Karakteristik Pembelajaran IPS di SMPMTs

23 dalam mengkonstruk pengetahuan dan sikap dari disiplin akademik sebagai suatu pengalaman khusus. 3 Social studes programs reflect the changing nature of knowledge, fostering, entirely new and highly integrated approaches to resolving issues of significance to humanity. Program pendidikan IPS mencerminkan perubahan pengetahuan, mengembangkan sesuatu yang baru dan menggunakan pendekatan terintegrasi untuk memecahkan isu secara manusiawi Kesimpulannya bahwa karakteristik pembelajaran IPS secara umum merupakan pendidikan kognitif sebagai dasar partisipasi sosial. Artinya pusat perhatian utama pembelajaran IPS adalah pengembangan murid sebagai aktor sosial yang cerdas, tidak berarti dan memang tidak bisa hanya dikembangkan aspek kecerdasan rasionalnya.

3. Kesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Peserta didik mulai belajar dari sesuatu yang sangat sederhana, kemudian berkembang menuju pemahaman yang lebih komplek. Peserta didik belajar dari stimulus –stimulus yang hadir, kemudian merespon dengan berbagai kemungkinan dan banyak cara. Dalam belajar, peserta didik melakukan berbagai tingkah laku, antara lain mengamati, mencerna dalam pikiran, menirukan, menerapkan dalam situasi lain, dan sebagainya. Pada saat mencerna dalam pikiran, mulai timbul pertanyaan. Pertanyaan tersebut merupakan salah satu wujud respon terhadap 24 stimulus yang hadir. Selama proses belajar peserta didik baik secara umum maupun secara khusus belajar IPS, tidak selalu berjalan lancar. Peserta didik terkadang mempunyai masalah dalam belajar yang disebut kesulitan belajar. Koestoer dan Hadisuparto 1978: 95-106 mengatakan tahap pertama yang paling efisien dalam mendiagnosa kesulitan-kesulitan belajar peserta didik yakni sejauh mana peserta didik dapat mencapai berbagai tujuan yang diharapkan sekolah. Tahap berikutnya adalah memperkirakan sebab, tahap ini berdasarkan asumsi bahwa kita tidak dapat menggambil keputusan secara bijaksana bagaimana membantu peserta didik mengatasi kesulitannya. Sunarta 1985: 7 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar atau suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang disebabkan adanya hambatan, ancaman, dan gangguan dalam belajar. Supriyono 25 2003: 77 menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana peserta didik atau anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sesuai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan- hambatan tertentu sehingga mengganggu proses belajar dan pencapaian hasil belajar.

b. Faktor Kesulitan Belajar