99 indera manusia dan tidak pula diketahui kapan masuk dan hingga pada diri
seorang manusia.
C. Proses Pengambilan Keputusan Menjadi Seorang Parmalim
Ugamo Malim merupakan salah satu dari sekian banyak aliran kepercayaan yang ada di Indonesia. Sama seperti aliran kepercayaan lainnya, para
pengikut ugamo Malim parmalim sering mengalami diskriminasi di Indonesia. Misalnya saja, saat para penganut agama Malim berencana membangun tempat
ibadah mereka yang disebut Rumah Persantian di kota Medan ada tahun 2005. Pada saat itu warga yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan menolak Rumah
Persantian dibangun sehingga Rumah Persantian tersebut gagal dibangun pada saai itu. Ugamo Malim masih sering dianggap sebagai salah satu aliran animisme
oleh masyarakat walaupun parmalim sebenarnya bukanlah animisme. Tidak mudah untuk menjadi seorang parmalim. Walaupun begitu sampai
saat ini para parmalim tetap ada dan tetap mempertahankan ajaran mereka. Walaupun parmalim tetap bertahan sampai saat ini, bukan berarti tidak pernah ada
parmalim yang tidak tahan dengan situasi yang mereka hadapi. Diskriminasi- diskriminasi yang dirasakan oleh para parmalim membuat para parmalim
mengambil tindakan yang berbeda. Beberapa parmalim memilih untuk mendaftarkan dirinya di lembaga pemerintah sebagai penganut agama yang diakui
pemerinta, namun tetap menjalankan ritual ugamo Malim dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagian parmalim tidak tahan dengan diskriminasi yang mereka
Universitas Sumatera Utara
100 terima dan membuat mereka berpindah menjadi penganut salah satu agama yang
diakui Indonesia. Di saat jumlah parmalim yang semakin berkurang karena mereka tidak
tahan dengan perilaku diskriminasi yang diterima mereka, seorang wanita setengah baya malah berpindah agama dari agama yang diakui oleh pemerintah ke
ugamo Malim. Wanita tersebut dan keluarganya telah menjadi parmalim selama delapan tahun. Ia meyakini bahwa jalan yang benar untuk datang kepada Tuhan
adalah melalui ajaran Raja Sisingamaraja. Pada saat seseorang berpindah agama, ia akan menjalani proses
pengambilan keputusan yang sulit dan keputusan tersebut merupakan keputusan yang penting. Membuat keputusan merupakan suatu hal yang sulit dilakukan
karena beberapa pilihan biasanya melibatkan banyak aspek, dan sangat jarang satu pilihan terbaik dapat mencakup semua aspek yang diinginkannya Eysenck
Keane, 2001. Svenson Verplaken dalam Svenson et al, 1997 menyatakan bahwa suatu keputusan dianggap penting karena berbagai alasan, diantaranya
materi yang harus dikeluarkan dan konsekuensi dari keputusan tersebut. Selain itu, suatu keputusan juga akan dianggap penting jika berkaitan dengan opini
tertentu atau nilai-nilai emosional dari si pengambil keputusan. Janis 1987 menyatakan bahwa terdapat lima tahapan proses pengambilan
keputusan, yaitu: Appraising the Challenge, Surveying Alternatives, Weighing Alternatives, Deliberating about Commitment, dan Adhering Despite Negative
Feedback. Kelima tahapan pengambilan keputusan akan menunjukkan suatu proses yang unik dari tiap tahapan. Proses yang terjadi dari satu tahapan ke
Universitas Sumatera Utara
101 tahapan berikutnya akan menggambarkan sisi negatif dan positif yang mungkin
terjadi dari setiap pilihan jawaban Janis Mann, 1977. Proses pengambilan keputusan menjadi seorang parmalim perlu untuk diteliti sehingga kita
mengetahui bagaimana wanita tersebut sampai mengenal ugamo Malim, dan bagaimana ia menjalani setiap tahapan dalam proses pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
102
D. Paradigma Penelitian