Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini

daya Indonesia yang berkualitas,“ ujar Ibu Negara pada suatu kesempatan.

2.4.1. Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini

1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangitidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini. 2. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar. 3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix kulit putih. Vernix kulit putih menyamankan kulit bayi. 4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti. 5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya bayi tidak dipaksakan ke puting susu. Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya. 6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi. 7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai Universitas Sumatera Utara proses menyusu pertama selesai. 8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata. 9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.Kemenkes, 2011

2.4.2. Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu

Dokumen yang terkait

Efektivitas Media Promosi Kesehatan (LEAFLET) Dalam Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Dan Asi Eksklusif Di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2010

10 57 156

Pengetahuan dan Sikap ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr R.M Dr. R.M Djoelham Binjai

6 75 70

Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Timur Tahun 2010

0 33 57

Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap keberhasilan ASI Eksklusif di Posyandu Kelurahan Cempaka Putih Ciputat Timur

3 34 108

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD).

0 0 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PERAWAT

0 0 14

Lampiran 2 KUESIONER EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO DAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013 IDENTITAS RESPO

0 0 42

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Efektivitas - Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Video dan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun

1 3 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Video dan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 20

0 1 10

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)TERHADAP KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

0 0 12