Triangulasi Data Teknik Analisis Data

30 Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Seiddel Moeleong, 2006: 248 analisis data kualitatif memiliki tahapan sebahai berikut: 1. Mencatat hasil temuan dilapangan, diberi kode agar sumber datanya dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasi, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. 3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola hubungan-hubungan dan membuat temuan- temuan umum. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data primer maupun sekunder. Data-data yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan teori-teori yang berhubungan untuk mendapatakan suatu kesimpulan akhir. Selanjutnya, akan disusun membentuk laporan yang sistematis.

3.6.1 Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembadnging terhadap data itu. Teknik tirangluasi yang paling banyak digunakan ialah meperiksaan melalui sumber lain. Denzin 1978 membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi yang akan dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber merupakan suatu cara untuk membandingkan atau mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi Universitas Sumatera Utara 31 Universitas Sumatera Utara 3. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan – perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me rechecck temuanya dengan cara membandingkan dengan berbagai sumber, metode atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat mengajukanya dengan jalan: Moloeng, 2005:330 - 332 1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data 3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dilakukan Triangulasi data dilakukan dengan menggunkan teknik yang berbeda Nasution, 2003:115 yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi selain ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat digunakan untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Tujuan umum dilakukan triangulasi adalah untuk meningkatkan kekuatan teoritis, metodologis, maupun interpretatif dari sebuah riset atau penelitian. Dengan demikian triangulasi memiliki arti penting dalam menjembatani perbedaan riset kualitatif dan kuantitatif. Pengumupulan data triangluasi melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi dalam penilitian ini terdiri dari data primer dan sekunder: 1. Data Primer : Data ini diperoleh dengan menggunakan wawancara mendalam yang akan dilakukan kepada Yayasan Thalasemia Indonesia cabang kota Medan Universitas Sumatera Utara 32 Universitas Sumatera Utara 2. Data Sekunder: Data ini diperoleh dengan menggunakan wawancara mendalam yang akan dilakukan kepada organisasi terkait yaitu POPTI cabang kota Medan. Universitas Sumatera Utara 33 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Masyarakat Batak Toba Di Desa Serdang Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang (1954-1990)

1 145 88

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

PROSES KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI KABUPATEN SUBANG (Studi Pada Masyarakat Pendatang Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang)

8 55 15

Wisata Berbasis Masyarakat Studi Kasus Desa Simonis Kabupaten Labuhanbatu Utara

1 11 112

Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Sunda Dalam Asimilasi dengan Masyarakat Setempat di Desa Babussalam Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara

0 0 14

Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Sunda Dalam Asimilasi dengan Masyarakat Setempat di Desa Babussalam Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara

0 0 1

Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Sunda Dalam Asimilasi dengan Masyarakat Setempat di Desa Babussalam Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara

0 0 8

Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Sunda Dalam Asimilasi dengan Masyarakat Setempat di Desa Babussalam Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara

0 0 16

Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Sunda Dalam Asimilasi dengan Masyarakat Setempat di Desa Babussalam Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara

0 0 3

BAB II KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN A. Komunikasi Antarbudaya 1. Pengertian Komunikasi Antarbudaya - KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden

0 1 32