean seperti ilustrasi di bawah ini. Gambar 2. Fluktuasi Skor Rata-rata Harga Diri __...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__...__ 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 Pada ilustrasi di atas, dengan mean skor sebesar 99, maka batas skor untuk kategori harga diri tinggi dimulai dari skor 99 + 7 = 106, sedangkan batas skor untuk kategori harga diri rendah dimulai dari skor 99 – 7 = 92. Remaja yang memperoleh skor 107 misalnya, dapat dikatakan memiliki harga diri yang tinggi, sedangkan siswa yang memiliki skor 90 misalnya, dapat dikatakan memiliki harga diri yang rendah. Sementara itu, siswa yang memiliki skor diantara 92 dan 106 tidak perlu diklasifikasikan, karena tujuan semula memang hanya untuk memisahkan subjek ke dalam dua kategori saja. Berdasarkan data di atas, maka kategorisasi skor harga diri dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Kategorisasi Data Empirik Harga Diri Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Harga Diri X ≤ 92 Rendah 33 28.69 X ≥ 106 Tinggi 27 23.47 Universitas Sumatera Utara 50 Berdasarkan tabel 12. dapat dilihat bahwa 28.69 33 orang dari subjek penelitian memiliki harga diri yang rendah, dan 23.47 27 orang memiliki harga diri yang tinggi. b. Variabel skor asertifitas Deskripsi data yang diperoleh dari skor skala asertifitas dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Deskripsi Skor Asertifitas Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Asertifitas 50 86 68.19 7.17 25 100 62.5 12.5 Berdasarkan data pada Tabel 13. dapat dilihat bahwa rata-rata skor empirik skala asertifitas adalah 68.19 dengan standar deviasi sebesar 7.17 dan rata-rata skor hipotetik 62.5 dengan standar deviasi 12.5. Artinya adalah bahwa harga diri pada subjek penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan populasi. Berdasarkan data di atas, maka kategorisasi skor harga diri dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kategorisasi Data Empirik Asertifitas Variabel Kriteria Kategori Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Asertifitas X X  1.SD X 61.02 Rendah 19 16.5 X  1.SD  X  X 1.SD 61.02  X 75.36 Sedang 81 70.4 X  1.SD  X X  75.36 Tinggi 15 13.1 Berdasarkan tabel 14. dapat dilihat bahwa 13,1 15 orang dari subyek penelitian memiliki asertifitas yang tinggi, 70,4 81 orang memiliki asertifitas yang sedang, dan 16,5 19 orang memiliki asertifitas yang rendah. Berdasarkan pengkategorisasian variabel harga diri dan asertifitas, gambaran penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 15. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 15. Penyebaran Subjek Berdasarkan Hubungan Harga Diri dan Asertifitas Asertifitas Harga Diri Tinggi Sedang Rendah Tinggi 15 18 0 Rendah 0 8 19 Dari Tabel 15. terlihat bahwa jumlah subjek yang memiliki harga diri tinggi dengan asertifitas tinggi sebanyak 15 orang, jumlah subjek yang memiliki harga diri tinggi dengan asertifitas sedang sebanyak 18 orang, jumlah subjek yang memiliki harga diri rendah dengan asertifitas rendah sebanyak 19 orang, jumlah subjek yang memiliki harga diri rendah dengan asertifitas sedang sebanyak 8 orang, sedangkan subjek yang memiliki harga diri rendah dengan asertifitas tinggi, dan subjek yang memiliki harga diri tinggi dengan asertifitas rendah tidak ditemui.

2. Gambaran asertifitas berdasarkan usia