3.4 Faktor yang mempengaruhi pemilihan sisi pada prosedur intravena
Umur pasien misalnya pada anak-anak, pemilihan sisi adalah sangat penting dan mempengaruhi berapa lama IV akan berakhir. Prosedur yang
diantisipasi misalnya jika pasien harus menerima jenis terapi tertentu atau mengalami beberapa prosedur seperti pembedahan pilih vena yang tidak
terpengaruh oleh apapun. Aktivitas pasien seperti gelisah, bergerak dan perubahan tingkat kesadaran. Jenis IV dan durasi terapi IV jangka panjang memerlukan
pengukuran untuk memelihara vena, pilih vena yang kuat dan baik. Ketersediaan vena perifer, bila sangat sedikit vena yang ada, pemilihan sisi dan rotasi harus
berhati-hati menjadi sangat penting; jika sedikit vena yang tersedia, pertimbangan untuk memberikan akses vena pengganti. Terapi IV sebelumnya, flebitis
sebelumnya membuat vena menjadi tidak baik untuk digunakan. Pembedahan sebelumnya, jangan gunakan ekstremitas yang terkena pada pasien dengan
kelenjar limfe yang telah diangkat sebelumnya misalnya pasien mastektomi tanpa izin dari dokter. Sakit sebelumnya jangan gunakan ekstremitas yang sakit
pada pasien dengan stroke. Permintaan pasien, jika mungkin pertimbangkan kesukaan alami pasien untuk memilih sebelah kiri atau kanan Weinstein, 2000.
3.5 Peralatan dalam prosedur pemasangan intravena
Seleksi dan penyiapan peralatan yang benar memungkinkan pemasangan selang intravena menjadi aman dan cepat. Peralatan standar meliputi larutan yang
benar, jarum yang sesuai, set infus bayi dan anak-anak membutuhkan infus dengan tetesan mikro 60 tetesml dan sering juga membutuhkan peralatan
Universitas Sumatera Utara
pengontrol volume, selang intravena, alkohol dan swab pembersih yodium- povidon, turniket, papan penyangga lengan, kasa atau balutan transparan dan
larutan atau salep yodium-povidon, plester, handuk untuk diletakkan di bawah tangan klien, tiang IV, sarung tangan sekali pakai, dan gown IV Potter Perry,
2005.
3.6 Prosedur pemasangan intravena
Adapun prosedur pemasangan intravena meliputi identifikasi klien dan jelaskan prosedur, ganti pakaian klien menjadi pakaian khusus untuk tindakan IV.
Atur peralatan di atas meja yang terpasang di samping tempat tidur atau meja di atas tempat tidur. Identifikasi vena yang dapat diakses untuk pemasangan jarum
IV atau kateter. Jangan lupa cuci tangan. Buka kemasan steril dengan menggunakan teknik steril. Periksa larutan dengan menggunakan lima benar
pemberian obat, pastikan larutan telah dicampurkan dengan zat tambahan yang diresepkan seperti kalium dan vitamin jika diprogramkan. Buka set infus,
pertahankan sterilitas di kedua ujungnya. Tempatkan klem yang dapat digeser tepat di bawah bilik tetesan dan gerakkan klem penggeser ke posisi penghentian
aliran infus. Masukkan set infus ke dalam kantong cairan. Isi selang infus. Pilih vena distal untuk digunakan.
Apabila di tempat insersi jarum terdapat banyak bulu badan, gunting bulu- bulu tersebut. Apabila memungkinkan, letakkan ekstremitas pada posisi
dependen. Pasang turniket sepuluh sampai duabelas cm di atas tempat insersi. Turniket harus menghambat aliran vena, bukan aliran arteri. Periksa denyut distal.
Universitas Sumatera Utara
Pilih vena yang berdilatasi dengan baik. Kenakan sarung tangan steril sekali pakai. Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, dan dengan gerakan
sirkular dari tempat insersi ke daerah luar dengan menggunakan larutan yodium- povidon, biarkan sampai kering apabila klien alergi terhadap yodium popidon
gunakan alkohol 70 selama 30 detik. Lakukan pungsi vena. Fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari di atas
vena dan dengan meregangkan kulit berlawanan dengan arah insersi lima sampai tujuh cm dari arah distal ke tempat pungsi vena. ONC dengan insersi bevel yang
merupakan bagian ujung jarum yang miring membentuk sudut 20 sampai 30 derajat. Jarum kupu-kupu, tempatkan jarum dengan membentuk sudut 20 sampai
30 derajat dengan bevel di bagian atas sekitar 1 cm dari arah distal ke tempat pungsi vena. Lihat aliran balik melalui selang jarum, yang mengindikasikan
bahwa jarum telah memasuki vena. Rendahkan jarum sampai hampir menyentuh kulit. Masukkan lagi kateter sekitar seperempat inci ke dalam vena dan kemudian
longgarkan stylet. Lanjutkan memasukkan kateter yang fleksibel atau jarum kupu- kupu sampai hub berada di tempat pungsi vena. Stabilkan kateter dengan salah
satu tangan, lepaskan turniket dan lepaskan stylet dari ONC. Hubungkan adapter jarum infus ke hub ONC atau jarum. Lepaskan klem penggeser untuk memulai
aliran infus dengan kecepatan tertentu untuk mempertahankan kepatenan selang intravena. Fiksasi kateter IV atau jarum. Tulis tanggal, waktu pemasangan selang
IV, ukuran jarum, dan tanda tangan serta inisial perawat. Buang sarung tangan dan persediaan yang digunakan lalu cuci tangan. Tulis catatan perawat tentang
tipe cairan tempat insersi kecepatan aliran ukuran dan tipe kateter IV atau jarum
Universitas Sumatera Utara
dan waktu infus dimulai, catat respon terhadap cairan IV jumlah yang diinfuskan dan integritas serta kepatenan sistem IV Potter Perry, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan respon cemas anak usia sekolah terhadap
pemasangan intravena. Berdasarkan tinjauan pustaka respon cemas anak saat dirawat di rumah sakit seperti perpisahan, sakit pada tubuh dan respon emosinya
adalah tingkah laku protes, bosan, kesepian, frustasi, menarik diri, regresi, dan merengek Hidayat, 2005. Namun dengan adanya dukungan keluarga akan
memberikan rasa nyaman kepada anak pada saat pemasangan intravena. Sehingga pada saat petugas kesehatan melakukan pemasangan intravena diharapkan anak
bisa bersifat kooperatif.
Universitas Sumatera Utara