PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Sebanyak 2 orang pekerja tidak mengalami penurunan kelelahan kerja ataupun peningkatan kelelahan kerja. Tabel 7. Test Statistics Test Statistics b post - pre Z -3.523 a Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Tabel diatas menunjukkan hasil uji statistik aromaterapi terhadap penurunan kelelahan kerja yang terlihat memiliki taraf signifikansi 0.000 p ≤ 0.05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian aromaterapi secara inhalasi efektif terhadap penurunan kelelahan kerja.

3. PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, hasil yang di dapat adalah ada pengaruh aromaterapi terhadap penurunan kelelahan kerja pada pekerja jahit di Rumah Mode Widuri. Peneliti membandingkan kelelahan kerja subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi secara inhalasi dalam satu kelompok yaitu kelompok treatment dalam penelitian ini. Kelelahan kerja menurut Suma’mur 1989 secara umum ialah gabungan antara kelelahan mental psikis yang mempengaruhi pikiran dan perasaan seperti yang disebabkan oleh pekerjaan yang berulang Universitas Sumatera Utara repetitive serta stres, dan kelelahan ototfisik yang mempengaruhi organ-organ tubuh seperti yang disebabkan oleh kerja berat atau sewaktu bekerja dengan menggunakan otot terus-menerus. Anoraga 2009 mengemukakan bahwa kelelahan pada umumnya ditimbulkan oleh pelaksanaan dan kegiatan yang tidak menarik, monoton dan berulang-ulang repetitif. Selain itu, Green 1992 menambahkan bahwa kelelahan dapat juga disebabkan oleh faktor psikologis seperti: konflik-konflik mental, monotomi pekerjaan, bekerja karena keadaan terpaksa, dan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk. Adapun indikator kelelahan kerja tersebut ialah yang pertama yaitu pelemahan kegiatan yang ditandai dengan gejala perasaan berat di kepala, badan merasa lelah, kaki merasa berat, menguap, merasa kacau pikiran, mengantuk, merasa ada beban pada mata, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, dan merasa ingin berbaring. Selanjutnya pelemahan motivasi yang ditandai dengan gejala lelah berbicara, menjadi gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatumemusatkan perhatian, cenderung untuk lupa, tidak tekun dalam pekerjaannya, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap, dan tidak dapat tekun dalam bekerja. Yang terakhir ialah pelemahan fisik ditandai dengan gejala sakit kepala, kekakuan di bahu, merasa nyeri di punggung, merasa pernapasan tertekan, tremor pada anggota badan, merasa kurang sehat, haus, suara serak, spasme dari kelopak mata, dan merasa pening. Pemberian aromaterapi treatment dilakukan selama 3hari dari mulai tanggal 24 – 26 April 2014. Sebelum diberikan aromaterapi treatment kepada Universitas Sumatera Utara subjek penelitian, sehari sebelumnya telah dilakukan pretest kepada subjek penelitian. Pemberian aromaterapi dilakukan selama tiga hari. Dihari ketiga setelah subjek penelitian mendapatkan treatment pemberian aromaterapi, kemudian diberikan posttest kepada subjek penelitian. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi penurunan kelelahan kerja pada subjek penelitian setelah diberikannya aromaterapi secara inhalasi. Pemberian aromaterapi sebagai upaya menurunkan kelelahan kerja ini dilakukan sesuai dengan teori Koensoemardiyah 2009 yang mengatakan bahwa aromaterapi merupakan suatu metode yang menggunakan minyak atsiri sebagai komponen utama untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga mempengaruhi kesehatan emosi seseorang. Manfaat Aromaterapi yang menggunakan minyak lavender dipercaya dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang carminative setelah lelah beraktivitas Dewi dalam penelitian Aromaterapi Lavender sebagai Media Relaksasi. Ini terbukti dari hasil perubahan kelelahan kerja subjek penelitian yang dapat dilihat dari perubahan skor kelelahan kerja sebelum diberikannya aromaterapi dengan setelah diberikannya aromaterapi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata skor kelelahan kerja pada saat pretest yaitu sebesar 39.06 SD = 8.214 yang menurun menjadi 34.44 SD = 7.838 pada saat posttest. Pada saat sebelum dan sesudah diberikannya aromaterapi treatment diperoleh perbedaan secara signifikan sebesar p = 0.000 dengan α = 0.05 p 0.05. Dari hasil tersebut maka dapat dijelaskan bahwa hipotesa yang menyebutkan bahwa ada pengaruh aromaterapi Universitas Sumatera Utara terhadap kelelahan kerja Ha diterima. Hal ini sesuai dengan pendapat Hutasoit 2002 yang menyebutkan bahwa aromaterapi dapat digunakan untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta membangkitkan jiwa raga. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan dengan memberikan aromaterapi kepada subjek penelitian adalah untuk mengatasi berbagai masalah fisik seperti pegal, sakit kepala, dan kelelahan Agusta, 2000. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aromaterapi dapat menurunkan kelelahan kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN