Pendidikan Tinggi Kerangka Teori

pandanng perspective, sikap attitude, dan perilaku behavior yang tersembunyi maupun yang nyata dari aktor-aktor yang bertanggungjawab. 19

1.6.3 Pendidikan Tinggi

Secara filosofis pendidikan bertujuan untuk mendorong kebebasan pemikiran terhadap apa yang disebut sebagai kebenaran, berdimensi moral dan mendorong seseorang menemukan jati diri kemanusiaannya. Secara sederhana, pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. 20 Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang merupakan program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas yang berkewajiban menyelanggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan dapat menyelenggarakan program akademik, profesi dan vokasi. Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dinyatakan berhak menyelengarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi sesuai dengan program pendidikan yang diselenggarakan. Gelar akademik, profesi atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya digunakan oleh lulusan akademik, provesi dan vokasi, dan bagi yang memiliki program gelar doktor kehormatan doctor honoris causa kepada individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan atau seni. Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta 19 Abdul Wahab. 2007. Analisis Keebijakan:dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. hal.45. 20 Lihat UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 ayat 2. Universitas Sumatera Utara otonomi keilmuan, serta memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Didalam masyarakat industri modern, pendidikan tinggi akan semakin otonom dalam arti mempunyai program pendidikan yang fleksibel sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Otonomi tersebut dapat berupa program akademik, perekrutan tenaga dosen dari masyarakat dan dunia industri maupun dari dunia internasional. Peranan pendidikan tinggi sebagai pusat penelitian dalam masyarakat industri modern memang sangat relevan karena spesifikasinya serta dengan dukungan penuh industri serta pusat- pusat penelitian lain.

1.6.4 Efektifitas Kinerja Sistem Pendidikan