Fungsi Hiburan Fungsi Sarune Jahe pada Masyarakat Karo Jahe di Langkat

55 4 Pengakuan keindahan terhadap proses atau produk seni. Dalam masyarakat Barat keindahan merupakan sesuatu yang penting. Keindahan merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesenian. 5 Kesengajaan dalam menciptakan sesuatu yang estetik. Seniman Barat secara sengaja menciptakan suatu obyek atau bunyi-bunyian yang akan dikagumi secara estetik oleh mereka yang menyaksikan atau mendengarnya, dan unsur pengupayaan secara sadar ini menekankan kembali keabstrakan seni dari konteks kebudayaannya. 6 Keberadaan filsafat suatu materi estetik. Menurut Merriam, benar adanya jika dikatakan bahwa apa yang menjadi kekhasan konsep-konsep pemikiran Barat serta idealisme akan bentuk dan keindahan adalah bahasa estetika yang pasti. Berdasarkan ke enam faktor tersebut, dapat ditentukan bahwa pada dasarnya sarune jahe buatan bapak Kebal Kaban ini memenuhi kriteria tersebut di atas. Oleh sebab itu alat musik ini dapat dikatakan memiliki fungsi estetika.

3.2.3 Fungsi Hiburan

Pada setiap masyarakat di dunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan karena musik dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan tertentu kepada yang mendengar Merriam 1964:224. Jika dikaitkan dengan legenda asal usul terciptanya sarune sebagai alat musik karo jahe-Langkat, akan jelas bahwa pada awalnya sarune digunakan sebagai salah satu alat penghibur orang lain, dalam hal ini adalah lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 56 Perkembangan penggunaan sarune berikutnya telah digunakan sebagai alat untuk mengusir rasa jenuh, bosan dan sunyi di lading-ladang atau sawah terutama ketika sedang menjaga padi. Sebagai akibat yang diditimbulkan instrument ini berkaitan dengan fungsi pengungkapan emosional ialah timbulnya rasa puas di mana pemainnya dapat mengungkapkan kesedihan hati dan penderitaan yang selama ini menggangu hati dan pikirannya kini telah tersalurkan walaupun kondisi ini hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. 3.2.4 Fungsi Komunikasi Musik mampu menyampaikan sesuatu pesan kepada siapa yang akan dituju yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang membentuk musik tersebut Merriam, 1964:224. Merriam berpendapat bahwa kemungkinan yang paling jelas ialah komunikasi dihadirkan dengan cara menanamkan makna-makna simbolis ke dalam musik yang secara tidak disadari diakui oleh para warga komunitas tersebut. Penanaman makna-makna simbolis dapa terjadi dalam salah satu dari kedua macam cara berikut: secara sadar atau secara bawah sadar. Bunyi musik dapat menyajikan suasana hati tertentu, baik itu sedih, gembira, semangat, ataupun yang lainnya. Dengan demikian bunyi musik dapat mengkomunikasikan lingkup-lingkup nuansa yang sesuai dengan musik yang dibunyikan. Dalam banyak hal musik berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antara pengguna dan penikmat. Sarune berfungsi sebagai alat komunikasi dapat dilihat Universitas Sumatera Utara 57 ketika alat ini digunakan oleh anak perana pemuda untuk mengkomunikasikan perasaannya kepada seorang gadis yang disukainya. Dalam kaitan yang lain, dapat dilihat bahwa sarune berfungsi sebagai alat komunikasi antara penggunanya dengan unsur atau oknum yang dituju. Misalnya, pada reportoar gendang mulana, sarune sebagai salah satu perangkat instrument di dalamnya berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan maksud dan permohonan kesukuten pelaksana pesta kepada guru pencipta agar apa yang diinginkan dapat terkabul. Juga sebagai alat musik yang dianggap oleh masyarakatnya mempunyai tendi roh kehidupan akan jelas terlihat bahwa melodi-melodi yang dikeluarkan sarune adalah merupakan komunikasi yang dianggap sebagai kata-kata kepada unsur-unsur atau oknum-oknum tertentu sebagaimana selalu diucapkan dalam upacara-upacara adat dengan istilah merkata gendang , yaitu memainkan ensambel gendang yang di dalamnya terdapat gong, sarune, dan gendang galang. Jika dikatakan merkata gendang berarti di dalamnya telah terkandung suara dalam bentuk kata-kata untuk mengkomunikasikan sesuatu hal kepada sesuatu hal lain, sesuai dengan repertoar yang dimainkan.

3.2.5 Fungsi Perlambangan

Dokumen yang terkait

Studi Organologis Gendang Galang Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Lape Sitepu” ; Di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat

0 33 73

Studi Organologis Gendang Galang Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Lape Sitepu” ; Di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat

0 11 73

Studi Organologis Gendang Galang Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Lape Sitepu” ; Di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat

0 0 4

Studi Organologis Gendang Galang Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Lape Sitepu” ; Di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat

0 1 8

Studi Organologis Gendang Galang Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Lape Sitepu” ; Di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat

0 0 20

Kajian Organologis Sarune Jahe Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Kebal Kaban Di Desa Baguldah, Kecamatan Binjai Selatan, Kabupaten Langkat

0 0 12

Kajian Organologis Sarune Jahe Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Kebal Kaban Di Desa Baguldah, Kecamatan Binjai Selatan, Kabupaten Langkat

0 0 2

Kajian Organologis Sarune Jahe Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Kebal Kaban Di Desa Baguldah, Kecamatan Binjai Selatan, Kabupaten Langkat

0 0 10

Kajian Organologis Sarune Jahe Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Kebal Kaban Di Desa Baguldah, Kecamatan Binjai Selatan, Kabupaten Langkat

1 1 26

Kajian Organologis Sarune Jahe Pada Masyarakat Karo Jahe, Buatan Bapak Kebal Kaban Di Desa Baguldah, Kecamatan Binjai Selatan, Kabupaten Langkat

0 0 1