62 sempat memakan waktu yang cukup lama. Ada pendapat yang menyatakan bahwa
tradisi musik gendang karo kemungkinan telah berusia hingga 500 tahun lamanya. Darwan Prinst,2004:65
4.2 Klasifikasi Sarune Karo Jahe
Dalam mengklasifikasikan instrumen sarune, penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Curt Sach dan Hornbostel 1961 yaitu:
”Sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi
menjadi empat bagian yaitu: Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri, Aerofon,
penggetar utama bunyinya adalah udara, Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah kulit atau membran,
Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai.
Mengacu pada teori tersebut, maka sarune adalah instrumen musik Aerofon. Hal ini disebabkan suara yang dihasilkan instrumen tersebut penggetar utama
bunyinya adalah udara. Sarune merupakan jenis alat musik tiup dari kayu wind Instrumen yang bagian tengahnya dilubangi seperti bentuk kerucut with conical
bore, bila dilihat dari bagian ujung kebagian pangkalnya, diameter bagian ujungnya lebih besar dibandingkan dengan dengan bagian pangkalnya. Sarune Jahe ini
memakai lidah sebagai penggetar udara untuk menghasilkan bunyi Reed Aerofon. Sarune tersebut memiliki lidah getar ganda double reed.
Universitas Sumatera Utara
63 Tabel 1
Klasifikasi instrumen musik sarunei 4
Aerofon 4.2
Wind Instrument Non Free Instrument
4.2.2 Reed Aerofon
4.2.2.1.1.2 With Conical Bore
Berdasarkan pengklasifikasian di atas, maka sarune merupakan jenis alat musik tiup yang terbuat dari kayu wind instrument, yang menggunakan udara
sebagai sarana untuk menghasilkan bunyi Aerofon, memiliki lidah ganda double reed, bentuknya sedikit mengerucut with conical bore.
4.3 Konstruksi Bagian yang Terdapat pada Sarune Jahe
Untuk membahas bagian konstruksi ini, penulis mengacu pada Sarune Jahe buatan Bapak Kebal Kaban.
Instrumen sarunei ini memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing, antara lain :
a Perdah, adalah bagian laras dari sarune yang terbuat dari kayu yang
terdapat tujuh buah lubang tempat jari dan satu lubang sebagai penyetel suara.
Universitas Sumatera Utara
64 b
Gundal, adalah badan sambungan yang meneruskan diameter lubang yang lebih besar pada ujung bawah perdah. Panjangnya kira kira
setengah panjang perdah. c
Tongkeh, merupakan bagian antara perdah dan anak sarune, yang terbuat dari timah bentuknya seperti selongsong kecil dan pada bagian ujungnya
memiliki dua buah kerah yang berfungsi sebagai penahan agar tongkeh tidak masuk terlalu jauh kedalam perdah dan sebagai penahan .
d Anaki sarune lidah sarunei, berfungsi sebagai penggetar udara.
e Ampang-ampang, selain berfungsi sebagai tempat penahan bibir,
ampang-ampang juga digunakan sebagai tempat mengikatkan anak sarune.
Universitas Sumatera Utara
65 Gambar 1 : Bagian-bagian sarune Dokumentasi penulis
4.4 Ukuran Bagian-Bagian Sarune