Inisiasi Perencanaan Enterprise Architecture Planning EAP

2.3.1. Inisiasi Perencanaan

Sesuai dengan matriks langkah pengerjaan EAP diatas, maka tahapan awal yang harus dikerjakan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan agar proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Hal ini dilakukan karena pada tahap inilah ditentukannya apa yang akan dilakukan dan apa yang akan digunakan pada tahapan pengerjaan berikut. Menurut Steven H Spewak, tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahapan inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan. Faktor lain yang menjadi penting adalah, justru pada tahapan inilah dukungan dan komitmen dari unsur manajemen dibutuhkan, yang tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga berpengaruh pada personil, anggaran dan waktu. Ada tujuh langkah yang dimiliki oleh fase ini yaitu : 1. Penentuan ruang lingkup dan sasaran EAP Tujuan adalah hal yang harus ditentukan dari awal karena tujuanlah yang akan menjadi penuntun arah, dan agar manajemen serta semua unsur yang akan terlibat mengerti persis apa peran dan kontribusi yang harus dilakukan dan yang harus dihasilkan pada tahap ini, yaitu : a. Ruang lingkup organisasi dan penentuan participantkomponen organisasi yang akan terlibat. b. Pernyataan tujuan yang akan diselesaikan. Penentuan ruang lingkup dan sasaran yang ingin dicapai dengan EAP dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kondisi internal terhadap enterprise atau organisasi. Definisi analisis internal, merupakan suatu analisis untuk mengukur kemampuan internal relatif dengan posisi industri dan pencapaian visi dan misi organisasi. Analisis internal memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan yang digunakan sebagai dasar acuan perencanaan. Analisis internal meliputi kondisi bisnis organisasi struktur bisnis, iklim organisasi serta kondisi sistem informasi dan teknologi yang digunakan organisasi. Universitas Sumatera Utara Maksud dilakukan analisis terhadap lingkungan internal adalah untuk menilai posisi saat ini dari organisasi secara relatif dengan kondisi ideal dari visi, misi organisasi sebagai bagian dari pemetaan perencanaan. Analisis internal merupakan bentuk dari evaluasi manajerial pada level atas, menengah dan operasional dari organisasi. 2. Pembuatan visi pertemuan dengan manajemen Tahap ini adalah tahapan dimana lingkungan organisasi dianalisis, sehingga kita dapat mengetahui visi organisasi dari pihak manajemen. Berdasarkan pemahaman tersebut inilah yang akan digunakan untuk mendefinisikan tujuan dan sistem informasi yang akan dibuatkan arsitekturnya sedemikian rupa untuk mendukung kegiatan bisnis organisasi. 3. Penyesuaian metodologi EAP adalah sebuah metodologi, dengan demikian maka pada tahap ini semua yang akan direncanakan harus berpedoman kepada pengerjaan yang EAP sarankan. 4. Penataan sumber daya komputer Pada tahapan ini, EAP meminta agar organisasi mampu merekondisikan semua sumber daya komputer dan datainformasi yang terlibat sedemikian rupa agar siap pakai. 5. Pembentukan tim perencanaan Menyusun kerangka tim yang baik bisa jadi merupakan hal yang paling penting pada fase inisiasi perencanaan ini, karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hasil dari EAP nantinya. 6. Persiapan perencanaan kerja EAP Perencanaan kerja sangat penting karena akan menjadi acuan bagi semua aktifitas team. 7. Pengkonfirmasian komitmen manajemen dan pembiayaan Langkah terakhir ini diperlukan agar semua unsur organisasi termasuk manajemen, dapat mengerti sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Pemodelan Bisnis

Dokumen yang terkait

Perancangan arsitektur sistem informasi menggunakan metode enterprise arsitektur planning :(studi kasus Universitas Purwakarta-Purwakarta)

1 5 18

PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PROGRAM STUDI (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogya

0 6 13

ADAPTASI MODEL TOGAF UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA ADAPTASI MODEL TOGAF UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UNIVERSITAS CENDRAWASIH JAYAPURA).

0 5 15

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Universitas Respati Yogyakarta).

0 4 12

BAB 1 PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Universitas Respati Yogyakarta).

0 4 10

BAB 2 PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Universitas Respati Yogyakarta).

0 2 24

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Universitas Respati Yogyakarta).

2 5 9

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA STAF PENGAJAR STKIP GUNUNG LEUSER KUTACANE NANGGROE ACEH DARUSSALAM.

0 1 31

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

1 2 8

PERANCANGAN ARSITEKTUR INFORMASI UNTUK MENDUKUNG KEBERLANGSUNGAN PROSES BISNIS ENTERPRISE WIDE - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 9