18
Merokok juga dapat menurunkan kualitas penampilan perokok, hal ini dikaitkan dengan adanya kandungan zat kimia berupa tar yang dapat menempel di
gigi perokok. Akibatnya, gigi perokok akan mengalami perubahan warna dari kuning hingga kecoklatan bahkan sampai berwarna kehitaman.
2.2.1 Jenis Perokok
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perokok adalah orang yang suka merokok. Perokok dibagi menjadi dua yaitu:
1. Perokok aktif adalah orang yang merokok secara aktif. Merokok secara aktif
maksudnya ialah orang yang menghisap secara langsung dan ikut menghirup
asap hasil pembakaran rokok yang ia hisap.
2. Perokok pasif adalah orang yang menerima asap rokok saja, bukan
perokoknya sendiri. 2.2.2 Tahapan Dalam Perilaku Merokok
Levental dan Clearly Komasari Helmi, 2000 membagi tahapan dalam perilaku merokok sehingga seseorang menjadi perokok ke dalam 4 tahapan yaitu:
a. Tahap Perpatory, seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan
mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
b. Tahap Initiation, tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang
akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku merokok. c.
Tahap Becoming a Smoker, apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari maka ia mempunyai kecenderungan
menjadi perokok.
Universitas Sumatera Utara
19
d. Tahap Maintenance of Smoking, tahap ini merokok sudah menjadi salah
satu bagian dari cara pengaturan diri self regulating. Merokok dilakukan untuk memperoleh efek psikologis yang menyenangkan.
2.2.3 Tipe Perilaku Merokok
Tipe perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya
adalah:
A. Menurut Smet 1994 tipe perokok berdasarkan banyaknya rokok yang
dihisap ada tiga tipe perokok yaitu: 1.
Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
B. Berdasarkan tempat aktivitas merokok dilakukan, Mu’tadin 2002
membagi tipe perokok menjadi dua yaitu: 1.
Merokok di tempat umumruang publik: a.
Kelompok homogen sama-sama perokok, secara berkelompok mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain,
karena itu mereka menempatkan diri di area merokok. b.
Kelompok heterogen merokok di tengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-lain
2. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a. Kantor atau kamar tidur pribadi. Perokok memillih tempat-tempat seperti
ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh rasa gelisah yang mencekam.
Universitas Sumatera Utara
20
b. Toilet, perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka
berfantasi. C.
Silvan dan Tomkins dalam Mu’tadin 2002 membagi tipe perilaku merokok berdasarkan management theory of affect yaitu:
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif
a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau