BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan dan Sikap Responden sebelum Promosi Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok I yaitu kelompok ibu hamil yang diberi promosi kesehatan dengan media video dan kelompok II yang merupakan
kelompok ibu hamil yang diberi promosi kesehatan dengan media booklet terlihat bahwa responden yang terbanyak pada umur 25-29 tahun pada kelompok video yaitu
sebanyak 10 orang 33,3 dan umur 30-34 tahun pada kelompok booklet yaitu 11 orang 36,7. Tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA yaitu sebanyak 15 orang
50 pada kelompok video dan sebanyak 14 orang 46,7 pada kelompok booklet. Dari hasil penelitian dapat dilihat terjadi peningkatan nilai rata-rata baik variabel
pengetahuan maupun variabel sikap yang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan tinggi
dapat memahami informasi yang lebih baik terhadap penjelasan yang diberikan. Meliano 2007 menyebutkan makin tinggi pendidikan maka makin mudah seseorang
mendapatkan pengetahuan karena tingkat pendidikan akan mempengaruhi seseorang untuk menerima ide dan tehnologi atau informasi baru.
Pekerjaan terbanyak dari para responden adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja yaitu 42 orang 70. Ibu yang tidak bekerja pada umumnya menjalankan
tugas rutinitas sebagai ibu rumah tangga, sehingga pengalaman dan informasi yang diperoleh terbatas dibandingkan ibu yang bekerja. Sementara ibu yang bekerja
Universitas Sumatera Utara
memiliki dunia yang lebih luas sehingga dapat menceritakan pengalaman serta keluhannya kepada temannya Pusporini,2009
Pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Ekslusif antara kelompok sebelum mendapatkan perlakuan promosi kesehatan dengan media
video dengan kelompok dengan perlakuan promosi kesehatan dengan media booklet menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna, dimana p=0,736 p0,05, walaupun
terdapat perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum promosi kesehatan dengan video 8,93 dan kelompok dengan promosi kesehatan dengan media booklet 9,13.
Hal ini juga terlihat pada sikap responden sebelum mendapat promosi kesehatan, berdasarkan hasil analisis statistik tidak ada perbedaan yang bermakna,
dimana p=0,933 p0,05 walaupun terdapat perbedaan rata-rata nilai sikap pada kelompok yang mendapat promosi kesehatan dengan media video 40,83 dan
kelompok yang mendapat promosi kesehatan dengan media booklet 40,73. Berdasarkan hasil analisis rata-rata nilai pengetahuan dan sikap sebelum
mendapat perlakuan antara kelompok yang mendapat promosi kesehatan dengan media video dan kelompok yang mendapat perlakuan dengan media booklet,
diketahui bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap responden yang bermakna antara kedua kelompok. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa
pengelompokkan responden tidak membedakan pengetahuan dan sikap, atau dapat juga disebutkan bahwa sebelum perlakuan antara kedua kelompok penelitian
mempunyai pengetahuan dan sikap yang hampir sama tentang Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Ekslusif. Hal ini berarti bahwa persyaratan untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
penelitian sudah tepenuhi yang sesuai dengan pendapat Murti 2003, bahwa sebelum melakukan penelitian eksperimen, kondisi kelompok perlakuan harus mempunyai
kemampuan yang seimbang untuk menghindari bias. 5.2. Efektivitas
Promosi Kesehatan
dengan Media
Video terhadap
Pengetahuan Responden
Promosi kesehatan yang dilakukan pada kelompok ibu hamil dengan media video disebut sebagai kelompok eksperimen I, sedangkan kelompok eksperimen II
merupakan ibu hamil yang diberi promosi kesehatan dengan media booklet. Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan responden sebelum dan sesudah promosi
kesehatan baik dengan media video maupun dengan media booklet menunjukkan adanya perubahan pengetahuan. Terlihat pada hasil penelitian dimana sebelum
promosi kesehatan dengan media video, responden dengan kategori baik terdapat 7 orang 23,3 tetapi sesudah promosi kesehatan dilakukan terjadi peningkatan
pengetahuan dengan kategori baik menjadi 30 orang100. Berdasarkan statistik pengetahuan responden pada kelompok ini terjadi peningkatan sebelum dan sesudah
promosi kesehatan dengan besaran selisih mean difference sebesar -6,100. Nilai ini diperoleh dari perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum perlakuan yaitu 8,93 dan
sesudah perlakuan yaitu 15,03. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi
kesehatan dengan media video ternyata mampu meningkatkan pengetahuan para ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Ekslusif . Penggunaan media
video mempunyai suatu dampak yang menarik pada orang-orang sasaran, dapat
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan pengetahuan, mempengaruhi pendapat umum, memperkenalkan jalan hidup baru dalam bidang kesehatan, mencakup wilayah perkotaan dam masyarakat
pedesaan sekalipun Sitepu, 2008 Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk sikap dan
tindakan seseorang. Salah satu strategi untuk merubah perilaku adalah dengan memberi informasi
untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran yang pada akhirnya orang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut
Notoatmodjo, 2003. Kriteria pemilihan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Jika tujuan pembelajaran agar
menjadi pilihannya. Perbandingan hasil belajar melalui penglihatan dan pendengaran sangat jelas
perbedaannya. Menurut Baugh hasil belajar yang diperoleh seseorang melalui penglihatan sebesar 90 dan hanya 5 melalui pendengaran, 5 lagi diperoleh
melaui indera lain. Sementara menurut Dale, perolehan hasil belajar melalui penglihatan berkisar 75, melalui pendengaran 13 dan indera lainnya 12
Arsyad, 2010. Perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan panca indera. Dalam
Universitas Sumatera Utara
aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan Notoatmodjo, 2003
Pada penelitian ini promosi kesehatan dengan media video lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden dibandingkan promosi kesehatan dengan
media booklet. Media video dapat membantu responden dalam mengingat informasi yang diberikan karena penggunaan media ini melibatkan beberapa alat indera yaitu
indera pendengaran, penglihatan dan responden pun turut merasakan haru dari tayangan yang ada di video tersebut. Kemungkinan yang terjadi adalah semakin
banyak alat indera yang terlibat dalam menerima informasi maka semakin besar kemungkinan dapat dimengerti dan bertahan dalam ingatan responden. Lain halnya
dengan media booklet yang hanya melibatkan indera penglihatan yaitu dengan membaca baru mereka dapat mengulang informasi yang diberikan tanpa keterlibatan
indera pendengaran. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa perlakuan yang
berbeda dapat meningkatkan pengetahuan dengan level yang berbeda pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyana 2005, bahwa tingkat keberhasilan penyampaian
makna dari suatu pesan sangat dipengaruhi oleh metode yang tepat dan kemasan yang menarik dalam penyampaian pesan tersebut. Asumsi peneliti bahwa secara umum
peningkatan pengetahuan responden dipengaruhi oleh proses belajar. Namun media yang digunakan juga memberi efek yang berbeda bagi responden sesuai dengan
pengalaman, sehingga mereka lebih mudah mengerti.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Jusmi 2007, menyatakan bahwa pendidikan dengan media audivisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu merawat bayi baru lahir. Selain itu penelitian Sitepu 2008 juga mengemukakan bahwa penyuluhan dengan menggunakan media VCD dapat
meningkat pengetahuan ibu tentang penyakit pnemonia pada balita.
5.3. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Video terhadap Sikap Responden