III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini
dilakukan mulai bulan April 2013-Agustus 2013.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
A. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah Ultisol yang berasal
dari Simalingkar B, bibit sengon dan bibit suren yang diperoleh dari UD Tani Ras, Medan, bibit akasia dari Riau, fungi mikoriza arbuskula FMA yang diperoleh dari
Laboratorium Bioteknologi Hutan Pusat Penelitian Bioteknologi RPB IPB Bogor dengan jenis Glomus sp, Gigaspora sp dan Acaulospora sp, polibag, kertas label, air
sebagai pelarut dan penyiraman tanaman. Bahan yang digunakan untuk pengamatan kolonisasi FMA adalah akar tanaman inang, larutan KOH 10, larutan HCl 2,
larutan staining trypan blue 0.05 , asam laktat, aquadest, larutan destaining glycerol
.
B. Alat Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter bibit, penggaris untuk
mengukur tinggi bibit, oven yang digunakan untuk mengeringkan ketiga jenis bibit, sprayer untuk menyiram bibit, tally sheet sebagai tempat untuk mencatat data-data
hasil pengamatan, spektrophotometer untuk mengukur serapan P, mikroskop binokuler untuk mengamati kolonisasi akar, kaca preparat sebagai tempat untuk
Universitas Sumatera Utara
meletakkan sampel pada saat pengamatan, pinset untuk menjepit, cover glass untuk menutup kaca preparat, dan alat tulis.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL Faktorial dengan 2 faktor dan ulangan sebanyak 5 kali Gomez dan Gomez, 1995 di mana:
1. Faktor I : Jenis bibit yang akan ditanam T yang terdiri dari 3 jenis bibit,
yaitu: T
1
= Jenis Sengon T
2
= Jenis Akasia T
3
= Jenis Suren 2.
Faktor II : Dosis Mikoriza M yang berbeda yang terdiri : M
= Tanpa penambahan mikoriza kontrol M
1
= Penambahan mikoriza 10 grtanaman M
2
= Penambahan mikoriza 20 grtanaman M
3
= Penambahan mikoriza 30 grtanaman T
1
M = Jenis Sengon : Tanpa penambahan mikoriza kontrol
T
1
M
1
= Jenis Sengon : Penambahan mikoriza 10 gr tanaman T
1
M
2
= Jenis Sengon : Penambahan mikoriza 20 gr tanaman T
1
M
3
= Jenis Sengon : Penambahan mikoriza 30 gr tanaman T
2
M = Jenis Akasia : Tanpa penambahan mikoriza kontrol
T
2
M
1
= Jenis Akasia : Penambahan mikoriza 10 grtanaman T
2
M
2
= Jenis Akasia : Penambahan mikoriza 20 grtanaman T
2
M
3
= Jenis Akasia : Penambahan mikoriza 30 gr tanaman
Universitas Sumatera Utara
T
3
M = Jenis Suren : Tanpa penambahan mikoriza kontrol
T
3
M
1
= Jenis Suren : Penambahan mikoriza 10 grtanaman T
3
M
2
= Jenis Suren : Penambahan mikoriza 20 grtanaman T
3
M
3
= Jenis Suren : Penambahan mikoriza 30 grtanaman Jumlah kombinasi perlakuan adalah : 3 x 4 = 12 perlakuan
Jumlah ulangan : 5 ulangan
Jumlah tanaman seluruhnya : 60 tanaman
Percobaan dianalisis dengan sidik ragam dengan model linier sebagai berikut: Yij=
� + Ti+Mj+Uk+TMij+ℇijk Yij
= Pengaruh jenis bibit T ke-i dan pemberian mikoriza M dengan dosis yang berbeda ke-j pada ulangan U ke-k
µ = Nilai tengah umum
Ti = Pengaruh jenis bibit yang berbeda ke-i
Mj = Pengaruh pemberian mikoriza dengan dosis berbeda ke-j
TMij =Pengaruh interaksi antara jenis bibit yang berbeda ke I dan pemberian mikoriza dengan dosis yang berbeda ke_j
ℇijk =Galat pengaruh jenis bibit T yang berbeda ke-i dan pemberian mikoriza M dengan dosis yang berbeda ke-j pada ulangan U ke-k
Analisis statistik didasarkan pada analisi variansi pada setiap parameter dan uji lanjutannya menggunakan uji jarak berganda Duncan DMRT pada taraf 5
Gomez dan Gomez, 1995.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Pelaksanaan Penelitian