58
instruction. Hasil uji analisis independent sample t-test secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4c halaman 182.
b. Perbedaan peningkatan penguasaan materi hukum newton
peserta didik yang mengikuti pembelajaran model project based
learning dan model
direct instruction
Pengujian hipotesis
untuk perbedaan
peningkatan penguasaan materi hukum newton peserta didik yang mengikuti
pembelajaran model project based learning dan model direct
instruction dilihat dari perbedaan gain skor penguasaan materi berdasarkan hasil post-test dikurangi dengan pre-test peserta didik.
Gain skor penguasaan materi hukum newton peserta didik kedua kelas dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test.
Adapun rumusan hipotesisnya adalah: a. Ho:
� = � Tidak ada perbedaan peningkatan penguasaan materi fisika peserta didik yang mengikuti pembelajaran model project
based learning dan model direct instruction.
b. Ho: � ≠ � Ada perbedaan peningkatan penguasaan materi fisika
peserta didik yang mengikuti pembelajaran model project based learning
dan model direct instruction.
59
Tabel 11. Hasil Uji Independent Sample T-Test Data Hasil Peningkatan Penguasaan
Materi Hukum Newton Peserta Didik
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
T Df
Sig. 2-
tailed Mean
Differen ce
Std. Error
Differen ce
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper
Hasil belajar
Equal variances
assumed .704 .405 3.129
60 .003 9.42390 3.01158
3.39984 15.44795
Equal variances
not assumed 3.146 59.373
.003 9.42390 2.99507 3.43155
15.41624
Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t diperoleh nilai signifikansi psig2-tailed adalah 0,003 karena p 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima. Dapat dikatakan bahwa ada perbedaan peningkatan penguasaan materi hukum newton peserta didik yang
mengikuti pembelajaran model project based learning dan model
direct instruction. Hasil uji analisis independent sample t-test secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 4d halaman 183. c.
Pembelajaran fisika model project based learning lebih efektif dari pada model
direct instruction ditinjau dari keterampilan proses sains dan peningkatan penguasaan materi hukum
newton peserta didik.
60
Pengujian hipotesis untuk menentukan model pembelajaran diantara pembelajaran model project based learning dan model
direct instruction yang lebih efektif ditinjau dari keterampilan proses sains dan peningkatan penguasaan materi hukum newton
peserta didik dilihat dari perbedaan rerata skor keterampilan proses sains peserta didik keseluruhan dan rerata gain skor penguasaan
materi peserta didik keseluruhan. Perhitungan rerata skor dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitungan hipotesis
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 12. Hasil Analisis Keefektifan Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
Skor rerata Keterampilan Proses
Peningkatan Penguasaan Materi
Project Based Learning
15,45 22,22
Direct Instruction
14,68 12,80
Berdasarkan tabel diperoleh data skor rerata keterampilan proses sains peserta didik dengan model project based learning lebih
besar dari pada model direct instruction. Skor rerata peningkatan penguasaan materi hukum newton peserta didik dengan model
project based learning juga lebih besar dari pada model direct instruction. Disimpulkan pembelajaran fisika model project based
learning lebih efektif dari pada model direct instruction ditinjau dari keterampilan proses sains dan peningkatan penguasaan materi
hukum newton peserta didik. Hasil analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4e halaman 184.
61
B. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Perbedaan capaian keterampilan proses sains peserta didik yang
mengikuti pembelajaran model project based learning
dan model direct instruction
Uji hipotesis penelitian untuk menentukan perbedaan capaian keterampilan proses sains peserta didik yang mengikuti pembelajaran
model project based learning dan model direct instruction, melalui uji
independent sample t-test pada sig 2 tailed menunjukkan probabilitas p = 0,035. Oleh karena p 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Nilai
T hitung pada table 9 menunjukkan nilai T hitung sebesar 2,155. Berdasarkan table signifikansi 5 pada lampiran… menunjukkan bahwa
T table sebesar 2,00 atau dapat dikatakan �
ℎ� �
� maka Ho
ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan capaian keterampilan proses sains peserta didik yang mengikuti pembelajaran
model project based learning dan model direct instruction.
Seperti yang diutarakan oleh Conny Semiawan 1987: 14-15 bahwa keterampilan proses sains perlu diterapkan dalam pembelajaran
dikarenakan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta agar peserta didik lebih mudah memahami konsep-konsep dengan
disertai contoh konkret. Model project based learning dan model direct