Pembuatan Senyawa Metil -9,10-dihidroksi Stearat Campuran Pembuatan Senyawa 9,10-dihidroksi N,N-bis2-hidroksietil Stearamida campuran

3.4.2. Pembuatan Senyawa Metil -9,10-dihidroksi Stearat Campuran

20 ml HCOOH 90 dimasukkan kedalam labu leher tiga ditambah 10 ml H 2 O 2 30 setetes demi setetes ditambah 1 ml H 2 SO 4p diaduk pada suhu ±4 o C selama 1 jam dan ditambah 20 g metil oleat melalui corong penetes Campuran diaduk pada suhu 40-45 o C selama 2 jam didiamkan selama 1 malam dirotarievaporasi Residu pelarut ditambah 50 ml dietil eter dicuci dengan 10 ml NaOH 2 N dicuci dengan akuades sebanyak 2 kali masing-masing 10 ml Lapisan ataseter Lapisan bawahair dikeringkan dengan CaCl 2 anhidrous disaring dirotarievaporasi Hasil Analisa FT-IR Penentuan Bilangan Iodin Harga HLB dikeringkan dengan Na 2 SO4 anhidrous disaring Residu Filtrat Residu Filtrat Universitas Sumatera Utara

3.4.3. Pembuatan Senyawa 9,10-dihidroksi N,N-bis2-hidroksietil Stearamida campuran

0,05 mol metil 9,10 dihidroksi stearat dimasukkan kedalam labu leher dua ditambahkan 0,1 mol dietanolamin ditambahkan CH 3 ONa 5g dalam 20 ml metanol dirangkai alat refluks dipanaskan pada suhu 80-90 o C sambil diaduk selama 5 jam dirotarievaporasi diekstraksi dalam 100 ml dietil eter dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing-masing 25 ml. ditambahkan Na 2 SO 4 anhidrous didiamkan selama 45 menit disaring dirotarievaporasi Campuran Residu Lapisan atas Lapisan bawah Filtrat Hasil Residu Analisa FT-IR Penentuan harga HLB pelarut Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1. Pembuatan Metil Oleat

Pembuatan metil oleat dilaksanakan di laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan. Asam oleat yang digunakan diperoleh dari salah satu industri oleokimia di Sumatera Utara. Metil oleat diperoleh melalui reaksi esterifikasi asam oleat dengan metanol dalam pelarut benzena menggunakan katalis H 2 SO 4p pada suhu 70-80°C. Hasil pemeriksaan melalui analisis spektroskopi FT-IR memberikan spektrum dengan puncak-puncak vibrasi 3008,21 cm -1 ; 2927,79 cm -1 ; 2854,76 cm -1 ; 1743,75 cm -1 ; 1464,41 cm -1 – 1436,14 cm -1 ;1245,61 cm -1 ;1196,56 cm -1 ; 1171,46cm -1 dan 721,3 cm -1 gambar 4.1. Sedangkan spektrum FT-IR dari asam oleat memberikan spektrum dengan puncak-puncak vibrasi 3654,61 cm -1 ; 3008,74 cm -1 ; 2925,51-2854 cm -1 ; 2673,20 cm -1 ; 1711,53 cm -1 ; 1464,66 – 1412,83 cm -1 ; 1245,84 cm -1 ; 940,13 cm -1 ; 723,55 cm -1 lampiran A. Gambar 4.1. Spektrum FT-IR Metil Ester Asam Oleat Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Sintesis Bahan Surfaktan Anionik Kalium 9,10-Dihidroksi Stearat Dan Surfaktan Nonionik 9,10-Dihidroksi-N- (2-Etanol) Stearamida Dari Asam Oleat

2 47 67

Sintesis 9-n-Pentoksi 10-Hidroksi n-Pentil Stearat Campuran Dari Asam Oleat

0 37 64

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

4 92 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

3 17 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 12

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 2

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 4

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 21

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 3

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 8