1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kecamatan Purworejo Klampok secara administratif terletak di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, sedangkan secara geografis
Kecamatan Purworejo Klampok terletak di jalan utama Semarang- Purwokerto. Sebelah utara Kecamatan Purworejo Klampok berbatasan dengan Kabupaten
Purbalingga, sebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Susukan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen, sedangkan sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Mandiraja. Kecamatan Purworejo Klampok bisa dikatakan strategis, karena dapat dijangkau dengan berbagai macam moda
transportasi darat, selain itu di Kecamatan Purworejo Klampok terdapat banyak sekolah baik negeri maupun swasta. Letak yang strategis memungkinkan siswa
untuk lebih nyaman dalam melakukan aktifitas belajarnya. Kemajuan suatu bangsa dapat dicapai melalui penataan yang baik, dalam
hal struktur maupun infrastruktur terutama dalam bidang pendidikan. Upaya meningkatkan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikan harkat dan
martabat manusia Indonesia. Menciptakan manusia yang berkualitas, tentu tidak terlepas dari dunia
pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan mandiri sehingga pendidikan juga dituntut untuk
memiliki kualitas yang baik.
2
Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus tetap diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan semakin termotivasi dan belajar, daya kreativitasnya akan semakin meningkat, semakin
positif sikapnya, semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan semakin mantap pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
Tujuan pendidikan nasional yang tertuang pada Undang-Undang RI no.20 tahun 2003 pasal 3, berisikan tentang sistem pendidikan nasional yaitu untuk
perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Sumaatmadja 1997 : 22 pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu proses yang berlandaskan usaha yang sadar akan tujuan,
yang kegiatannya diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses pendidikan itu berwawasan kepentingan anak didik sekaligus sebagai anggota masyarakat.
Menurut Mursell dalam buku Sumaatmadja 1997 : 100 pengajaran dapat dikatakan berhasil dengan baik jika hasilnya tahan lama dan dapat digunakan
secara praktis dalam kehidupan oleh anak didik yang mempelajarinya. Penyebab lain yang mendorong keberhasilan dalam mengajar yaitu pada
metode pengajaran dalam penyampaian materi pelajaran dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
3
Model pembelajaran pada dasarnya berlandaskan hubungan terpadu antara mengajar dan belajar. Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh guru, pada dasarnya suatu kiat yang diterapkan oleh guru dalam menciptakan suasana pendidikan yang serasi dalam merealisasikan tujuan.
Oleh karena itu seorang guru yang baik adalah perpaduan antara pekerja lapangan yang praktis dan terampil dengan seniman yang mampu menciptakan
suasana pendidikan menjadi hidup serta nyaman Sumaatmadja 1997:103 . Metode mengajar adalah salah satu faktor yang menentukan proses
kegiatan belajar mengajar dapat tercapai dengan baik atau tidak. Seorang pengajar atau guru perlu memiliki berbagai metode mengajar agar pelajaran
yang disampaikan tidak membosankan atau dengan mudah dapat diterima dengan mudah oleh siswa sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang
memuaskan. Proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan
langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini yang harus dilakukan adalah menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai. Hasil observasi di SMA Negeri 1 Purworejo Klampok dengan salah satu
guru pengampu mata pelajaran geografi yaitu : Drs.Nugroho bahwa metode pengajaran yang digunakan dalam penyampaian materi geografi dalam sekolah
tersebut dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan yaitu pada kompetensi dasar pelestarian lingkungan hidup
dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan yang diajarkan pada kelas
4
XI IPS dimana kelas XI IPS 1 oleh guru diajarkan dengan menggunakan metode ceramah sedangkan pada kelas XI IPS 2 diajarkan dengan
menggunakan metode CIRC. Kedua kelas tersebut diajarkan materi yang sama namun dalam metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan cara yang
berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada kelas tersebut.
Perbedaan metode pada proses pembelajaran pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara tersebut akan
menghasilkan perbedaan hasil belajar, sehingga dengan penelitian ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Belajar
Geografi Dengan Metode CIRC Cooperative Integrated Reading Composition Dan Metode Ceramah Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 20082009”.
B. RUMUSAN MASALAH