BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Keseluruhan dari hasil penelitian akan dijelaskan pada bab ini. Pembahasan akan dimulai dari gambaran umum pada subjek penelitian yang akan
dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian.
1. ANALISA DATA 1.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Dalam penelitian ini, terdapat 18 subjek penelitian, dimana tiap-tiap subjek bekerja sebagai penjahit. Berdasarkan umur subjek penelitian, maka diperoleh
kategori umur subjek seperti yang tertera pada diagram berikut:
Tabel 4. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
30 ‐ 40 tahun 50
30 tahun 33
40 tahun 17
Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data pada diagram diatas terlihat bahwa subjek yang berumur di bawah 30 tahun sebanyak 6 orang 33,33, subjek yang berumur antara 30
sampai dengan 40 sejumlah 9 orang 50, dan subjek yang berumur di atas 40 tahun ada sebanyak 3 orang 16,66. Di sini terlihat bahwa setengah dari seluruh
pekerja di Rumah Mode Widuri yang dijadikan subjek penelitian berumur antara kisaran 30 tahun hingga 40 tahun.
2. HASIL UJI HIPOTESIS
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aromaterapi terhadap penurunan kelelahan kerja. Metode analisa data
yang tepat untuk digunakan adalah uji wilcoxon terhadap kelompok eksperimen yang diberikan pretest dan posttest berupa skala kelelahan kerja yang terdiri dari
20 daftar pertanyaan mengenai kelelahan yang bertujuan untuk membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberi perlakuan treatment berupa aromaterapi.
Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh aromaterapi terhadap penurunan kelelahan kerja”. Pengujian hipotesa dalam
penelitian ini menggunakan uji wilcoxon dan analisis hasil penelitian ini ialah dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS for windows versi 17.0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation Minimum
Maximum pre
18 39.06
8.214 25
60 post
18 34.44
7.838 23
54
Tabel ini menunjukkan hasil penelitian bahwa terjadi penurunan rata-rata mean kelelahan kerja yang bermakna setelah diberikannya aromaterapi secara
inhalasi. Mean sebelum diberikannya aromaterapi adalah sebesar 39.06 SD = 8.214 yang menurun menjadi 34.44 SD = 7.838 setelah diberikan aromaterapi
secara inhalasi.
Tabel 6. Rank
Ranks
N Mean Rank
Sum of Ranks post - pre
Negative Ranks 16
a
8.50 136.00
Positive Ranks
b
.00 .00
Ties 2
c
Total 18
a. post pre b. post pre
c. post = pre
Tabel ini menunjukkan bahwa dari 18 orang pekerja yang dijadikan subjek pada penelitian ini, ada sebanyak 16 orang pekerja yang mengalami penurunan
skor kelelahan kerja setelah diberikan aromaterapi treatment secara inhalasi.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 2 orang pekerja tidak mengalami penurunan kelelahan kerja ataupun peningkatan kelelahan kerja.
Tabel 7. Test Statistics
Test Statistics
b
post - pre Z
-3.523
a
Asymp. Sig. 2-tailed .000
a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Tabel diatas menunjukkan hasil uji statistik aromaterapi terhadap penurunan kelelahan kerja yang terlihat memiliki taraf signifikansi 0.000 p
≤ 0.05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian aromaterapi secara inhalasi
efektif terhadap penurunan kelelahan kerja.
3. PEMBAHASAN