Normalitas Homogenitas Uji Prasyarat

45

3. Uji Prasyarat

Uji analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian menggunakan Uji T. Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan homogenitas.

a. Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan sebaran data untuk mengetahui persyaratan pengujian statistik pada hipotesis. Pengujian kenormalan sampel dilakukan pada rerata skor keterampilan proses sains dan gain skor penguasaan materi peserta didik. Rerata skor keterampilan proses sains diperoleh dari hasil keterampilan proses sains peserta didik pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 dibagi dengan banyaknya pertemuan atau dapat dirumuskan sebagai berikut: = + + 12 Keterangan: = Rerata skor keterampilan proses sains = skor keterampilan proses sains peserta didik pertemuan 1 = skor keterampilan proses sains peserta didik pertemuan 2 = skor keterampilan proses sains peserta didik pertemuan 3 N = jumlah pertemuan 46 Gain skor penguasaan materi diperoleh berdasarkan hasil post-test dikurangi dengan pre-test peserta didik atau dapat dirumuskan sesuai dengan persamaan 10. Penelitian ini, uji normalitas dilakukan menggunakan program IBM SPSS statistics versi 20 dengan uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah apabila hasil perhitungan pada uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi normal Sugiyono Agus, 2015: 323.

b. Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang digunakan sebagai objek penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada rerata skor keterampilan proses sains dan gain skor penguasaan materi peserta didik. Rerata skor keterampilan proses sains diperoleh berdasarkan persamaan 12. Gain skor penguasaan materi diperoleh berdasarkan persamaan 10. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan program IBM SPSS statistics versi 20 dengan uji levene statistic. Kriteria yang digunakan adalah apabila hasil perhitungan pada uji 47 levene statistic dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data memiliki varians homogen.

4. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI)

2 15 66

PERBEDAAN KEBERHASILAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PENINGKATAN RANAH KOGNITIF PESERTA DIDIK.

0 8 98

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL.

1 11 33

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 8 247

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 3 BANTUL.

2 4 313

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, PENGETAHUAN PROSEDURAL, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 0 172

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN MODEL BERBASIS PROYEK DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN.

0 0 253

Keefektifan Pembelajaran Fisika Model Direct Instruction Ditinjau dari Penguasaan Materi, Kemampuan Psikomotor, dan Kerjasama Siswa Sma Kolombo Sesuai Kurikulum 2013.

0 0 2

121 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SAINS DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL PESERTA DIDIK Mohammad Wawan Fatwa, Ahmad Harjono

0 0 10