Efektifitas Kinerja Sistem Pendidikan Teori Analisis Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31

otonomi keilmuan, serta memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Didalam masyarakat industri modern, pendidikan tinggi akan semakin otonom dalam arti mempunyai program pendidikan yang fleksibel sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Otonomi tersebut dapat berupa program akademik, perekrutan tenaga dosen dari masyarakat dan dunia industri maupun dari dunia internasional. Peranan pendidikan tinggi sebagai pusat penelitian dalam masyarakat industri modern memang sangat relevan karena spesifikasinya serta dengan dukungan penuh industri serta pusat- pusat penelitian lain.

1.6.4 Efektifitas Kinerja Sistem Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana paling strategis untuk meningkatkan kualitas manusia. Artinya, melalui pendidikan, kualitas manusia dapat ditingkatkan. Dengan kualitas yang meningkat, produktivitas individual manusia akan meningkat pula. Selanjutnya, jika secara individual produktivitas manusia meningkat maka secara komunal produktivitas bangsa akan meningkat. Bahwa untuk meningkatkan produktivitas bangsa, diperlukan dana besar memang demikian hukum ekonominya. Pembiayaan pendidikan suatu negara terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja pendidikan nasional dinegara bersangkutan. Hal ini berarti semakin tinggi pembiayaan pendidikan di suatu negara semakin baik kinerja pendidikan nasionalnya. Sebaliknya semakin rendah pembiayaan pendidikan suatu bangsa semakin rendah pula kinerja pendidikan nasionalnya. 21 Alokasi dana untuk pembiayaan pendidikan suatu negara amat menentukan kinerja pendidikan nasional yang bersangkutan. Kinerja pendidikan nasional inilah yang secara langsung maupun tidak langsung membawa kemajuan bagi bangsa dan negara bersangkutan. Ini berarti, pembiayaan pendidikan secara tidak langsung amat menentukan kemajuan bangsa dan negara. 22

1.6.5 Teori Analisis Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31

21 Tonny D Widiastono. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas. hal. 419. 22 Ibid., hal. 419. Universitas Sumatera Utara Bunyi Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 adalah penegasan tentang kebutuhan dasar warga negara akan pendidikan. Kata “hak” merupakan penegasan tentang kebutuhan dasar basic need. 23 Bunyi pada Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 merupakan penjelasan mengenai hak warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan penegasan bagi Pemerintah untuk membiayainya. Ayat ini bukan berarti menghilangkan beban pembiayaan pemerintah pada pendidikan ditingkat lainnya, sebab ayat ini hanya menjelaskan wajib belajar dibiayai oleh pemerintah. Jika kembali pada bunyi pasal sebelum perubahan UUD 1945, justru ayat 2 bentuk penegasan bagi pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan di Indonesia. Penegasan ini sebagai bentuk menjelaskan bunyi Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 agar setiap warga negara mendapatkan pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan dasar ini, negara melalui pemerintahlah yang harus memenuhi segala hal yang dibutuhkan oleh warga negaranya. 24 Pasal 31 ayat 3 menjadi pasal penegas bahwa Pemerintah juga harus membiayai dan memberikan perhatian pada pendidikan tingkat menengah dan tinggi. Ayat 3 ini adalah ayat yang diambil dari ayat 2 sebelum UUD 1945 di amandemen. Artinya, kebutuhan dasar warga negara akan pendidikan tetap harus dipenuhi oleh pemerintah dengan merumuskannya dalam sebuah Undang-Undang. Adanya kata mengusahakan yang artinya mencarikan daya upaya dengan segala kekuatan tenaga, pikiran untuk mencapai sebuah tujuan dan kata menyelenggarakan berarti mengurus dan mengusahakan sesuatu. Jadi pada ayat 3, daya upaya dan usaha terus menerus bukan berarti pendidikan semata-mata hanya pendidikan dasar, tetapi daya upaya dan usaha juga harus pada jenjang pendidikan Iainnya sebagaimana terwakili dalam kata-kata ..sistem pendidikan nasional.., artinya ada proses atau jenjang dalam dunia pendidikan di Indonesia. 25 23 Jimly Asshiddique. 2009. Komentar Atas Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika. hal. 135. Bahwa Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 menegaskan bentuk tanggung jawab negara melalui Pemerintah untuk memenuhi perintah dalam Pasal 31 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 UUD 1945. Keinginan dalam Pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa salah satunya terurai dalam Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 dimana keinginan negara untuk menjadi sumber dana bagi penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya kata ”memprioritaskan anggaran” berarti dalam pembahasan APBN yang harus dibahas terlebih dahulu adalah kebutuhan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan yang 24 Ibid., hal. 135. 25 Ibid., hal. 136. Universitas Sumatera Utara dinyatakan paling sedikit atau dalam UUD disebutkan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari APBN dan APBD. 26 Kepentingan ini berkaitan dengan pemajuan peradaban manusia dan kesejahteraan umat manusia. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui suatu sistem pendidikan, maka telah diyakini peradaban manusia akan jauh lebih maju dan kesejahteraan setiap warga negara pun akan terjamin. Kata ”memajukan” berarti Pemerintah melakukan tindakan aktif untuk meningkatkan pendidikan lebih dari sebelumnya. Bahwa berdasarkan uraian dalam Pasal 31 UUD 1945, maka sudahlah tepat adanya peran Pemerintah untuk aktif memberikan jaminan kebutuhan dasar pendidikan kepada setiap warga negaranya. Kebutuhan dasar pendidikan tidak hanya sebatas pendidikan dasar tetapi meliputi pula pendidikan menengah dan tinggi. Kebutuhan dasar yang juga didukung dengan anggaran pendidikan dan Pemerintah menjadi sumber dana pendidikan untuk membiayai sistem pendidikan nasional di Indonesia. Oleh karena sudah disadari pendidikan akan membawa kemajuan peradaban dan kesejahteraan, maka penerapannya harus dilaksanakan secara konsisten dalam ketentuan perundang-undangan di bawah UUD 1945. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa: Bahwa untuk menyimpulkan seluruh ayat dalam Pasal 31 UUD 1945, pada ayat 5 adalah penegasan kepada Pemerintah untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1. UUD 1945 menempatkan norma pendidikan sebagai norma yang sangat tinggi. Pendidikan bahkan merupakan salah satu dari tujuan berdirinya negara Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya, eksistensi atau keberadaan negara Indonesia sesuai dengan tujuannya bergantung pada apakah negara ini mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Maksud dari mencerdaskan kehidupan bangsa tidak semata-mata memfasilitasi tersedianya sarana pendidikan saja. Namun lebih dari itu, negara memiliki kewajiban konstitusional untuk menjamin seluruh warga negara Indonesia menjadi cerdas yang salah satunya ditandai dengan membuat suatu sistem pendidikan yang dapat diakses seluruh warga negara tanpa terkecuali. Akses ini dapat terbuka apabila sistem yang dibangun diarahkan untuk seluruh warga negara dengan mempertimbangkan bebagai keterbatasan yang dimiliki oleh warga negara. 26 Ibid., hal 136-137. Universitas Sumatera Utara 3. UUD 1945 juga mengakui bahwa pendidikan adalah hak warga negara yang merupakan hak asasi manusia. Secara khusus UUD 1945 mengatur persoalan pendidikan ini dalam Pasal 31 ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, dan ayat 5 serta Pasal 28C ayat 1 dan Pasal 28E ayat 1 UUD 1945.

1.7 Metodologi Penelitian