Pembuatan Metil Oleat Pembuatan Senyawa Metil 9,10-dihidroksi Sterat Campuran

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1. Pembuatan Metil Oleat

Pembuatan metil oleat dilaksanakan di laboratorium Kimia Organik FMIPA USU Medan. Asam oleat yang digunakan diperoleh dari salah satu industri oleokimia di Sumatera Utara. Metil oleat diperoleh melalui reaksi esterifikasi asam oleat dengan metanol dalam pelarut benzena menggunakan katalis H 2 SO 4p pada suhu 70-80°C. Hasil pemeriksaan melalui analisis spektroskopi FT-IR memberikan spektrum dengan puncak-puncak vibrasi 3008,21 cm -1 ; 2927,79 cm -1 ; 2854,76 cm -1 ; 1743,75 cm -1 ; 1464,41 cm -1 – 1436,14 cm -1 ;1245,61 cm -1 ;1196,56 cm -1 ; 1171,46cm -1 dan 721,3 cm -1 gambar 4.1. Sedangkan spektrum FT-IR dari asam oleat memberikan spektrum dengan puncak-puncak vibrasi 3654,61 cm -1 ; 3008,74 cm -1 ; 2925,51-2854 cm -1 ; 2673,20 cm -1 ; 1711,53 cm -1 ; 1464,66 – 1412,83 cm -1 ; 1245,84 cm -1 ; 940,13 cm -1 ; 723,55 cm -1 lampiran A. Gambar 4.1. Spektrum FT-IR Metil Ester Asam Oleat Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, hasil analisis kromatografi gas terhadap metil ester asam oleat memberikan kromatogram dengan komposisi asam lemak yang terdiri dari C 12 = 0,1694, C 14 = 2,35, C 16 = 4,1875, C 18 = 0,7674, C 18:1 = 76,57, C 18:2 = 4,39 lampiran B. Harga bilangan iodin dari senyawa metil oleat yang diperoleh sebesar 57,99 lampiran C. Hasil penentuan harga HLB metil oleat sebesar 2,46 lampiran D.

4.1.2. Pembuatan Senyawa Metil 9,10-dihidroksi Sterat Campuran

Pembuatan senyawa metil 9,10-dihidroksi stearat campuran diperoleh melalui epoksidasi metil ester asam oleat dengan asam performat yang dilanjutkan dengan hidrolisis. Asam performat yang digunakan diperoleh dari reaksi antara HCOOH 90 dan H 2 O 2 30 menggunakan katalis H 2 SO 4p yang selanjutnya diikuti penambahan metil oleat yang direfluks pada suhu 40-45ºC. Dalam hal ini, ikatan π dari metil o leat yang tidak jenuh akan membentuk cincin epoksida dan selanjutnya diikuti hidrolisis menghasilkan senyawa diol metil 9,10-dihidroksi stearat campuran. Hasil pemeriksaan spektroskopi FT-IR memberikan spektrum dengan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3426,04 cm -1 ; 3004,38 cm -1 ; 2926,22 cm -1 ; 2854,77 cm -1 ; 1743,03 cm -1 ; 1464,72 cm -1 – 1436,59 cm -1 ; 1196,9 cm -1 ; 1171,82 cm -1 dan 723,48 cm - 1 gambar 4.2. Gambar 4.2 Spektrum FT-IR Senyawa Metil-9,10-dihidroksi Stearat Campuran Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Pembuatan Senyawa 9,10-dihidroksi N,N-bis2-hidroksietil Stearamida

Dokumen yang terkait

Sintesis Bahan Surfaktan Anionik Kalium 9,10-Dihidroksi Stearat Dan Surfaktan Nonionik 9,10-Dihidroksi-N- (2-Etanol) Stearamida Dari Asam Oleat

2 47 67

Sintesis 9-n-Pentoksi 10-Hidroksi n-Pentil Stearat Campuran Dari Asam Oleat

0 37 64

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

4 92 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

3 17 69

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 12

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 2

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 4

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 21

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 3

Sintesis Gliseril 9,10-Dihidroksi Stearat Dari Mono Gliserida Oleat Campuran Yang Diperoleh Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Menggunakan Katalis NaOH

0 0 8